#06 [end]

4.7K 436 37
                                    






***

Jimin berdiri di depan pintu, menghadap langsung ke Taehyung yang tengah menikmati segelas wine.

Pemuda itu menatap datar Jimin sambil menyesap minuman berakohol di tangannya.

"Mengapa kau kemari?" tanyanya. Tidak ada intonasi disana.

Sementara Jimin diam memperhatikan. Wajah pemuda itu tidak terlihat baik-baik saja. Apalagi ketika Jimin melihat sudut bibir Taehyung yang terluka.

Pasti sesuatu terjadi, pikirnya.

"Apa kau mencari pemuda sialan itu?"

Deg

"Dimana dia?" tanya Jimin langsung, penuh kekhawatiran. Pikirannya di penuhi oleh Jungkook. Jimin tidak ingin hal buruk terjadi pada pemuda yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta itu.

Taehyung terkekeh sinis. "Sepertinya kau begitu khawatir padanya?"

Jimin maju dua langkah. Tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya. "Jangan sakiti dia. Ini bukan salahnya."

"Tck," Taehyung berdecak angkuh. "Dia mengganggu istriku dan kau bilang dia tidak bersalah?"

"Tidak. Dia bukan orang seperti itu."

Taehyung lalu berdiri, Ia melangkah sambil menatap Jimin tajam.

"Kau membelanya?"

Tatapan mereka terkunci. Dan Taehyung sedikit sanksi ketika Jimin yang biasanya menunduk tidak berani melihatnya, kini membalas tatapan tajamnya.

"Seharusnya kau berterimakasih padaku karna sudah menyelamatkan keluargamu. Tapi apa yang justru kau lakukan. Kau mengkhianatiku?!"

"Ya, aku memang melakukannya." aku Jimin tegas dan keras. Ia sendiri tidak tahu mendapat keberanian dari mana hingga bisa seperti ini. Jimin sudah merasa muak.

"Kau.. apa kau pernah memikirkan aku? Apa kau tau bagaimana aku berusaha mencintaimu? Dan sekarang.." Kalimatnya terjeda selagi ia memandang nanar wajah Jimin. "Sekarang, setelah aku mencintaimu, kau melakukan ini padaku, hah?!"

Jimin membeku. Terkejut sekaligus tak percaya dengan apa yang baru ia dengar. Tapi percuma saja. Semua sudah terlambat, dan kini yang Jimin cintai adalah Jungkook.

"Aku minta maaf untuk itu. Tapi aku tidak bisa."

"Jadi, maksudmu, kau tidak mencintaiku?"

Gelas yang masih ada di tangannya, Taehyung hempaskan hingga hancur dan mengenai kaki telanjang Jimin. Baginya, keterdiaman Jimin adalah jawaban untuk perasaannya.

Sementara Jimin hanya bisa terpekik kecil akibat pecahan kaca yang menusuk jari kakinya.

"Jimin-ah, tolong pikirkan sekali lagi," nada suaranya tiba-tiba berubah. Taehyung memelas. Hampir menangis. Sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

"K–kita bisa membuka lembaran baru. Aku akan melupakan kejadian ini. Kita bisa kembali seperti dulu dan aku berjanji akan berubah. Aku tidak akan menyakitimu lagi. Kita berdua, kita akan hidup––"

"Hentikan! Aku tidak mau mendengarnya!" potong Jimin cepat. Secepat perubahan wajah Taehyung.

"Begitu? Baiklah jika itu maumu." Katanya di akhiri kekehan mengerikan. "Kau akan menyesal sudah melakukan ini padaku." lanjutnya seraya mengguncang bahu Jimin.

"Kumohon lepaskan aku," pinta Jimin. Tubuh lemasnya merosot ke lantai. "Aku tau kau ingin bebas, begitu pun aku. Kau sendiri sadar jika sejak awal pernikahan ini tidak lah benar."

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Apr 14, 2020 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Let Me... 'KM [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora