Langkah Sera perlahan tertahan seiring netranya melebar ketika menangkap sosok gadis cantik berambut sebahu berdiri di lobby utama apartemen ini. Ia mengurungkan niat untuk langsung menuju lift ketika gadis itu berbalik menghadapnya lalu tersenyum ketika pandangan mereka bertumbukan.
"Jiyeon sunbaenim," gumam Sera, nyaris tak terdengar.
Ia semakin terpaku ketika gadis itu berjalan mendekat, masih menampilkan raut ramah. "Annyeonghaseyo, Sera-ssi!" Masih belum memutuskan kontak mata, Jiyeon mengulurkan tangannya percaya diri. "Shin Jiyeon. Barangkali kau belum tahu siapa aku."
Sera terkesiap. Ia berusaha menetralkan ekspresinya sendiri dan membalas senyuman manis gadis di hadapannya ini seraya menjabat tangannya. "Aku sudah tahu." Setelah berhasil menguasai atmosfer yang tercipta, Sera tak ragu lagi mengutarakan pertanyaan yang paling mengganggu pikirannya. "Apa kau mencari Jihoon oppa? Hm, ahㅡsayangnya ... dia baru saja pergi. Mungkin belum jauh, apa perluㅡ"
"Sera-ssi. Aku ingin berbicara denganmu," potong Jiyeon yang membuat perhatian Sera kembali tersita sepenuhnya padanyaㅡsetelah tatapan gadis itu sempat menyisir ulang jalanan arah Jihoon pergi.
Kini Sera menunjuk dirinya sendiri dengan pandangan tak percaya. "Aku?"
"Ya," tegas Jiyeon.
Kenapa?
Tiba-tiba aku?
Sera bergeming. Kali ini ia hanya bisa menyuarakan tanda tanya besarnya itu di dalam pikiran. Gadis itu tidak ingin menerka-nerka terlalu jauhㅡmeskipun otaknya justru dipenuhi hal-hal sebaliknyaㅡnamun, semua ini memang terlalu tiba-tiba untuknya. Jiyeon terlalu sering muncul mendadak dalam hidupnya di saat yang ia tidak pernah menyangkanya.
Menyadari gelagat Sera yang masih sibuk berpikir, Jiyeon sebenarnya bisa saja menunggu. Hanya saja, ia harus segera memastikannya dan mendapat jawaban. "Apa kau ... keberatan?"
Gadis berambut hitam itu kembali ditarik paksa sebelum tenggelam lebih jauh dalam pikirannya sendiri. Ia kembali menegakkan pandangan dan tersenyum santai. "Tidak, tentu saja tidak."
"Jadi, kau punya waktu, 'kan?"
Sera mengangguk menyambut antusiasme Jiyeon yang tercetak jelas di wajahnya. "Apa kau ingin berbicara ... sekarang juga?"
▪°▪°▪
Perlahan tangan Jihoon terkepal kuat mendengar Kangwoo kembali menyeret nama Shin Jiyeon dengan sengaja. Seolah ada emosi terpendam yang semakin mempersempit ruang kesabarannya yang hampir habis. Entah bagaimana, hanya saja ia merasa cukup alergi jika mendengar lelaki itu menyebutkan nama gadisnya.
"Ya. Aku tidak akan melepaskan Jiyeon sampai kapanpun."
Kangwoo tertawa sarkas mendengarnya. Setelah sekian lama bisa berteman cukup dekat dan akrabㅡkarena Jihoon menghargai sosok Taewooㅡakhirnya, kali ini Jihoon bisa melihat bagaimana wajah asli lelaki itu. Sisi lain yang selama ini jarang diperlihatkan dan sangat rapat disembunyikannya.
YOU ARE READING
Tell Me Why ▪ Park Jihoon
FanfictionSemuanya terjadi terlalu cepat, sampai-sampai seorang Park Jihoon tidak dapat menghindar lagi. Dirinya dipilih untuk menikah dengan seorang gadis yang asing. Tidak tahu bagaimana dan mengapa. Satu hal yang pasti; di saat itu ia tidak menginginkannya...