Chapter 3 : Sebuah Mimpi

60 3 0
                                    


-o- " Suatu malam Utsman bermimpi, dari pusarnya tumbuh pohon yang sangat besar menaungi wilayah-wilayah seperti Kaukasus di Eurasia, Atlas di Afrika Utara, Taurus di Anatolia, dan Balkan di Eropa. Mimpi itu diartikan sebagai penanda bahwa dia akan menguasai wilayah-wilayah tersebut " –o-

Setelah mewarisi gelar ayahnya sebagai pangeran,suatu malam Utsman bermalam di rumah sahabat keluarga seorang pemilik otoritasagama Islam terkemuka, Sheikh Edebali. Sebelumnya, Utsman telah meminta agar dia diizinkan untuk menikahi putrinya, namun orang tua itu menolaknya.

Tapi malam ini, setelah tertidur, Utsman bermimpi. Kisah di dalam mimpinya kelak akan menjadi pijakan dasar dari mitos Kesultanan Utsmaniyyah ( Ottoman Empire ).

Asikpasazade, atau Darwish Ahmad, adalah seorang sufi abad ke-15 yang menuliskan sejarah tentang Kesultanan Utsmaniyyah. Berikut ini adalah mimpi Utsman sebagaimana dikisahkan oleh Asikpasazade.

" Dia melihat bulan muncul dari dada pria suciitu dan mulai terbenam di dadanya sendiri. Sebuah pohon kemudian tumbuh dari pusarnya dan bayangannya melingkungi dunia. Di bawah bayangannya ada gunung-gunung, dan aliran-aliran sungai mengalir keluar dari kaki setiap gunung. Beberapa orang minum dari air yang mengalir ini, yang lain menyirami kebun, sementara yang lain menyebabkan air mancur mengalir, Ketika Utsman terbangun dia menceritakan kisah itu kepada orang suci itu, dia berkata 'Utsman, putraku, selamat, karena Allah telah memberikan kekaisaran kepadamu dan keturunanmu, dan putriku Malhun akan menjadi istrimu'. "

Dalam versi lain, mimpi Utsman digambarkan dengan lebih detail, dalam mimpinya Utsman melihat dirinya dan Sheikh Edebali berhadap-hadapan. Tiba-tiba, bulan purnama muncul dari dada syekh, naik ke langit, dan kemudian turun ke dada Utsman sendiri. 

Kemudian pohon besar yang indah muncul, di bawahnya terdapat empat pegunungan : Kaukasus di Eurasia, Atlas di Afrika Utara, Taurus di Anatolia, dan Balkan di Eropa. Kemudian empat sungai keluar dari dasar pohon : Tigris, Euphrates, Danube, dan Nil. 

Setelahnya, Utsman mendapatkan visi tentang panen yang melimpah, dan para pedagang datang dengan kapal dari seluruh penjuru dunia.

Selanjutnya, daun-daun di pohon berubah menjadi pedang yang ditiup oleh angin kencang sampai seluruhnya menunjuk ke arah Konstantinopel. Kota besar ini, yang terletak di antara dua samudra dan duabenua, di mata Utsman terlihat seperti susunan berlian di antara dua safir dandua zamrud. Mereka kemudian terbentuk menjadi batu paling berharga yang melekatpada sebuah cincin yang menjadi simbol atas kerajaan yang mendunia. 

Saat Utsman hendak memasang cincin di jarinya, dia terbangun. Utsman bertanya kepada Sheikh Edebali apa arti mimpinya, sesepuh ulama itu kemudian mengatakan, " Allah yang Maha Kuasa telah memberikan kekuasaan kepadamu dan keturunanmu. Putrikuakan menjadi istrimu, dan seluruh dunia akan berada di bawah perlindungan anak-anakmu ".

