PART 53 : KAU...??

2.8K 181 20
                                    

Ranie berlari diiringi tangisan yang pilu, air matanya tak henti-henti turun kala ke kasihnya sendiri mengusirnya dengan bentakkan yang membuat hatinya sakit. Walau ia tau, ini juga salahnya karena selalu mengabaikan pria itu dan ingin berlari menemui mereka, tapi Hictor tak perlu berbicara kasar seperti itu padanya.

Gadis itu tau perlakuannya memang sedikit keterlaluan, tapi semua itu bukan kemauannya. Ia memang tidak tau kenapa tapi tubuhnya selalu refleks menghindar dari pria itu. Mungkin karena Hictor yang semakin tidak dikenalinya, membuat seluruh pikirannya menjadi terkendali oleh tubuhnya sendiri.

Ranie masuk sendiri kedalam sel yang berisikan seluruh suaminya, yang tengah tertidur dengan posisi tengkurap. Walau jelas-jelas mereka terlihat sangat kesakitan, namun rupanya para prajurit bodoh itu tak memberikan obat sama sekali pada mereka.

Gadis itu terduduk sambil memeluk tubuhnya. Ia sama sekali tak tau kenapa hidupnya serumit ini. Bahkan demi dewa usianya belum sampai 20 tahun, namun hidupnya benar-benar hancur dan nyaris tak terselamatkan.

Ia benci ini, ia sangat benci. Kenapa ibunya saat itu tak membawanya pergi dari dunia yang sangat kejam ini. Begitu rumitnya kehidupan gadis itu, sampai-sampai ia lebih memilih tidak dilahirkan di dunia.

Suara tangisan Ranie rupanya membuat para pangeran itu terbangun dari tidur mereka. Walau mereka semua keturunan dewa, betul-betul sangat sulit untuk keluar dari penjara sialan ini, ditambah lagi siksaan yang mereka dapatkan tadi membuat mereka lupa caranya menggunakan kekuatan yang mereka miliki.

"Ranie?" tanya Astha sambil memegang lengan Ranie.

Mereka semua kini bangkit dari posisi mereka, karena ingin memastikan bahwa gadis yang tengah menangis itu adalah istri mereka. Tapi rupanya Ranie belum membalas apapun dan terus menangis meratapi nasibnya yang entah seperti apa jadinya.

"Ranie! Apa pria itu melukaimu?" tanya Early yang serius.

"Di mana yang sakit? Katakan padaku?" tanya Erick yang khawatir.

Bukannya menjawab, gadis itu malah menambah volume tangisannya menjadi Lebih sedih dari sebelumnya. Sontak saja itu semakin membuat para pangeran khawatir.

"Ini pasti karena ulah pria itu," ucap Geo geram.

"Dia memang harus mati," ujar Ando.

Ranie mengangkat kepalanya dan memperlihatkan wajah sengsara itu pada para suaminya. Mereka semua bertelanjang dada di hadapan Ranie yang masih di bilang cukup polos untuk melihat itu semua secara terang-terangan.

Melihat mereka semua dengan kondisi tubuh yang sangat mengenaskan membuat Ranie kembali menangis kencang. Ia tidak tau kenapa, tapi kali ini ia ingin memuaskan emosinya yang sedang campur aduk layaknya makanan.

"Kenapa kau semakin menangis kencang Ranie? Katakan pada kami?" tanya Gavriel.

Mereka semua tak berniat menyentuh gadis itu karena takut ada penolakan dari Ranie. Mereka hanya melihat dan berharap dapat memeluk dan menghapus kesedihan dari istrinya itu.

"Benar-benar pria bajingan, jika saja aku masih memiliki kekuatan, dia pasti mati ditanganku," ujar Erick marah.

"Dia sangat ingin di bunuh rupanya," ujar Ando yang tak kalah marahnya dengan saudara kembarnya.

"Setelah apa yang dia lakukan pada kita, dengan sialannya pria itu membuatmu menangis? Sangat tidak bisa di maafkan," ucap Astha geram.

"Maafkan kami, harusnya kami menghajarnya sekarang, tapi rupanya itu semua hanya angan-angan karena sekarang kamipun tak berdaya," ujar Geo.

Mereka semua terdiam dalam kekesalan pada diri mereka sendiri, harusnya mereka membela Ranie dalam hal ini, namun mereka yang bodoh itu hanya bisa terdiam dan sama halnya meratapi nasib mereka. Tapi mereka yakin, ini semua akan berakhir dan menjadi sesuatu yang indah bagi mereka semua.

SIX PRINCE || Alexa Rawnie [COMPLETE]Where stories live. Discover now