ZZLB-24

1.8K 375 23
                                    

Jika hobi Jungkook biasanya menemui Yeri, memanggil Yeri 'babi', berada di sisi Yeri, namun kini ia harus puas memiliki hobi baru yaitu merindukan Yeri.

Jungkook akhir-akhir ini sibuk dengan tugas barunya sebagai Ketua OSIS, di sisi lain ia harus tetap bisa mengikuti kegiatan ekskul fotografi yang semakin padat karena akan ada event, dan di sisi lain ia harus bisa membagi waktunya untuk belajar dan mengerjakan banyak tugas di Sekolahnya.

Jika kelas satu SMA Jungkook masih baru awal permulaan adaptasi dengan kegiatan dan sistem di Sekolahnya. Kelas dua SMA, Jungkook disibukkan dengan tugas-tugas. Tugas-tugas lebih menumpuk di kelas dua SMA daripada di kelas satu dan tiga. Karena kelas tiga yang lebih di fokuskan pada ujian akhir. Tugas bakal tetap ada di tingkat manapun namun di kelas dua tugas-tugas itu lebih memuncak.

Jungkook benar-benar sulit untuk menyentuh handphone nya sama sekali. Bahkan terkadang ia lupa untuk membawa handphone ke Sekolahnya.

Belum begitu, ketika ia sampai rumah, Yein terus saja menganggunya. Jungkook ingin menolak permintaan Yein yang hampir tiap hari meminta Jungkook menemaninya ke beberapa tempat di Kota Bandung itu. Tapi ia tidak bisa. Selain ibunya yang memintanya, ia juga kasihan pada Yein yang walaupun membuatnya kesal tapi dia tetaplah salah satu teman Jungkook.

Bahkan hari ini, Jungkook lagi-lagi menemani Yein. Hari ini kegiatan Sekolah Jungkook lebih senggang dari biasanya. Jadi Jungkook tidak lupa membawa handphone nya saat pergi bersama Yein.

Dan begitu Yein pergi, Jungkook melihat isi handphone nya mulai dari isi galeri hingga isi daftar panggilan di handphone nya.

Dan semuanya tentang Yeri. Ada rasa bersalah menginggapi hatinya. Ia rindu tapi disisi lain juga merasa bersalah. Dan saking sibuknya memandangi handphone yang sudah lama tak digenggamnya ia tidak sadar Yein terus merangkul dan tersenyum padanya.

Dunia seolah hanya ia dan handphone yang kini berdering. Dia menekan tombol untuk mengangkat sambungan telepon itu. Untung saja ia tidak lupa cara mengangkat telepon.

"Halo babi apa kabar?" sapa Jungkook pada perempuan yang ingin ia peluk saat ini juga.

"Masih inget punya babi juga lo?" tanya Yeri diujung teleponnya dan itu membuat Jungkook miris tapi ia berusaha menutupinya.

"Masih lah. Babi gue kan cuma lo." kata Jungkook yang kemudian menunggu jawaban diujung telepon sana tapi tidak ada jawaban.

"Yer...?"

"Kak..." panggil Yeri padanya.

"Hmm?" Jungkook berdeham lembut.

"Coba kakak sekarang hadap ke kanan kakak."

Jungkook tidak mengerti dengan apa yang Yeri bicarakan. "Maksudnya?"

"Udah kakak lakuin aja jangan banyak tanya."

Dan Jungkook akhirnya mengikuti perintah Yeri. Ia menghadap kanan. Dan ya, tatapan Yeri dan Jungkook saling bertemu.

Yeri terlihat melambaikan tangannya sambil tersenyum lirih.

"Udah liat gue kan?"

Jungkook tersenyum begitu melihat Yeri. Tentu saja dia melihat perempuan yang saat ini ingin segera ia hampiri dan ia peluk. Namun...

"Kalau udah gue mau sekarang kita putus."

Dunia Jungkook seolah hancur begitu saja. Yeri terlihat menutup teleponnya lalu bergegas pergi dan meninggalkan laki-laki yang dari tadi bersama Yeri sambil memegang keranjang belanjaan besi itu yang memang sudah berdiri disana sejak tadi.

ZIMZALABIMWhere stories live. Discover now