Chapter 1 : Sebelum Berdirinya Kerajaan

233 5 4
                                    

-o- " Tahun 1221, sekelompok klan Orghuz yang tinggal di dekat Merv mendengar tentang kekejaman bangsa Mongol. Mereka kemudian memutuskan untuk bermigrasi ke Anatolia. Para pengungsi inilah leluhur pendiri Imperium Islam Utsmaniyyah atau Kekaisaran Ottoman " –o-

Pada tahun 1258, di sebuah kota kecil di Anatolia Utara, seorang anak laki-laki lahir. Bayi itu merupakan anak seorangpangeran dari keluarga kerajaan suku kecil di Turki. Anak yang diberi nama Osman ( Utsman ) itu kelak akan mewarisi jabatan, posisi, dan tanggung jawab ayahnya sebagai kepala suku pada usia 23 tahun.

Sebelum berusia 30 tahun, suatu hari Utsman bermimpi, bahwa dia tidak hanya akan mengubah nasib keluarganya saja, tetapi juga sejarah Timur Tengah. Mimpinya tiada lain adalah tentang mendirikan Kekaisaran Ottoman ( Utsmaniyyah ). Berdirinya dinasti ini menjadi titik balik yang akan terus bergema selama berabad-abad mendatang. Ottoman akan menguasai dunia lebih dari 600 tahun.

 Ottoman akan menguasai dunia lebih dari 600 tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bendera Kekaisaran Mongolia

Dalam sejarah politik dan kerajaan di Timur Tengah, asal-usul Kekaisaran Ottoman adalah salah satu bidang penelitian yang paling banyak dipelajari. Namun paling sedikit dipahami. Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini sebenarnya tidak pernah ditemukan satupun dokumen autentik yang ditulis pada masa Utsman. Pada abad ke-14 atau 100 tahun setelah masa Osman, memang ditemukan sedikit dokumen tentang Osman. Namun dokumen-dokumen tersebut ketepatan kisahnya diragukan, karena kebanyakan isinya adalah legenda, hagiografi, dan kronik analistik.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang secara umum diakui oleh para sejarawan, bahwa berdirinya kekaisaran Ottoman disebabkan oleh beberapa situasi eksternal dan internal yang sedang berlangsung pada waktu itu. Alasan eksternal diantaranya adalah karena adanya penurunan kekuatan Kekaisaran Bizantium ( Romawi Timur ) di barat dan kebangkitan bangsa Mongol ditimur.

Pada bulan Februari tahun 1221, Tolui, putra dari Genghis Khan, duduk di sebuah kursi emas di dataran tandus di Afghanistan dan menonton eksekusi massal penduduk Merv. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak digiring bersama dan diserahkan kepada para prajurit untuk dibunuh. 

Tentang kejamnya serbuan Mongolia tersebut, Ibnu Katsir menjelaskan, "Mereka datang menyerbu Baghdad, membunuh siapa saja yang dapat mereka bunuh, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak, maupun orang tua yang bersembunyi beberapa di dalam sumur, tempat-tempat binatang buas, tempat-tempat kotor, atau sama sekali tidak berani keluar rumah."

 Ada sebagian orang yang berusaha bersembunyi di dalam toko-toko lalu mereka menutup pintu. Namun pasukan Mongol membuka pintu secara paksa, baik dengan cara mendobrak ataupun membakar. Kemudian mereka memasuki toko-toko itu dan menyeret orang-orang yang bersembunyi tadi ke atas wuwungan rumah, lalu dibunuh diatas sama sehingga darah mengalir demikian derasnya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roji'un

Demikian pula orang-orang yang bersembunyi didalam masjid, tempat-tempat pertemuan, semuanya dibunuh. Tak ada yang selamat, kecuali mereka yang berasal dari kalangan Ahli Dzimmah, yaitu Yahudi dan orang-orang Kristen serta orang-orang yang meminta perlindungan pada mereka.

Mereka dipisahkan per kelompok, tiap kelompok terdiri antara 200 sampai 300 orang. Tak lama kemudian, menurut legenda, sekelompok klan Orghuz yang tinggal di dekatnya mendengar tentang kekejaman ini dan memutuskan untuk beremigrasi ke Anatolia, di mana penguasa Seljuk memberi mereka tanah untuk tinggal. Para pengungsi inilah leluhur pendiri Kekaisaran Utsmaniyyah.

Kebangkitan kekaisaran Mongol dan penyebarannya begitu luas dan cepat, merupakan sebuah bencana kemanusiaan dalam skala besar yang tidak pernah terjadi pada dinasti-dinasti baik sebelum maupun sesudahnya.

Peristiwa ini sungguh menjadi peristiwa yang demikian mengerikan dan mengenaskan. Kondisi umat Islam saat itu sedang dilanda krisis, akibat lumuran dosa dan maksiat. Mereka lemah, takut mati, dan cinta dunia. 

Oleh sebab itu lah mereka dikuasai bangsa Mongol yang melecehkan kehormatan umat Islam, menumpahkan darah kaum Muslimin, membunuh jiwa-jiwa tak berdosa, merampas semua kekayaan umat dan menghancurkan tempat tinggal kaum Muslimin. 

Selain mengakibatkan jutaan orang terbunuh, mereka juga membuat seluruh kelompok etnis mengungsi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selain mengakibatkan jutaan orang terbunuh, mereka juga membuat seluruh kelompok etnis mengungsi. Mereka terpaksa meninggalkan tanah leluhur, mencari keselamatan dan lahan baru. Di tempat baru, tentu saja mereka berasimilasi dengan penduduk asli. Dalam hal ini, itulah yang terjadi di Anatolia.

Juga dikenal sebagai Asia Kecil, Anatolia adalah sebuah semenanjung dengan daratan luas yang pada hari ini merupakan sebagian wilayah negara Turki, dan termasuk beberapa wilayah lain di sekitarnya. Padaabad sebelumnya, yakni sepanjang abad ke-13, kekuasaan suku-suku Turki yang ada di Anatolia dihancurkan, mereka yang selamat menjadi sangat lemah, dan sementara yang lainnya mengungsi.

Kesultanan Seljuk, berdasarkan legenda, Ertugul ayah Utsman, membawa 400 orang berkuda masuk ke Anatolia. Di sana dia menyatakan kesetiaannya terhadap Kesultanan Rum Seljuk ( Istilah "Rum" mengacu kepada Kekaisaran Romawi, atau wilayah yang pernah dikuasai oleh orang Romawi. 

Wilayah Kesultanan Rum Seljuk dulunya adalah bekas wilayah kekuasaan Romawi Timur atau yang terkenal dengan sebutan Bizantium

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wilayah Kesultanan Rum Seljuk dulunya adalah bekas wilayah kekuasaan Romawi Timur atau yang terkenal dengan sebutan Bizantium. Ertugul bersama pasukannya menjadi pasukan tambahan Seljuk untuk melawan Bizantium di barat dan Mongol ditimur yang dikhawatirkan akan masuk melalui perbatasan Irak. Pada tahun 1258, bersamaan dengan lahirnya Osman, orang-orang Mongol membinasakan Baghdad, ibukota Kekhalifahan Imperium Abbasiyyah.

Orang-orang Seljuk Turki pada mulanya berasal dari daerah sekitar Laut Aral di Asia Tengah. Seperti banyak suku Turki lainnya,suku Seljuk adalah suku nomaden. Suatu waktu mereka bergerak ke Anatolia, kemudian mendirikan kekaisaran di sana pada pertengahan abad ke-11. 

Namun pada tahun 1240-an, Kesultanan Seljuk berperang dengan Kekaisaran Mongol, dengan serangkaian kekalahan dalam pertempuran-pertempurannya. Akibatnya, beberapa pengikut dan sekutu mereka di Anatolia mengambil keuntungan dari gangguan yang datang dari Mongol dengan melepaskan diri dari kekuasaan Seljuk.

Pada tahun 1294, ketika Kaisar Mongol, Kubilai Khan meninggal, kekuaaan bangsa Mongol terpecah menjadi empat wilayah. Para keturunan Genghis Khan memerintah di wilayahnya masing-masing. Dengan terpecahnya kekuatan Mongol, puluhan kerajaan kecil, baik yang independen maupun semi-independen, berdiri di Anatolia. Kerajaan-kerajaan kecil inidisebut Beylik, diambil dari kata dasar bahasa Turki, "Bey", yang berarti "Pangeran".

Untuk kasus keluarga Ertugul, konon, sebagaibalasan atas pengabdiannya, Sultan Seljuk telah memberikan dua distrik kecil, Sogut dan Domanic, di provinsi Bithynia yang berbatasan dengan Kekaisaran Romawi Timur, Bizantium.

SINGA TIMUR TENGAHWhere stories live. Discover now