Sang Penyelamat Konoha

9.9K 738 28
                                    

Naruto berjalan menuju sebuah makam Dnegan membawa bunga kertas pemberian Konan, salah satu murid Jiraya. Baru saja ia selesai bertemu dengan Nagato yang merupakan pengendali seluruh pain.

Mendengar kisah mereka membuat Naruto sedikit iba namun ia begitu ingat pesan Jiraya dulu tentang perdamaian. Ia juga sudah memberikan jawaban yang selama ini dicari oleh Nagato, dan tentunya mendengar jawabannya Nagato mempercayakan perdamaian pada Naruto.

Setelah meletakkan bunga kertas pemberian Konan tadi, kini Naruto berniat untuk kembali ke desanya di tengah perjalanan Naruto hampir terjatuh karena tenaganya yang sudah terkuras habis, untung saja Kakashi sigap memapah Naruto.

"Kakashi-sensei"

"Kau berhasil Naruto, kau telah menyematkan banyak nyawa"

"Syukurlah"

"Tidurlah jika kau lelah"

"Arigatto Sensei"

Setelah itu, kakashi berjalan menuju ke Konoha sambil memapah Naruto. Dari jauh ia sudah melihat banyak warga yang menanti kedatangan Naruto, sang pahlawan Konoha. Mereka menyambut Naruto dengan suka cita.

Di atas dahan pohon yang tidak jauh dari sana, Sasuke mengamati semuanya, ia sedikit tidak terima karena menyaksikan dengan langsung bagaimana Naruto menyelamatkan desa dari serangan pain hingga adegan dimana Sakura berlari dan memeluk Naruto.

'Sebenarnya sudah sejauh mana kau berkembang, usuraronkachi' batin Sasuke.

"Ada apa ayah?"

"Tidak ada, Sarada. Pergilah temui sakura"

"Apa kau tak apa disini?"

"Hn, pergilah"

Sarada mendekat kearah sakura yang masih memeluk Naruto, meskipun lelaki bermata biru itu sama sekali tidak membalas pelukan gadis gulali itu. Naruto lebih fokus mengamati sekitarnya, setelah menemukan dua orang yang ia cari ia langsung memberi isyarat pada sakura aafr melepaskan pelukannya.

Naruto berjalan mendekati Boruto dan Hinata, terlihat di wajah Boruto sedikit kesal meski ia juga bahagia karena ayahnya kembali dengan selamat tanpa terluka sedikitpun. Naruto mengabaikan Boruto dan langsung memeluk Hinata dengan erat.

'Bagus, -ttebasan' batin Boruto lalu tersenyum tipis

"Syukurlah kau tidak apa-apa, Hinata. Aku sangat khawatir sejak tadi"

"Naruto-kun" ucap Hinata lembut.

Boruto mendekat kearah Naruto dan berdiri di dekat telinga ayahnya. Ia sedikit berjinjit.

"Jangan menangis, Ayah. Kau membuatku malu, -ttebasan"

"Kau mengganggu kami saja, -ttebayo" ucap Naruto lalu menyeka air matanya.

Dari jauh Inojin dan Ino melihat adegan itu, mata Ino berbinar di matanya sekarang ia melihat Naruto sebagai sosok yang keren, tidak seperti biasanya.

"Aku jadi jatuh cinta padanya"

"Ssst, ibu. Kau ada-ada saja ingat ayahku dimasa depan itu Sai bukan Nanadaime" 

"Hahaha, kau ini. Mengganggu khayalan ku saja"

Sai yang baru sampai di Konoha mendekat kearah Naruto dan Hinata. Boruto menatap kearah Sai, salah satu alisnya terangkat, Inojin yang sejak tadi melihat kearah Ino kini beralih pandang ke arah Boruto.

"Ibu, ayo kesana. Disana ada ayah, akhirnya aku bisa bertemu dengannya di masa lalu"

"S-siapa?"

