enam

2.8K 270 4
                                    

Haechan keluar dari kamar nya. Dia melihat Jaehyun dan Haerin turun.

"Apa Taeyong baik baik saja?" Tanya Jaehyun memastikan agar kekasih nya tak apa apa. "Cukup parah dengan kondisi pipi nya Taeyong hyung. Berdarah dan sedikit mengeluarkan nanah tadi."

Bunuh Jaehyun sekarang. Karena ia berani menampar Taeyong dengan sekeras itu? Haerin yang ada disamping nya hanya menggeleng gelengkan kepala nya.

"Hah,dasar pacar kgk tau diri." Sindir Haerin membuka pintu karena sedari tadi ada yang memencet bel rumah nya tersebut.

Seorang laki laki masuk dengan senyuman khas nya. Dan menyapa semua pembantu yang ada dirumah ini. Kemudian menyapa Jaehyun yang sedang berdiri melihat kearah nya.

"Kak,kenalin dia pacar Haerin. Namanya Hwang Hyunjin."

Hyunjin mengulurkan tangan nya kemudian disambut dengan tangan kekar Jaehyun.

"Hyunjin." "Jaehyun."

"Ada apa kau datang kesini pagi pagi?" Tanya Jaehyun pada Hyunjin yang masih setia menggandeng tangan Haerin. "Kami ijin pamit hyung. Saya ijin membawa Haerin ke taman untuk olahraga." Jelas Hyunjin.

"Bawa saja dia. Tak kau kembalikan juga tak apa." Haerin kaget. "Yak! Oppa bodoh!"

Jaehyun tak menjawab.

♧♧♧♧♧

"Ini,diminum dulu hyung." Haechan menyodorkan susu yang dia sengaja buat untuk Taeyong. Diterima dengan baik oleh nya. Haechan tersenyum.

Kondisi Taeyong saat ini sangat buruk. Pipi gembul nya yang masih sedikit mengeluarkan darah,mata yang seperti panda,ditambah dengan baju nya yang sudah basah karena air mata dan keringat nya kemarin.

Haechan mengambil gelas susu yang masih ada sedikit isinya. Kemudian mengambil mangkuk berisi kan bubur yang dibuatkan oleh bibi kim tadi.

"Sekarang,hyung makan dulu ya. Echan suapin." Taeyong tersenyum dengan perlakuan Haechan kepadanya. Dia jadi teringat ketika ia sakit,Jaehyun lah yang akan merawat nya hingga sembuh total.

Mulai dari menyuapi bubur,menyiapkan obat,membantu nya jalan kemana mana. Namun,itu semua sekarang hanyalah kenangan yang masih tersimpan di hati dan pikiran nya.

"E-echan.." Taeyong memanggil Haechan dengan lirihan nya. Haechan menoleh ke Taeyong. "Ada apa hyung? Kau butuh sesuatu?" Taeyong menggeleng dan menyudahi makan nya. Kemudian mengambil susu yang tadi ia minum.

Haechan keluar,menaruh alat alat sisa makan Taeyong.

"Taeil hyung,aku butuh dirimu sekarang."

Taeyong menitikkan air matanya ketika melirihkan nama Taeil. Sahabat kecil nya yang sangat menyayangi nya seperti adik nya sendiri. Ia juga sudah meminta ibunya untuk mengangkat Taeil menjadi hyung nya saat umur 8 tahun. Dan ibunya mengabulkan permintaan dia.

Mendengar pintu terbuka. Taeyong menoleh dan mendapati Haechan membawa pil vitamin.

"Maaf lama hyung. Echan tadi mencuci mangkuk nya terlebih dahulu." Taeyong mengangguk. "Tak apa."

Haechan menyodorkan pil vitamin nya dan segelas air putih ke Taeyong. Dan diminum oleh nya. Setelah meminum,Taeyong menyenderkan bahu nya di kepala ranjang. "Haechan,boleh aku cerita dengan mu masa masa ku?" Tanya Taeyong tiba tiba.

Dengan senang hati,Haechan mengangguk lucu. Kemudian mengambil posisi yang nyaman di dekat Taeyong.

Beruntung Haechan mempunyai jadwal membersihkan rumah Jaehyun sekitar pukul 11.00 kst. Menggantikan bibi kim.

"Kau tau? Hidup ku sekarang hanya sebatang kara. Ayah ku memberikan hak asuh ku pada nenek. Ibu ku sudah tiada saat ku beranjak usia 11 tahun. Aku mempunyai kakak angkat,Moon Taeil namanya. Namun tak lama. Ayah memisahkan kami berdua dan tak bertemu selama 15 tahun lama nya. Aku melamar pekerjaan di Jung Technology. Dan diterima tanpa interview. Kau tau? Aku mengenal Jaehyun saat aku diangkat menjadi sekretaris perusahaan oleh nya. Mungkin kau berfikir aku sudah menaruh hati? Tentu tidak. Jaehyun dulu ramah dan sopan pada karyawan karyawan nya. Sampai pada akhirnya,ia menginginkan ku menjadi kekasih nya namun tanpa ada yang tahu."

"Sebentar." Haechan menjeda cerita Taeyong. "Kalau kau bilang Jaehyun hyung tak ada yang boleh tahu,mengapa kau malah menceritakan nya hyung?"

"Dengarkan dulu!"

"Aku sengaja hanya menceritakan padamu masalah hubungan ku dengan Jaehyun. Karena,aku ingin berbagi rasa juga dengan seseorang yang tepat. Mungkin kau adalah orang yang tepat bagi ku."

Haechan tersenyum. "Kenapa tidak Doyoung hyung saja?" Taeyong menggeleng. "Tidak. Aku tidak yakin dengan wajah nya. Tunggu,kau tau darimana Doyoung?"

"Ya,karena Doyoung hyung adalah teman dekat ku juga Jungwoo hyung dan Chenle. Kau ingin bergabung hyung?" Taeyong langsung menggeleng cepat.

"Tidak. Terima kasih tawaran mu. Aku disana pasti selalu menyimak tentang gosippan kalian." Taeyong tertawa miris.

Haechan hanya tertawa garing. Benar apa yang dikatakan Taeyong,saat di group chat mereka hanya menggosipkan sesuatu yang baru saja sedang viral atau yang baru saja diberitakan.

"Oh iya,bagaimana dengan hubungan mu dengan Mark Lee,chan?" Haechan langsung terdiam setelah mendengan pertanyaan Taeyong. Kemudian langsung menunduk. Dan menggeleng. Taeyong terkejut. Apa ia salah menanyakan hal tersebut pada Haechan? "Hei hei,kau kenapa chan? Cerita coba sini sama hyung."

Haechan langsung menatap Taeyong dan tersenyum. "A-ah tidak ada apa apa,hyung." Taeyong menyelidiki seluruh wajah Haechan. "Benar? Kau tak apa apa dengan Mark?" Haechan langsung mengangguk dengan yakin.

Taeyong percaya pada Haechan. Karena muka Haechan cukup meyakinkan dia.

♤♤♤♤♤

tbc.

150 votes,double up uwi.

kebanyakkan gk? gk kan?

Arelia,
25 september 2019.

Oleng?Where stories live. Discover now