Goodbye, Love

4.6K 349 80
                                    

Goodbye, Love

Jason menegakkan tubuh, menatap wajah tidur Irene lebih lama, sebelum ia memaksa kakinya pergi. Ia harus segera melakukan sesuatu sebelum pagi tiba dan Joseph menyerang AF Group. Namun, sebelum Jason keluar dari kamarnya, Tyler sudah masuk ke ruangan itu, tampak marah.

"Hentikan omong kosong tentang kau mencintainya jika kau mau melakukan ini padanya, Pengecut!" desis Tyler marah.

Jason mengerti alasan Tyler marah. Tyler pernah ada di posisinya saat ini. Saat itu, ia harus melepaskan Reina.

"Jangan bodoh, Jas!" Tyler mencengkeram kerah kemejanya. "Kau baru saja jatuh cinta, kau baru saja menemukan hidupmu, kebahagiaanmu, keluargamu, jadi apa ini?!"

"Aku hanya mencintainya, Ty. Karena itu, aku ingin melindunginya. Jadi, kali ini, tolong bantu aku. Lagi," pinta Jason. "Nanti, begitu aku kembali, aku akan menerima semua amarahmu, jadi tolong ..."

"Setidaknya katakan padanya tentang perasaanmu ketika dia melihatmu, Bodoh!" sengit Tyler.

Jason tersenyum getir. "Untuk apa? Jika aku tidak kembali ..., aku berharap aku bisa kembali, tapi ini jika, benar-benar jika aku tidak kembali, kata-kataku itu hanya akan menyakitinya, atau membuatnya merasa bersalah. Aku tidak ingin meninggalkannya dengan kenangan seperti itu."

"Dasar bodoh," desis Tyler.

Jason mengangguk. "Karena itu, tolong jaga Irene untukku, hm?"

Tyler memalingkan wajahnya. Jason menepuk bahu Tyler, sebelum meninggalkan ruangan. Sepanjang jalan, Jason hanya memikirkan Irene. Bagaimana reaksi wanita itu, ketika bangun dan Jason tidak ada di sampingnya?

Tak masalah. Bahkan meski Jason tak ada di sampingnya, Irene akan baik-baik saja. Nadine tidak akan menyentuh Irene dan istrinya itu bisa melakukan apa pun yang dia inginkan di perusahaannya.

Namun, kenapa memikirkan dirinya tak lagi bisa ada di samping Irene, terasa begini menyakitkan?

Jason menarik napas dalam. Begitu ia sudah dekat dengan tujuannya, ia berhenti untuk mempersiapkan senjata yang memang selalu ia bawa di bagasi rahasia di bawah jok belakang mobilnya. Setelah semua siap, ia turun dari mobil dan memutuskan untuk berjalan ke lokasi markas Joseph.

Jason masuk lewat dinding samping markas untuk menghindari para penjaga di depan. Namun, begitu Jason melompat, ia sudah bertemu dengan seorang penjaga. Jason melompat ke penjaga itu dan membuatnya pingsan, lalu menariknya ke semak-semak di halaman samping rumah mewah di depannya.

Setelahnya, ia berusaha mencari pintu masuk yang aman ke dalam rumah. Namun, ia tahu tanpa bantuan Tyler, ia buta di tempat ini. Akibatnya, ia memilih pintu yang salah dan mendapati pintu samping yang ia buka langsung menghubungkan ruang depan rumah itu.

Jason mengumpat ketika harus menghadapi setidaknya tiga puluh orang di sana. Tyler benar. Ini adalah misi bunuh diri. Namun, ketika memikirkan Irene, Jason tak sedikit pun merasa keberatan dengan misi ini, selama ia bisa melindungi Irene.

Jason menyimpan pistolnya untuk keadaan darurat dan menyerang dengan tangan kosong. Lawannya seolah tak ada habisnya. Jason tak tahu lagi ia sudah melawan berapa orang, tapi ia sudah kelelahan, pipinya berdarah, entah tergores apa tadi, sudut bibirnya juga robek dan berdarah. Sementara, tangannya terasa sangat sakit dan kakinya nyaris tidak kuat lagi menyangga tubuhnya.

Saat itulah, ia mendengar suara menggelegar dari lantai atas,

"Siapa yang membuat keributan malam-malam begini?!"

Jason mendongak dan dilihatnya Joseph di sana. Jason belum pernah menghadapi Joseph langsung, tapi ia pernah melihat fotonya dan menyelidikinya saat masih di organisasi dulu. Jadi, setidaknya ia tahu betapa berbahayanya Joseph.

A Deal With Mr. Playboy (Dark Marriage Series #2) (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя