PART 19 : EARLY YANG TERPESONA

4.5K 345 9
                                    

Rambut hitam terurai indah di bahu seorang gadis. Dia merenggut karena tarikan kencang dari sahabatnya yang tengah menyisir rambutnya dengan tangan.

"Aw ... Sakit Lisha!" rengeknya pada gadis yang bernama Lisha tersebut.

Mendapat aduan dari gadis manis didepannya, membuat Lisha semakin gemas menarik helai demi helai rambut Ranie.

"Suruh siapa tidak di sisir?" Ranie masih tetap pada wajah yang sama. Ia kesal jika Lisha menyisir rambutnya dengan tangan, karena pada saat itu ia merasakan bahwa rambutnya tengah dijambak oleh sahabatnya itu.

"Aku lupa," adunya menyesal. Memang sejak beberapa hari yang lalu, gadis itu lupa untuk menyisirkan rambutnya.

Lisha melihat rambut Ranie dengan seksama. "Rambutmu cepat sekali memanjang, Ranie?"

"Mana kutahu?" balas gadis itu cepat.

Bibir merah mudanya maju karena kesal, dan itu sukses membuat wajahnya bertambah imut dengan tingkahnya.

"Rambut panjang tapi malas mengurus. Bagaimana jika di botak saja?" Pernyataan Lisha sukses membuat Ranie bangkit dan menjauh dari sahabatnya itu.

Kedua tangannya memegang kepala sambil menggeleng, ia takut jika Lisha akan melakukan apa yang tadi diucapkannya.

"Tidak! Aku tidak mau!" ucap Ranie sambil menggeleng, dengan wajah sangat takut.

Melihat hal itu, Lisha memasang wajah kesal. "Makanya kalo mau rambut panjang itu, diurus! Jangan jorok!"

Ranie kembali cemberut sambil memain-mainkan rambutnya. Ia menyesal. "Iya."

"Ya sudah kemari! Aku akan mengepang rambutmu!" ujar Lisha, membuat Ranie menurut.

😔

😔

😔

"Tidak ayah! Aku tidak mau!" Suara lantang dengan nada khas seorang pemimpin, menggema di sebuah kamar bernuansa abu-abu.

Early memasang wajah tak suka, kala ayahnya meminta dirinya, untuk mengantikan posisi Kenzie sebagai Raja.

"Tapi Early. Ayah rasa kamu sudah siap untuk tugas itu," ujar Kenzie tak kalah lantangnya dengan sang anak.

Wajah pria itu, sekarang benar-benar menyeramkan. Ia sungguh kesal dengan permintaan ayahnya, yang terkesan tidak masuk akal.

"Ayah! Kau masih muda, untuk apa ayah memintaku untuk mengantikan posisi ayah?"
tanya Early tak mengerti.

"Early. Ayah hanya ingin hidup damai dengan ibu-ibumu, maka dari itu ayah memintamu mengantikan posisiku."

Pernyataan apa itu? Hanya karena ingin kedamaian, Kenzie memintanya mengantikan posisinya? Itu sungguh tidak masuk akal.

"Tidak ayah! Sebelum aku menginginkannya, aku tak akan mau menerimanya!" Early membelakangi Kenzie dengan tidak sopan.
Matanya lurus menatap langit dari jendela kamarnya.

Ia tak mau, sampai kapanpun tak mau. Ia hanya ingin hidup bebas sebelum itu terjadi.

Tapi apa yang Early dapat saat ini, bukanlah keinginannya. Ia bahkan rela jika ayahnya melantik salah satu adiknya untuk menjadi Raja.

Kenzie menghela nafas panjang, saat mendapatkan penolakan telak dari Early. Ia sangat mengerti dengan maksud Early untuk menolak keinginannya.

Memangnya siapa yang ingin mendapatkan sesuatu hal yang tiba-tiba. Orang itu pasti akan berpikir 'apa maksudnya semua ini?'.

Kenzie mengangguk, mungkin ini memang bukan keputusan yang tepat untuk bahagia bersama istri-istrinya.

"Baiklah Early, ayah mengerti!" Kenzie pergi meninggalkan Early yang mematung, sambil melihat gumpalan awan yang terbentang di langit.

SIX PRINCE || Alexa Rawnie [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang