EPS 11 : MANUSIA TANGGUH YANG PENUH KELEMBUTAN

168 16 4
                                    

Minggu pagi rutinitas yang dilakukan Erika biasanya sekedar bermain gawai diatas ranjang sembari bergelung dibawah selimutnya, sekedar bolak-balik menggulir layar di media sosial. Namun, berbeda dengan pagi ini, Ranu datang kerumah bersama dengan Rena-adik perempuan Ranu. Ia mengenakan kaus berwarna hitam lengkap dengan topi adidasnya, lalu meminta izin pada mama dan nenek Erika untuk mengajaknya jalan-jalan ke kebun binatang Gembiraloka, adiknya yang memaksa ingin melihat gajah,katanya.

Erika naik ke motor Ranu, tentunya dengan Rena yang duduk ditengah sembari berdiri, memegang pundak Ranu sebagai tempat pegangan. Ini pertama kalinya Erika pergi jalan-jalan ke kebun bintang bersama seorang pria, kata Mama dulu waktu kecil pernah tapi aku tidak ingat, hanya bisa melihat dokumentasi tersebut melalui foto yang sudah dicetak kemudian ditempel di dinding kamar, yang kedua ketika dulu saudara perempuanya dari luar kota mengajak ke gembira loka saat berlibur di Yogyakarta.

" Yuk turun." Ranu memarkirkan motornya, mereka berdua turun dari motor dengan Rena yang berada digendongan Ranu.

" Rena, suka?" tanya Erika sembari menatap Rena.

Rena menganggukan kepala dengan mantap, " Mau lihat gajah, yang gede bangeeettt!."

Ranu dan Erika hanya tertawa, melihat tingkah lucu sang adik perempuan satu-satunya. Ranu mengenggam tangan Erika membuat sang empunya mengernyit bingung namun akhirnya Erika luluh juga.

Mereka masuk kedalam, setelah mengantri membeli tiket, suasana asing menyambut kedatangan kami selain itu juga suara angin dan gesekan antar ranting pohon yang bertiup sepoi-sepoi membuat kami merasa nyaman.

" Abang, Abang itu." Kata Rena sembari menunjuk hewan dengan sorak gembira.

"--Turun, Rena mau turun." Celoteh Rena.

" Jangan lari-lari ya." Balas Ranu sembari menurunkan Rena, mengandeng tangannya dengan posisi Rena yang berada ditengah.

" Kita kayak orangtua, yang baru ngajak anaknya jalan-jalan liat binatang di minggu pagi." Katanya diakhiri dengan kekehan.

Erika terdiam, berusaha mengatur degub jantungnya setelah menerima serangan dari Ranu, " Apasih, gak lucu. Geli banget." Balas Erika, malu-malu.

🕊️ 🕊️ 🕊️

Setelah berputar-putar mengelilingi kompleks kebun binatang, kami beristirahat disalah satu kios yang menjual makanan, " Bang, cilok sama sosisnya tiga ya, yang satu gak pedas." Pesan Ranu.

"Aku juga gak pedes deh." Erika menyela.

" Minumnya mau apa? Capucino cincau mau?"

" Samain deh."

" Okay."

Rena duduk tepat dipangkuan Erika sembari memeluk badan mungil milik Erika, Erika mengusap kepala Rena dengan penuh kelembutan sesekali cewek itu juga membenarkan tata letak rambutnya yang mulai acak-acakan sembari menyuapi sosis yang telah dipesan.

" Ini pertama kalinya Rena jalan-jalan keluar. Pertama kalinya juga, Rena akrab sama orang baru selain Bunda, Kak Ratu dan Saya."

Erika berpaling menatap Ranu penuh tanda tanya, "Kenapa?"

" Nggak tahu. Karena dari kecil yang dia punya cuman kita."

Berikutnya yang terjadi dua manusia itu saling bungkam satu sama lain, tidak ada percakapan apa-apa hanya terdengar hembusan napas dan sepasang mata yang sedang menatap Rena dan Erika secara bergantian, tatapan yang mengisyaratkan sebuah keinginan, dan juga tatapan sendu milik Ranu yang tidak seperti biasanya.

" Bahkan sampai Rena bertumbuh dengan baik seperti sekarang pun Ayah sama sekali belum pernah mengajaknya bermain, jangankan bermain menjenguknya pun tidak. Mungkin teman-teman sebaya Rena, memiliki keluarga yang utuh, serta bisa jalan-jalan di hari weekend adalah hal yang biasa. Namun tidak dengan Rena, setiap kali Rena menanyakan keberadaan Ayah, yang bisa kita lakukan hanya bisa menjawab, " Ayah sedang bekerja, bekerja jauh sekali."

" Lalu apa jawaban yang keluar dari bibir mungil Rena ?"

" Ayah sedang berada di bulan ya, Bund?"

" Detik itu juga kami ingin menangis, tapi sebisa mungkin kami menahan, kami tidak ingin menunjukan sisi kerapuhan kami dihadapan Rena." Kata Ranu sembari menundukan kepala.

" Erika,"

" Hm." Erika berdehem, tidak mau melirik Ranu, ia tidak ingin air matanya menetes dengan deras, walau sebenarnya dadanya terasa sangat sesak.

" Kenapa menjadi orang yang pura-pura gak tahu itu mengasyikan, ya?"

" Maksdunya?"

" Iya, asyik aja gitu. Seolah-olah kita gak tahu, kalau kenyataannya manusia itu sedang membohongi manusia lain."

" Berarti secara tidak langsung kamu juga membohongi hati kamu sendiri dong-"

"--Pasti hatimu sangat sedih, mungkin kalau hatimu bisa berbicara ia akan protes kepadamu, karena kamu dengan sangat berani melukai perasaan hatimu."

" Tapi berbohong demi kebaikan dan membuat orang lain bahagia, apakah salah?"

Erika diam.

Bahkan sampai lima detik berikutnya Erika masih bungkam tidak menjawab apa-apa, " Saya rindu Ayah, ingin mengajak Ayah bermain sepeda dengan Rena seperti teman-teman sebayanya, mengendong Rena sembari mengajaknya tertawa lepas seperti Ayah pada umumnya yang membelikan permen atau es krim untuk anaknya, atau membacakan dongeng pengantar sebelum tidur."

Erika membeku mendengar pernyataan yang Ranu ucapkan, tangannya sempat ragu untuk mengusap punggung milik Ranu.

Hingga lima menit berlalu, akhirnya tangan mungil itu sudah bersandar di punggung lebar nan kokoh milik Ranu, menepuknya dengan perlahan mengisyaratkan bentuk ucapan terima kasih atas perjuangannya selama ini.

" Terima kasih sudah tumbuh menjadi laki-laki yang luar biasa hebat, proud of you, Ranu! Kami sangat menyayangimu." Kata Erika tanpa melihat wajah milik Ranu, lalu meninggalkan Ranu sendirian dan memilih berjalan-jalan dipingir danau buatan di Gembira Loka.

Cewek itu sedang salah tingkah, Ranu berdiri dari tempat duduknya membayar makanan yang sempat ia pesan di kasir lalu menyusul Erika, lantas laki-laki itu tersenyum dengan sangat lebar.

Dua manusia yang sedang dimabuk asmara, jadi seperti ini rasanya jatuh cinta.

📌 Yogyakarta, 2 Agustus 2020

🕊️ 🕊️ 🕊️

Spesial ulang tahun MARK LEE, Paus dan Matahari update!!! Apanih harapan di ulang tahun Mark tahun ini?

Spesial ulang tahun MARK LEE, Paus dan Matahari update!!! Apanih harapan di ulang tahun Mark tahun ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAUS & MATAHARI  [ SELESAI✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang