43. Back

313 25 4
                                    

"Holle everybody, welcome back to my class aseekk." teriak Soraya menirukan salah satu youtubers tanpa rasa malu.

Selena yang sedari tadi membuntutinya turut tepuk tangan dan mengikuti langkah sahabatnya, jujur saja dia merasa senang karena Soraya telah kembali seperti semula. Tidak sia-sia kemarin dirinya harus berbicara panjang x lebar dan juga membereskan serpihan hati yang remuk karena ditinggal doi kawin.

"Ya lu kok gesrek lagi?"

"Gue udah seneng lu waras."

"Inget loh Ya bentar lagi ujian."

Teman-teman Soraya yang sudah berada di kelas merutuki kelakuan Soraya yang kembali gesrek, mereka merasa khawatir jika hidupnya tidak dapat tenang kembali.

"Lu semua bisa diem gak? Gue suka Aya yang kek gini." kata Selena heboh, lagi pula dia merindukan momen-momen gilanya bersama Soraya yang sudah lama tidak dilakukan.

Soraya dan Selena menempati tempat duduknya yang berada di pojok dan paling belakang, menurutnya itu tempat yang cocok untuk tidur dan juga sembunyi saat ada orang yang mencarinya. Baru kali ini ada dua spesies pintar yang tidak suka duduk di depan, mereka memang termasuk ke kaum minoritas.

"Eh Ya kemaren gue liat snapgram Fajar, keknya dia lagi turnamen di Cina yak?" tanya Dodi salah satu teman sekelasnya yang sangat mencintai bulutangkis.

Soraya mengedikkan bahu dan memutar bola matanya malas, "Gue kagak tau apa-apa dan plis kagak usah nanya-nanya tentang mereka." jawabnya ketus, sedangkan Selena mulai bersiap jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Etensyen gaes, pengumuman-pengumuman." teriak Selena membuat semua orang melihat kearahnya. "Mulai detik ini juga jangan ada yang nanya-nanya tentang atlet ke gue ataupun Aya, karena gue kagak mau ngeliat Aya kerasukan jin kamvret yang ngebuat gue kewalahan." paparnya yang pasti dihadiahi tatapan bingung oleh semua orang.

"Lah emang kenapa?" tanya Dina si biang gosip di kelasnya.

Awalnya Selena ingin menjawab, namun niatnya dia urungkan saat tangannya ditahan oleh Soraya. "Pertama gue dapet pesen dari aa biar gak ngerespon fans-fans alay kek elu, kedua kak Jo bilang kagak mau berhubungan sama rakyat jelata kek elu, ketiga kak Rian selalu pengen koid setiap ngebaca komentar elu, keempat kak Ginting kagak mau ngebuat pacarnya Mitsubishi Ababil merasa terancam, kelima kak Mel gak mau ada spesies aneh kek kalian semua di dunia ini." jawab Soraya yang dihadiahi dengan tatapan malas, siapa yang tidak tahu jika Soraya sedang mengarang cerita indah.

Dikarenakan jam pertama adalah bagian olahraga, jadi semua orang bersiap untuk mengganti pakaian. Soraya yang memang memakai hijab lebih memilih untuk berganti pakaian di toilet untuk menghindari mata nackal yang curi-curi pandang kearahnya.

"Langsung ke lapang kuy." ajak Selena saat Soraya telah memasuki kelas.

Semua murid langsung melangkah menuju lapangan, mereka tidak ingin terlambat karena guru yang mengajarnya termasuk kategori killer. Siapa yang tidak tahu pak Santoso? Semua orang segan kepadanya, kecuali Soraya tentunya.

Para lelaki langsung gemas saat melihat bola, sedangkan Soraya dan Selena lebih memilih diam sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Gaes gue kesyel!" teriak Soraya membuat lapangan yang luas ini berguncang hebat.

"Lu boleh somplak, tapi jangan ngerusak telinga gue napa!" sungut Selena tak kalah kencangnya.

Kalau sudah begini teman-temannya hanya dapat mengelus dada, mereka berdoa agar sang guru segera datang untuk menyudahi perdebatan orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa. Benar saja, perdebatan itu terus berlanjut sampai akhirnya kehadiran pak Santoso membuatnya bungkam.

Dibalik Bulu Angsa [✓]Where stories live. Discover now