"I-itu kan papa!"
Sakura refleks berteriak ketika melihat sosok yang selama ini ia takuti. Ia mematung, namun dengan perlahan Yohan mendorong Sakura agar mendekati tempat makan yang telah diduduki oleh sepasang suami istri yang merupakan orang tua Sakura dan Yohan.
"Wah.. Akhirnya kalian datang.. jadi gimana tadi mainnya?" Wanita paruh baya yang tengah duduk nyaman pun langsung menyambut kedatangan mereka berdua dengan senyuman hangat seorang ibu.
"Menyenangkan ma." Yohan membalas senyuman ibunya itu. "Baguslah.. kalau sakura gimana?", "sakura?"
"Eh.. iya seru ma hehe."
Tatapan ibu tiri Sakura itu pun menuju suami di sebelahnya yang hanya diam, tak berkata sepatah kata pun. Tangan ibu tiri Sakura sibuk menyenggol tangan suaminya, menandakan untuk mengatakan sesuatu.
"Kau memang terlihat senang Sakura." Kata ayah Sakura dengan datar.
"I-iya pa."
"Ehehe kalau begitu kalian mau makan apa hm? Mama sama Papa udah pesan, tinggal kalian."
Sesudah Sakura dan Yohan memesan mereka semua pun terdiam, terdapat suasana canggung diantara keluarga kecil itu.
"Sakura.."
"Iya ma."
"Ada yang ingin Papa mu ucapkan."
Seketika tatapan Sakura menuju sorot tajam mata ayahnya dengan sedikit bergetar, begitupun dengan ayah Sakura yang terlihat canggung.
"Sakura.. kerja bagus.. sekarang kau bisa mandiri."
"Iya.. terima kasih Pa.."
"Tapi bukan berarti Papa menyetujui kau untuk menjadi gamer di youtube begitu."
Senyum tipis yang muncul di wajah sakura pun mulai meluntur. Rasa senangnya hilang. Lenyap. Sakura mengira akhirnya ayahnya mengerti apa yang Sakura ingin lakukan. Namun ternyata sama saja.
"Kau tahu kan Sakura, seorang gamer itu pergaulannya tidak baik. Mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak sepatutnya diucapkan. Apalagi kau tidak kuliah kau akan mudah terbawa arus--"
"Apakah Papa udah selesai bicaranya?"
Sorot mata Sakura kian bergetar. Matanya berkaca-kaca. Tangannya mengepal keras. Bahkan sorot mata tajam ayahnya itu tak membuat Sakura menundukkan pandangannya.
"Iya Sakura tau, Sakura akan berhati-hati."
Nafas lega terdengar dari Ibu tiri Sakura, begitupun dengan Yohan. Mereka kira Sakura akan mengamuk dan meninggalkan mereka begitu saja. Namun Sakura lebih memilih mengalah dari ayahnya yang keras kepala itu.
🍝🍝🍝
"Huft~~~"
"Napa kak lu mendengus gitu?"
"Emangnya lu nggak ngerasa canggung gitu tadi."
"Ya canggung sih."
Sakura hanya diam dan terus berjalan menyusuri jalan untuk kembali ke apartemennya.
"Maaf ya kak, gara gara tadi jadi buat mood lu jadi jelek."
"Nggak kok, lagipula gue udah tahan kayaknya haha."
"Tawa lu nggak ikhlas kak" batin Yohan.
Tringg!!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Sakura. Bersuara ditengah keheningan antara Sakura dan Yohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamer with Model 🔓
FanfictionGamer cewek bernama sakura yang nyeleneh dan berisik mengganggu kehidupan seorang model tinggi, tampan tapi jutek kebangetan bernama minkyu dengan pindah apartemen dan menjadi tetangga minkyu. Tidak lupa dengan seungyeon yang juga tetangga aparteme...