Chapter 18: Fakta yang Belum Terungkap

20.9K 2K 7
                                    

Hari kedua kerja bakti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kedua kerja bakti. Naura bersiap-siap menuju greenhouse. Perempuan dengan gaya rambut pony tail itu menyimpan rok abu-abunya di laci meja. Ia merapikan sejenak kaos dan celanana training yang dipakainya. Setelah itu, ia berjalan keluar kelas.

"Naura!"

Naura menoleh. Gadis itu melihat Arka yang berjalan mendekat. Laki-laki itu berhasil berdiri di hadapan Naura. Arka terlihat mengusap tengkuknya. Sorot matanya terlihat ragu menatap Naura.

"Mau ke GH?" tanya Arka basa-basi.

Naura mengangguk. "Kenapa?"

"Emh..." Arka mengulum bibirnya. "Lo ada waktu bentar, enggak?" tanyanya. "Ada sesuatu mau gue tanyain ke lo," ucap Arka melanjutkan.

Naura diam sejenak. Ia melirik jam tangannya. "Bisa. Mau ngomong apa?" tanya gadis itu penasaran.

"Jangan di sini. Kita pindah dulu, Ra."

Arka mengajak Naura untuk pindah ke tempat yang lebih lenggang. Sesampainya di samping kelas, Naura menunggu apa yang akan Arka katakan.

"Lo." Ucapan Arka terhenti. Ia terlihat ragu-ragu ingin mengatakannya.

Naura masih menatap Arka.

"Fik—"

Ucapan Arka terhenti kala ada seseorang yang memanggil Naura. Naura melihat ke arah belakang punggung Arka. Netranya menangkap Fiko yang tengah berjalan menuju posisinya.

Arka mendesah. Laki-laki itu mengumpat lirih.

Naura kembali menatap Arka. "Tadi mau bilang apa?"

Arka menggeleng. "Enggak jadi." Setelah mengucapkan itu Arka langsung pergi dari sana.

Naura diam melihat kepergian Arka. Meski sebenarnya ia ingin mencegah laki-laki itu. Ia sangat penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Arka.

"Belum ke GH ternyata," ucap Fiko yang telah sampai di samping Naura.

Naura menghela napasnya. Kalau bukan karena Fiko, pasti Arka telah memberi tahu dirinya.

"Ke sana bareng, yuk," ajak Fiko.

Entah dorongan dari mana, Naura kembali menoleh ke arah dimana Arka pergi. Dahinya mengkerut bingung. Hatinya seolah berkata menyuruh ia segera menyusul laki-laki itu. Namun, waktunya tidak tepat. Ia harus ke greenhouse sekarang. Kak Wisnu dan yang lain sudah menunggu.

Fiko mengikuti arah pandang Naura. Laki-laki itu merasa tidak nyaman. Ia tidak suka melihat Arka dekat dengan Naura.

Fiko mencoba menarik perhatian Naura. "Ra, udah dicari Kak Wisnu. Udah ditunggu dari tadi," ucapnya.

Naura menoleh. Ia pun mengangguk lantas pergi menuju greenhouse bersama Fiko yang mengikuti dirinya di belakang.

***

Mantan Rasa Pacar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang