EPS 16 : KUAH BAKSO

68 4 3
                                    

Minggu itu sekitar pukul tujuh pagi, Erika sudah bersiap untuk mengikuti acara perpisahan anak kelas dua belas, kebetulan gadis itu mengikuti ekstrakurikuler paduan suara, sehingga guru meminta kami untuk hadir dan memeriahkan acara pensi.

Sejauh ini acara berjalan dengan lancar, mulai dari acara formal sampai dengan acara non formal, Bang Qianu selaku alumni juga datang bersama teman satu band-nya untuk memeriahkan acara pensi.

Semua siswa tampak antusias, bahkan kondisi panggung saat ini sudah dipenuhi oleh ratusan siswa. Mereka tampak gembira sembari berjoget mengikuti irama musik yang berdendang, seolah beban berat yang mereka pikul sirna, seperti beban tugas misalnya.

Erika lebih memilih menjauh dari keramaian, jujur ia tidak suka dengan kondisi seperti ini, entahlah. Berdesak-desakan bersama ratusan orang dengan volume suara yang kencang malah membuat kepala menjadi pening.

Gadis itu memilih duduk di bangku yang letaknya paling ujung dan jauh dari kerumunan sembari melihat penampilan Qianu dari kejauhan, Bang Qianu berpesan kepadaku untuk menunggunya sampai acara selesai, lalu pulang bersama.

“ Kok sendiri. Mana rombonganmu?”

Erika mendongakan kepala, ia mendapati laki-laki yang sedang berdiri tepat di sampingnya, laki-laki itu mengenakan celana jeans warna hitam senada dengan kaos pendeknya, dilengkapi dengan wave bucket hat, serba hitam. Jujur aku terpana melihat penampilannya, entah rasanya melihat cowok menggenakan pakaian serba hitam tuh serasa ada daya tarik tersendiri, “Oh.. itu Nabila, Bara sama Ranu dibarisan paling depan. Saya mau ngadem disini.” Timpal Erika kepada Nalendra.

Cowok itu menganggukan kepala sembari tersenyum simpul.

Diam tidak ada topik bahasan oleh keduanya.

Erika hanya mengamati teman-temannya yang terlihat antusias, terutama Nabila. Cewek itu yang paling bersemangat diantara kita, karena dia suka sama vokalis grup band yang bernama Kak Jaehyun, jangan diragukan lagi cowok bernama Jaehyun itu sangat tampan.

Sedangkan Albara, cowok itu sedang asyik berjoget apalagi kalau udah denger musik, nah sedangkan Ranu sesekali ia menggoyang-goyongkan badannya mengikuti alunan musik.

Tentang Ranu, Erika selalu bertanya-tanya di dalam rongga pikirannya, adakah ia disana? Di salah satu tempat khusus dikehidupanmu, walau hanya setitik sekalipun atau hanya Erika saja yang mempunyai rasa yang lebih kepada cowok yang memiliki mata elang nan tajam namun juga meneduhkan itu.

Ah kenapa Erika malah memikirkan hal semacam ini.

Erika berdiri dari bangku berniat pergi ke kantin untuk membeli sebotol air mineral, ia merasa haus.

“ Eh, kok pergi?” Pekik Nalendra.

Erika mengernyit heran, ia menengok ke kanan dan kekiri namun tak kunjung menemukan seseorang kecuali dirinya dan juga Nalendra.

“Kamu” Kata Nalendra sembari menunjuk Erika.

“O-Oh saya mau ke kantin dulu.” Balas Erika gugup yang kemudian berjalan meninggalkan Nalendra.

🕊️ 🕊️ 🕊️ 🕊️

Tiba di Kantin, perempuan itu memilih bangku yang letaknya paling ujung sembari asyik melahap semangkuk bakso urat lengkap dengan minumnya, es teh manis. Ditengah kegiatannya yang asyik menikmati bakso, tiba-tiba laki-laki dengan perawakan tinggi sembari membawa food tray, ia duduk tepat di depan Erika.

“ Astaga, kamu membuatku kaget.” pekik Erika.

Nalendra tersenyum sembari memperlihatkan gigi kelincinya, tampan-pikir Erika.

PAUS & MATAHARI  [ SELESAI✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang