Part 1.

2.5K 226 36
                                    

Kriiiiingggg!!!

Meski suara alaramnya berbunyi dengan keras, gadis imut itu tak kunjung membuka matanya. Tubuhnya masih setia terbaring di bawah selimut, tak bergerak sedikitpun meski sesuatu telah terjadi.

Seorang laki laki membuka pintu kamar gadis itu, mengintip kedalam untuk melihat apakah gadis itu sudah membuka matanya atau belum. Sedetik kemudian, laki laki itu menghela nafasnya. Walaupun dia sudah berinisiatif untuk memasang alaram di kamar gadis itu, tetap saja tidak ada pengaruhnya.

Laki laki itu berjalan dengan malas mendekati alaram yang terletak di atas meja, mematikan alaram itu lalu menruhnya kembali. Dia menatap wajah polos gadis yang masih tertidur pulas itu, benar benar berbeda ketika dia sudah memakai riasan wajah. Laki laki itu tersenyum simpul, menggeleng pelan dan kembali mengingat jika gadis itu adalah playgirl.

"Nona, bangunlah... nanti nona akan terlambat" laki laki itu menggoyangkan tubuh gadis itu dengan pelan.

Bukannya membuka mata, gadis itu malah bergerak membelakangi laki laki itu.

"Sebenatar kyungsoo... delapan menit lagi nee?" Laki laki yang dipanggil kyungsoo itu lagi lagi menghela nafasnya, sungguh ini adalah pekerjaan terberatnya selama menjadi pelayan di rumah gadis itu.

"Tidak bisa nona... waktu nona tidak banyak untuk bersiap siap" gadis itu tidak menggubris, dengkuran halusnya mulai terdengar lagi. "Nona nayeon!" Perempuan yang dipanggil Nayeon itu tersentak saat mendengar bentakan kyungsoo, Menggeliat lalu berbalik kembali ke arah kyungsoo. "Huft ayo nona... cepat siap siap" kyungsoo kembali melembut, setidaknya bentakan tadi kembali membangunkan nayeon dari tidurnya yang hampir pulas.

Nayeon tersenyum menatap kyungsoo, ini memang kebiasaan nayeon untuk menatap kyungsoo selama beberapa menit saat bangun tidur.

"Seperti biasa, pelayanku selalu tampan dari pagi hari" apa yang terjadi dengan kyungsoo? Tentu saja dia merasa biasa saja, dia terlalu sering mendengar nayeon mengatakan hal itu.

"Kamsahamnida... sekarang ayo siap siap nona" kyungsoo ingin meninggalkan nayeon, namun tangannya langsung ditahan oleh nayeon.

"Gendong" nayeon mempoutkan bibirnya, memohon pada kyungsoo agar digendong menuju kamar mandi.

Kyungsoo hanya pasrah dengan permintaan nayeon, siapa kyungsoo yang berani menentang permintaan nonanya itu?. Kyungsoo berlutut membelakangi nayeon, memberi kode agar nayeon naik ke punggungnya. Nayeon tersenyum melihatnya, dengan semangat nayeon lompat ke punggung kyungsoo. Kyungsoo hampir saja jatuh ke depan jika tangannya tidak menahan tubuhnya. Tanpa banyak bicara, kyungsoo langsung membawa nayeon menuju kamar mandi.

"Gomawo kyungsoo-ya!" Nayeon tersenyum manis setelah turun dari punggung kyungsoo, mencubit pipi kyungsoo dengan kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"Akh appo" kyungsoo memegangi pipinya yang memerah.

"Haha mianhae" tanpa rasa bersalah sedikitpun, nayeon tertawa.

"Cepatlah bersiap nona... aku akan menyiapkan sarapanmu" nayeon mengangguk, kemudian kyungsoo meninggalkan kamar nayeon.

~Dare~

Bibi shin tersenyum melihat kyungsoo yang terburu buru menuruni tangga, itu artinya kyungsoo telah berhasil membangunkan sang pemilik rumah itu.

"Kau berhasil membangunkannya kan?" Kyungsoo hanya mengangguk lalu tersenyum, kambali melanjutkan pekerjaannya membuat sarapan yang sempat tertunda karena membangunkan nayeon.

Dare✔Where stories live. Discover now