TEARS || msm

MSM; kenapa tidak?

SARAH POV

sakit banget ya tuhan.. sungguh ini menyakitkan.

Sarah jalan menuju kamar sarah dan memakai baju.

Lalu sarah ke dapur untuk membuat sarapan setelah selesai membuat kan sarapan sarah kembali kekamar.

Ia mandi terlebih dahulu dengan secepat kilat.

Lalu ia menelepon abizar sahabatnya dalam dunia model.

Tak lama telepon sudah terangkat.

"Halo sarah?"

"Bizar? Ada mk jam berapa hari ini?"

"Jam sore kenapa?"

"Hiks.. sar sara-"

"Sarah? Hey are you ok? What's wrong?"

"Bisa jemput sarah?"

"Pasti baby kamu dimana?"

"Sarah ki hiks rim alamatnya hiks"

"Ok sebentar dan berhenti menangis"

Lalu sambungan telepon di putuskan dan sarah pun segera mengirim alamatnya via wa.

SARAH POV END

Sesudah mengirim sarah mengambil koper miliknya dan mulai merapihkan baj-

"Sarah" panggil garrick dari luar

Dengan kesakitan sarah berjalan keluar sambil terus mengeluarkan air mata.

Ia membuka pintu kamarnya dan mendapatkan garrick sudah rapi dengan jaz kantornya.

"Ada apa tuan?" Tanya sarah

Garrick menghampiri sarah lalu mencium bibir sarah.

"Bisa kau temani aku sarapan?" Tanya garrick

Sarah hanya mengangguk lalu keduanya menuju ke dapur.

Keduanya sarapan dengan diam lalu selesai dan srah mencuci piring dan kembali ke kamar dan dan dan dan dan.

Dan hapenya tertinggal

Ia kembali mengemasi bajunya dan juga barang-barang nya.

&&&

Abuzada mix abudzada mi-

"Suara telepon siapa itu?" Gumam garrick saat hendak bangun.

Di lihat hanphone sarah dan tertera nama

My abizar 🤴🏻

Mata garrick sejenak melotot dan memanas

"Baru saja kau membuat ku membencimu pelacur kini kau membuatnya lagi"

Dengan kasar garrick mengangkat telpon ini

"Halo baby"

"Kau sudah siap? Aku sudah di depan?"

"Halo? Hey.. jangan terlalu lama mengemasi baj-"

Saat abizar masih mengoceh garrick memutuskan panggilannya dan segera menuju kamar sarah.

.
.

BRAGH!!

sarah yang sedang melipat hoodie nya pun kaget dan segera menatap garrick.

Garrick menghampiri sarah dan mencekal lengan sarah.

"Sashhsh" sarah hanya mampu meringis kesakitan. Ia sangat ketakutan.

Tangan satunya mencoba meleps cengkraman tangan garrick.