Ku mantapkan hatiku untuk menerima segala resiko yang akan terjadi.Aku sudah membersihkan telinga ku agar jelas ketika mendengar kan penjelasan yang akan mereka berikan.Semalam aku sudah mengirim pesan pada Denis untuk mengajaknya bertemu di café milik Satria.
Pesan ku tak di balas.Hanya ada tanda centang biru dua.Aku sih berharap mereka akan datang.
Ngomong-ngomong soal Satria,aku memang masih dekat dengan nya.Dekat bukan dalam artian memiliki hubungan khusus.Kami murni hanya berteman.Sekarang Satria masih tinggal di luar negeri dan baru akan kembali beberapa bulan lagi.
Aku duduk di tempat yang sudah aku pesan.Tiga buah kardus berukuran besar dan 2 buah boneka teddy bear berada di sampingku.
Untuk membawa barang-barang itu aku di bantu oleh Didit.Dia adalah lelaki yang terbaik yang ku tau selain ayah ku.
Tak butuh waktu lama Denis datang, tentunya dengan kekasih hatinya.Angel bergelayut manja di lengan Denis membuat ku muak melihatnya.Dia sepertinya sengaja melakukan hal itu agar aku cemburu.
Denis Nampak kaget karena ruangan yang ku pesan ini penuh dengan kardus dan boneka-boneka darinya.
"Apa kabar Diba?"Tanya Angel kepadaku.Dia tersenyum sangat manis.Tangan nya tak henti-henti nya mengelus lengan Denis.
"Baik.Kalian mau pesan apa?"
"To the point aja".Ucap Denis.
"Oke.Begini... sebelumnya aku mau meminta penjelasan kepada kalian".
"Tentang?"
"Apa perlu aku jelaskan lagi?"
"Oke bakalan aku jelasin.Alasan sebenarnya aku minta putus dari kamu karena aku sudah punya Angel"
"Jadi saat kamu bilang kalau kamu putus dari ku karena aku sempurna itu BOHONG?"
"Iya.Mana ada sih manusia yang sempurna di dunia ini".
"Oke aku ngerti.Tapi kenapa harus Angel?".
"Memang kenapa kalau aku?"Angel bersungut tak terima.
"Nggak papa".Ucapku menatap Angel lalu bertanya pada Denis kembali "Kenapa harus Angel Den?Apa tidak ada wanita lain di hidupmu hingga kamu tertarik dengan SAHABAT ku ini.Apa karena sekarang dia cantik?Makanya kamu naksir dia?Apa aku kurang cantik hingga kamu berpaling dari ku dan memilih dia".
"IYA".Jawab Denis tegas.
"Ohh jadi kalau dia nggak cantik kamu nggak akan naksir sama dia?Jadi kamu cinta karena melihat fisiknya?bukan hatinya?Itu cinta atau nafsu?".
Angel menggebrak meja."Jaga ya mulut elo!!Emang salah kalau Denis naksir gue yang jelas-jelas lebih cantik dari elo!!Mau Denis naksir gue karena cinta kek, nafsu kek nggak ada hubungan nya sama elo!Jadi nggak usah ngurusin orang lain deh!."Angel sudah berdiri dengan jari telunjuknya yang menuding kepadaku.Denis ikut berdiri.Tangan kanan nya memegang bahu Angel dan tangan kirinya melipat kembali jari telunjuk Angel yang mengarah kepadaku.Dia berbicara dengan menggebu-gebu.
"Duduk sayang.Aku akan jelasin ke dia"Mereka kembali duduk."Kenapa elo ngomong kayak gitu?Itu sama aja nyakitin cewek gue!Elo sadar enggak sih?"
"Kamu peduli banget dengan perasaan Angel.Lalu aku?"
"Kita udah nggak ada hubungan apa-apa.Buat apa gue peduli sama perasaan elo?"
"Iya aku tahu.Tapi kemarin-kemarin?Apa kamu nggak peduliin perasaan aku saat kamu SELINGKUH dengan dia"
"Hehh gue BUKAN SELINGKUHAN NYA DENIS.INGET ITU".
"Mana ada selingkuhan yang ngaku kalau dia itu selingkuhan".Aku masih berusaha untuk bersikap tenang.Walau sebenarnya hati ku sudah tidak karuan.
"GUE BUKAN SELINGKUHAN NYA DENIS.KITA ITU PACARAN.INGET YA PACARAN.GUE CINTA SAMA DIA BEGITU PUN SEBALIKNYA"
"Iya kalian memang pacaran.Tapi kamu pacaran dengan lelaki yang sudah menjadi pacar ku.Lalu apa sebutan yang pantas buat kamu kalau bukan selingkuhan".
Brakk...
"Stop Diba.Apa yang sebenarnya elo mau!Ayo kita selesaikan hari ini juga!Gue nggak mau punya urusan sama elo lagi".Mataku sudah mulai berkaca-kaca.Pertama kalinya Denis membentak ku.Mungkin sudah biasa jika dia berkata dengan nada sinis kepadaku tapi tidak pernah sekalipun dia membentak ku seperti ini.
'Aku harus kuat'
Kata-kata itu kurapalkan terus menerus.
"Ehem....Aku mau balikin barang-barang yang udah kamu kasih".Aku menunjuk kardus dan boneka yang ada di sebelahku.
"Kenapa dibalikin?Itu semua barang-barang mahal lho.Gue yakin elo nggak akan bisa beli barang-barang itu".Hatiku nyesek mendengar ucapan nya.
"Makasih tapi aku nggak mau.Aku takut jika melihat barang-barang itu, buat aku nggak bisa lupa sama kamu".
"Jadi elo masih ada rasa sama Denis?Elo berniat ngerebut Denis dari gue?"
"Bohong kalau aku bilang aku sudah tida ada rasa ke Denis.Kami berpacaran 8 tahun.Tapi untuk merebut Denis dari kamu sorry itu bukan aku banget.Aku masih punya malu untuk mengambil apa yang sudah menjadi milik orang lain".Angel sudah naik darah.Wajahnya memerah dan nafasnya naik turun.
"Tapi gue juga udah nggak mau sama elo.Mau elo rayu pun gue nggak bakal mau balik sama elo".Denis melirik kardus-kardus itu.
"Gue nggak bakal ngambil barang yang udah gue kasih ke elo.Gue mau minta maaf kalau barang-barang dari elo nggak bisa gue balikin".Aku hanya terdiam.
"Nggak usah seneng dulu.Barang-barang dari elo nggak gue balikin bukan karena gue simpen tapi barang dari elo selalu gue kasih ke orang lain setiap kali elo ngasih ke gua".
Sakit.rasanya sangat sakit mendengar kejujuran nya.Pantas saja selama ini dia tidak pernah memakai barang yang sudah aku berikan kepadanya.
"Nggak papa.Aku justru bersyukur karena barang dariku sudah kamu hibahkan untuk orang lain yang artinya pasti akan berguna untuk orang itu.Ya udah ya aku pamit.Terima kasih karena sudah meluangkan waktunya".Aku berdiri dan beranjak pergi tapi suara Denis menahan ku.
"Tunggu!"
"Kenapa?"Tanyaku.
"Barang-barang itu, elo bawa saja.Gue nggak butuh.Pacar gue juga nggak akan mau memakai barang bekas itu.Apalagi bekas dari elo"
"Jika itu memang barang-barang bekas lebih baik kamu kasih ke orang-orang yang membutuhkan dan itu bukan aku".
Aku benar-benar pergi meninggakan dua orang yang telah menghianatiku.Air mata terus mengalir di pipi sampai aku tak sadar menabrak seseorang dan menangis dalam pelukan nya.
YOU ARE READING
Ada Kau Diantara Kita
Teen Fictionhubungan panjang yang harus kandas karena hadirnya seseorang di tengah-tengah mereka