Ikan cucut buah tomat
Yuk lanjut biar cepet tamat
Aku menggelung rambutku dengan handuk.Badanku terasa sangat segara karena habis mandi.Dari cermin aku melihat Caca masih tidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya terkecuali kepala.Setelah mengantar ku semalam,Caca memang menginap di rumahku.
Aku berjalan mendekatinya."Caca!!bangun!!"Aku menarik selimut yang di pakainya.Dia hanya melenguh dan kembali menarik selimutnya.
"Pokoknya kalau aku masuk lagi kamu belum bangun.Awas aja aku siram kamu!".Aku memutuskan keluar dari kamar.
"Pagi sayang".
"Pagi juga bu".Aku mencium pipi ibu dan langsung mengambil posisi di sampingnya.
"Caca mana?"
"Biasalah bu tidur".
"Oh iya bu semalam Caca bilang kalau aku disuruh ke rumah nya"
"Mau ngapain?".Aku hanya menaikan bahuku tanda tidak tahu."Terus toko kue kamu gimana?tutup atau?"
"Bukalah bu.Tapi ya jaga ya Cuma mbk Rindu sama Sita".Ibu hanya manggut-manggut.
"Bu aku ke kamar dulu ya.Mau lihat putrid tidur udah bangun belum".Aku beranjak dan masuk kedalam kamar.Caca sudah tidak ada di kasur.Ia pasti sedang mandi.Kasur ku hanya di bereskan asal-asalan.
'Dasar anak manja beresin kasur aja nggak bisa'
Aku merapihkan kembali kasurku.Aku duduk menghadap cermin dan menyisir rambutku.Terdengar pintu kamar mandi terbuka.Munculah Caca dengan piyama handuknya.
"Baju mu diatas kasur".
"Hehehe makasih cantik".Caca mengambil baju yang kusediakan dan memakainya di kamar mandi.
Kami berdua sarapan bersama ayah dan ibu.
"Kamu mau pergi sayang?"
"Iya yah.Disuruh main ke rumahnya Caca.Tadi mau ngomong sama ayah,ayahnya lagi jogging".
"Nggak papa kan yah kalau Diba,Caca ajak ke rumah".
"Nggak papa Ca.Ayo nambah sarapan nya".
Aku menggerutu sepanjang perjalanan menuju rumah Caca.Pasalnya sudah dari tadi mama nya itu menghubungi ku.Saat aku Tanya Caca dengan polosnya menjawab bahwa ponselnya mati.
Ini gara-gara Caca,coba saja tadi dia nggak kelamaan makan klepon buatan ibu ku pasti saat ini kami sudah berada di rumahnya.Anak itu kalau sudah berkunjung ke rumah pasti tidak berhenti makan.Apa saja makanan yang di suguhkan ibu pasti di lahapnya.
Sampai di depan rumah nya,aku langsung masuk tanpa memperdulikan Caca yang berteriak memanggil namaku.Setelah mengucapkan salam,aku bergegas menuju dapur karena mama Iren sudah mengirim pesan kepadaku agar jika datang langsung saja ke dapur.
"Mau ada cara apa ma?Kok banyak banget masaknya?".Tanyaku saat masuk dapur disuguhi berbagai macam bahan makanan ada di atas meja dapur.
"Bude nya Caca mau dateng.Dia pesen minta di masakin masakan Jawa.Jujur aja mama nggak bisa walaupun mama berasal dari Jawa.Nah kamu kan orang jawa,kamu juga pinter kan masak masakan jawa.Jadi mama minta tolong kamu bantuin ya.Kata Caca kamu pinter masak berbagai macam masakan terutama masakan Jawa".
"Caca terlalu berlebihan ma.Ya udah aku bantuin ma.Apa aja yang mau dimasak?".Mama Iren menyebutkan berbagai macam masakan keinginan kakak nya.Aku ikut membantu nya menyiapkan semua pesanan kakak nya itu.Di dapur ini semua orang sibuk.Aku,mama Iren,bi Inah dan mbak Tuti repot dengan bahan masakan.Di ujung sana tepatnya di meja makan,Caca malah sibuk dengan ponselnya.
"Ca bantuin kali"
"Jangan!Kalau Caca bantuin bisa ancur semua masakan mama".Ucap Mama Iren."Dulu aja mama suruh dia jagain masakan mama baru ditinggal 5 menit ehh masakan nya udah nggak ketolong".lanjutnya.Aku hanya manggut-manggut.Anak itu dari dulu memang tidak pernah berubah.
"Ya ampun buka aib banget sih ma".Ucap Caca saat dia berada di dapur.
"Lagian Diba juga pasti sudah tahu kalau kamu memang nggak bisa masak.Mama kasih tahu aja supaya Diba nantinya nggak pernah nitipin masakan nya sama kamu".Aku tak menghiraukan mama Iren yang terus mengomel pada Caca.
Berjam-jam berkutat dengan dunia perdapuran akhirnya selesai juga.Kata mama, kakak nya akan bertandang malam ini.Aku sebenarnya ingin pulang tapi dilarang oleh mama Iren dan juga Caca.Akhirnya aku sekarang berada di sini.Di kamar Caca.
"Kapan sih bude mu dateng nya?"
"Gua juga nggak tahu Diba.Mungkin bentar lagi".Caca menatapku yang membuatku risih "lo udah nggak sabar ya mau ketemu sama kakak sepupuku?Kamu suka ya sama dia?Belum ketemu aja udah ada rasa gimana kalau ketemu....mungkin akan timbul cinta".Aku memutar bola mataku ke arah lain.
"Mana ada.Aku itu gugup tahu mau ketemu sama mereka.Ini kan baru pertama kalinya aku melihat mereka.Semenjak bekerja disana aku nggak pernah melihatnya sekali pun.Kamu bilang suka?Mana mungkin lah hatiku kan Cuma satu dan itu udah buat Denis seorang"
"Apa kamu yakin kalau di hatinya dia Cuma ada kamu?".Aku langsung menoleh dan menatap Caca tidak suka."Kenapa kamu ngomong gitu?"
Caca hanya menaikan bahunya."Entahlah.Aku Cuma ngikutin insting ku aja".
Aku baru saja ingin berucap tapi sudah keburu mendengar ketukan di pintu kamar Caca.Caca langsung berdiri,membukakan pintu dan terlihat Mbak Tuti sedang berdiri di depan pintu.Ia menyampaikan pesan bahwa bude Caca sudah sampai.Aku dan Caca turun ke bawah untuk ikut.
Di ruang tamu ada seorang wanita paruh baya dengan wajah yang sangat mirip dengan mama Iren dan seorang gadis cantik dengan jump
Caca langsung berlari memeluk bude yang sudah 3 tahun ini tinggal di London.Caca juga mengenalkan aku kepada kakak mama Iren yang ternyata bernama Erin.Sedangkan gadis cantik itu bernama Adelia anak bungsu tante Erin.
"Mas Adit kemana bude?".
"Oh iya mbak.Adit kemana?Kenapa pulang nya Cuma sama Adel?"
Tante Erin Nampak kaget dan bingung mendengar pertanyaan dari ponakan dan adiknya.
"Adit kan sudah pulang ke Indonesia.5 bulan yang lalu malahan".Bukan hanya aku.Caca serta kedua orang tuanya juga kaget.'5 bulan?Tapi kenapa tidak muncul ke kantor'
YOU ARE READING
Ada Kau Diantara Kita
Teen Fictionhubungan panjang yang harus kandas karena hadirnya seseorang di tengah-tengah mereka