Kembali ke Kesultanan Rum Seljuk, wilayah Anatolia. Hulagu Khan, putra Tolui dan cucu dari Genghis Khan meninggal pada tahun 1265. Penerusnya adalah Ilkhan Persia, yang memeluk agama Islam sekaligus peradabannya dengan antusiasme yang sama. Sebagaimana sejarawan Muslim Rashid Ad-Din katakan, " Bangsa Mongol, yang hingga saat itu hanya bisa menghancurkan, sekarang mulai membangun. ".

Tetapi, dengan demikian bangsa Mongol untuk membangun peradaban, mereka harus membayarnya dengan meninggalkan budaya kekerasan. 

Genghis Khan, sang pendiri Imperium Mongol sudah memberikan peringatan, apabila mereka meninggalkannya, maka akan ada konsekuensi yang harus dihadapi, yakni perpecahan dari dalam. 

Pada tahun 1291, perselisihan karena suksesi di antara Ilkhan Persia membuat wilayah terluar mereka jatuh kedalam keadaan Anarki.

Perang di perbatasan dengan Kerajaan Dinasti Mamluk dari Mesir dimulai ketika pemberontakan pecah di Anatolia. Selain itu,karena dilemahkan oleh serangan Kekaisaran Mongol, perlahan namun pasti, jatuhnya Kesultanan Rum Seljuk tinggal menunggu persoalan waktu. 

Situasi tersebut mendorong para penguasa kecil tertentu untuk mempertaruhkan klaim mereka pada kemerdekaan. Di antara mereka, keluarga Utsman yang dulunya merupakan pengungsiyang diberikan wilayah kekuasaan kecil berupa beberapa km persegi padang rumputdan pertanian oleh Seljuk, turut serta mengambil bagian dari peluang yangdatang tersebut.

Situasi politik di Anatolia berubah secara drastis, ketika Kesultanan Seljuk mulai melemah, beberapa kelompok dari Islammilitan telah bangkit untuk mengambil alih kekuasaan. Kelompok-kelompok fanatik yang agresif ini dikenal dengan sebutan Ghazi. 

Mereka menyebut diri mereka sebagai " Pejuang Suci " yang berjuang untuk menyebarkan iman, namun juga melakukan berbagai penjarahan sebagai upaya untuk medukung pergerakan mereka. Tanpa basis kesukuan atau teritorial yang kuat, para Ghazi biasanya akan merapat pada pemimpin kuat yang menjanjikan kemenangan. 

Para pemimpin semacam itu kemudian cenderung menetapkan diri mereka sendiri sebagai penguasa wilayah yang mereka taklukkan. Keluarga Utsman adalah salah satu di antara Ghazi yang berusaha untuk mengambil peluang.

Sementara itu, di bagian lain dunia yang lebih luas juga mengalami perubahan besar. Pantai utara Mediterania antara selat Bosphorus dan Granada hampir seluruhnya berada di tangan orang-orang Kristen, sementara itu di pantai selatannya di bawah pengaruh Islam. 

Sisi timur didominasi oleh Kesultanan Mamluk Mesir. Di pantai selatan dan barat Anatolia terdapat populasi muslim yang terpisah dari kantong-kantong kecil seperti Rhodes yang merupakan pewaris kerajaan-kerajaan bekas Pasukan Salib. Di utara ada Kekaisaran Bizantium kuno yang dulunya sangat kuat, namun kini mulai melemah.

Dengan situasi politik yang kacau seperti itu,pada 27 Juli 1299, Utsman mendeklarasikan kemerdekaannya dan Imperium Islam Utsmaniyyah lahir. Utsman beruntung karena dua raksasa dinasti yang berkuasa pada waktu itu mengalami persoalan-persoalan tersendiri yang harus mereka hadapi : Pertama, bangsa Mongol yang begitu kuat namun mereka sedang dilanda konflik internal. Dan kedua, Kekaisaran Bizantium yang sedang berada dalam kondisi sangat lemah.

Perlahan namun pasti, Imperium Utsmaniyyah sedang membangun kerjaaanya untuk mengubah tatanan dunia Timur Tengah.

SINGA TIMUR TENGAHWhere stories live. Discover now