"Ayah, aku harus mempertemukan ibu dan ayah secepatnya. Aku malas menunggu pertemuan pertama kalian di kedai"

Inojin berjalan lebih dulu kearah Boruto di ikuti oleh Ino di belakangnya. Sai yang melihat orang-orang itu datang hanya menaikkan salah satu alisnya. Ia menghampiri Naruto hanya untuk berkenalan saja, sebagai calon anggota tim 7 sesuai dengan perintah yang di berikan padanya.

"Dia adalah Sai, Ibu" ucap Inojin

"Apa? Mengapa wajahnya kaku sekali? Apa aku benar menikah dengannya!"

"Tentu saja, aku buktinya wajahku mirip seperti diakan?"

"Inojin, dia ayahmu kan?" bisik Boruto

"Hn,"

" Wajahnya di penuhi senyum kepalsuan"

"Ssst... Diam kau Bolt"

Sai memandang ke arah Inojin lama, ia heran karena ada seorang genin yang mengetahui namanya padahal baru beberapa hari yang lalu nama itu di berikan oleh Danso.

"Siapa kau?"

"Aku Inojin Yamanaka, putra Sai Yamanaka dan Ino Yamanaka"

"Ino! Siapa Ino?"

"Gadis ini adalah Ino, ibuku di masa depan dan kau akan menjadi ayahku nanti"

"..."

Sai tak bisa berkata apapun, hal yang terjadi sekarang masih diluar pikirannya. Ia baru saja bertemu dengan Naruto dan yang lainnya sehabis menjalankan misi membuntuti persembunyian Orochimaru, dan sekarang seorang anak mengatakan hal menurutnya tidak mungkin.

"Hei, apa kau yang bernama, Sai?"

"Kau, Uzumaki Naruto?"

"Benar, -ttebayo. Ku dengar kau adalah anggota anbu dibawah kepemimpinan Danso."

"Kau tau banyak tentang ku?"

"Ah, tidak. Aku hanya tahu sedikit dari anakmu itu"

"Anak? Sebenarnya ada apa disini. Aku seperti baru melihat orang-orang ini"

" Ceritanya panjang, intinya mereka berasal dari masa depan"

"Benar, sekali paman Sai"

"Paman?"

"Ah, dia Boruto. Kelak dia akan menjadi anakku dan Hinata nanti"

Hinata yang mendengar itu, pipinya langsung bersemu merah. Ia menunduk menahan malunya, sedangkan Boruto sedikit tersenyum melihat tingkah ibunya dimasa sekarang yang berbeda 180° di masa depan. Inojin menyenggol tubuh ibunya yang sejak tadi diam seperti batu. Ino terus saja menatap kearah Sai tanpa berkedip, ada kesan pertama yang ia dapat ketika melihat Sai.

"Dia agak mirip dengan Sasuke-kun"

"Ibu, hei. Jangan menyamakan ayahku dengan ayah Sarada dong"

"Hhnm, Maaf. Aku tidak akan mengatakannya lagi"

"Jadi kau, Ino? Senang berkenalan denganmu"

"I-iya"

Sejak tadi banyak yang memasang ke arah Naruto, bukan dengan tatapan dingin namun dengan tatapan hangat. Naruto mengabaikan hal itu, ia menggenggam tangan Hinata dan tersenyum pada gadis itu.

"Ayo kita pergi dari sini, Hinata-chan"

"Hn, NN-naruto-kun"

"Kau tidak usah gugup jika bersamaku. Lagipula kelak kita akan tinggal serumah, kan?"

"I-iya Naruto-kun"

"Boruto, kau juga kemarilah -ttebayo"

"Tunggu aku, -ttebasan"

Boruto berlari mengejar ayah dan ibunya, mereka oergi meninggalkan Inojin bersama dengan kedua orang tuanya kelak dimasa depan nanti. Sekarang ini tidak ada tempat yang bagus untuk mereka kunjungi karena bangunan Konoha yang sudah rata dengan tanah, dan sedang dilakukannya pembangunan ulang dengan bantuan kapten Yamato, seorang Shinobi yang didalam dirinya terdapat sel Hashirama sang Hokage pertama, dan sekaligus satu-satunya shinobi pengguna elemen Kayu.

Tbc

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penafsiran 🙏🙏
.

FROM FUTURE ✅Where stories live. Discover now