run devil, run

4.6K 379 5
                                    

I wish I know right from the start, that I was dancing with the dark.

.

Adalah Jeongguk, dengan raut wajahnya yang terlihat baru lepas dari genangan selimut, dan penampilan rambut kelewat semrawut. Pintu apartemennya terbuka hanya setengah, seolah pria itu berniat mengusir siapa pun yang membunyikan belnya pagi ini.

Sedetik setelah bersitatap, kerut halus muncul di dahi sang pemilik ruangan.

"Maaf aku tak mengabari—"

Jeongguk menggeleng, senyumnya kentara. "Come, angel. It's cold outside."

Sebelah tangan Jeongguk menemukan tempatnya di pinggang Taehyung, menggiringnya masuk lebih dalam. Apartemen Jeongguk bukanlah opsi pertama hingga keempat dari sekian daftar yang akan mereka dikte kala hendak bertemu. Tidak sesering Jeongguk yang gemar mendatangi kediamam Taehyung lantas menghabiskan banyak waktunya di sana.

Si tuan rumah mendudukkan tamunya di sofa; menggumam pada dirinya tentang kopi yang baru saja ia seduh sembari mendengar percakapan berita. Namun sebelum Jeongguk sempat memutar balik, tarikan tangan Taehyung di ujung sweter menghentikannya.

"Gukkie ...."

Jujur, Jeongguk kepalang tahu nada bicara Taehyung yang ini. Pun ditilik dari bagaimana tak modisnya sang tamu berpakaian, tatapan mata nyalang dan dahi yang tak henti berkerut.

Melupakan sejenak minuman paginya, lelaki itu berlutut di hadapan Taehyung. Dagu si lawan bicara ia angkat, dengan mudah mengunci kontak dan enggan ia lepas.

"Did something bothering you, Tae?"

Satu gelengan pelan. Tapi ada ribuan kenyataan yang bersembunyi di balik pandangan kelam.

"Katakan padaku, ini bukan benar-benar kau 'kan, Guk?" Taehyung balik bertanya sebagai jawaban. Jemari kurusnya menggenggam layar ponsel yang kala itu menampilkan apa yang kau sebut pengambilan gambar diam-diam. Mungkin tidak ada yang aneh; barisan blok rapi di daerah Gangnam-gu, matahari yang sudah lama terpeleset sehingga kualitas fotonya hanya berharap pada sorot lampu kuning redup di pinggiran jalan. Tak ada yang aneh kecuali visual tinggi yang tengah bersembunyi di belokan, setengah wajah tertutup kerah jaket tinggi pun gaya berpakaian serba hitam.

Jeongguk mengangkat sebelah alis. Taehyung terlihat bisa pingsan sewaktu-waktu lantaran menahan napas.

"Aku tidak mempercayainya pada awalnya, tapi mereka juga mengirimkan gambar yang diperbesar dan tulisan di jaketnya—"

"Mereka siapa yang kau maksud, Tae?" Lawan bicaranya mendongak, dan saat itu pula Taehyung kehilangan kemampuannya berbicara. "I'm sorry, baby, I didn't mean to startle you. But, would you mind to tell me who this person is? How did they get your number?"

Taehyung menggeleng. Kerutan di dahinya makin dalam. "I don't know," cicitnya. "Aku terbangun pukul 2 pagi ini oleh dering telepon, menyuruhku mengecek pesan terakhir. Dan ini yang kudapatkan, Guk." Suaranya berangsur lirih ketika mencapai akhir. "Aku panik, dan kuharap aku bisa meneleponmu, tapi aku tahu kau lembur semalaman dan—"

Jeongguk meraih wajah Taehyung, membingkai kedua pipinya dengan telapak tangan yang dingin. "Next time, just call me, okay baby?" potongnya; senyum tipis ia lontarkan sebelum mendaratkan kalimat berikutnya di dahi sang lawan bicara. "You're shaking, Tae. Have you eaten?"

Jawaban Taehyung terbenam di bahu prianya; pun gelengan yang sarat balasan.

"Beri aku sepuluh menit dan kita ke luar, hm? Kau perlu sesuatu yang hangat."

Taehyung tak menolak ketika bahan fleece selimut Jeongguk disampirkan di bahunya, sementara si pemilik rumah berjanji akan kembali dalam waktu singkat. Untuk setidaknya merapikan rambut sarang burungnya, mungkin.

Ketika akhirnya Jeongguk kembali setelah meletakkan ponsel di meja makan, Taehyung menerima uluran tangan si pria. Selimutnya teronggok terlupakan—Jeongguk jauh lebih hangat—sementara keduanya bertolak menuju pintu.

Getar halus ponsel Jeongguk menandai kepergian si empunya. Bunyi klik pintu dikunci, bersamaan dengan layar telepon yang menyala; menampilkan sebuah balasan singkat dari siapa pun yang sempat Jeongguk kirimi pesan.

Sender: pjm.
That fucker. I'll make sure to scatter his body around Han so that he can't find his way back home. And say hello to Tae from me.

[✓] Blank Marquee • KOOKVWhere stories live. Discover now