Pagi Kedua

4K 383 91
                                    

Wooseok berjalan ke arah kamar adik-adiknya. Ini masih pukul 6 pagi tapi dia berniat mengajak adik-adiknya untuk berolahraga.

Kamar pertama yang dia datangi adalah kamar yang terdapat si bungsu karena untuk mengecek takut-takut jika anak itu sudah bangun

Tangannya dia bawa untuk memegang gagamg pintu membuka pintu itu pelan, sedikit mengintip ke dalam dan tersenyum setelah mendapati si kecil sudah terbangun dengan posisi yang masih tertidur namun tangannya dia gunakan untuk memainkan rambutnya dan bibirnya yang tersumpal Dummies.

Hyeongjun menoleh cepat ketika kuping kecilnya mendengar suara pintu terbuka, mata bulatnya melihat Wooseok Hyungnya yang tersenyum ke arahnya membuat secara Rekfleks tangan Hyeongjun terulur pada Wooseok

Wooseok tertawa pelan "sudah bangun baby?" tanya nya pelan nyaris seperti bisikan dengan mengendong Hyeongjun yang menatapnya polos

"Haus tidak? Baby haus hm?" tanya Wooseok menciumi pipi gembil adik bungsunya gemas

"Ayo buat susu setelah itu lepas popok mu" ucap Wooseok keluar kamar






.
.
.






"Baby bisa membangunkan Hyungdeul tidak?" tanya Wooseok

Hyeongjun mengangguk "eung! Junnie banun Yung" ucap anak itu berlari masuk ke dalam kamar si kembar dengan Wooseok yang mengikutinya untuk tetap mengawasi anak itu.

Setelah melapaskan popok Hyeongjun, mengganti bajunya dan memberikan susu. anak itu terlihat sudah sadar sepenuhnya.

Diam-diam merasa bangga ketika melihat adiknya yang tidak rewel seperti anak-anak pada umumnya.

"Dia baru mau berumur 5 tahun tapi sudah sangat pintar" lirihnya pelan. Anak itu memang baru saja akan berumur 5 tahun setelah dia melihat akte kelahirannya kemarin malam. Dia pikir adiknya itu benar-benar sudah berumur 5 tahun. Tapi nyatanya anak itu akan berulang tahun ke 5 satu bulan lagi.





.
.
.






"Yung"

"Yung"

"YUNG BANUN!"

mata bulatnya melihat ranjang kakanya satu persatu. Tidak ada yang mau bangun. Tangan kirinya memainkan kuping boneka didi yang berada di apitan tangan kanan nya

"YUNG BANUN!" teriaknya lagi tapi nihil tidak ada yang mau bangun

"Yung banun Yung banun Yung banun" ucap Hyeongjun berlari ke arah ranjang paling ujung yang terdapat Dongpyo di atasnya

Puk

Puk

Puk

"Yung" Hyeongjun memukul pelan tangan Dongpyo dengan kaki yang berjinjit dari tempatnya berdiri.

Kenapa kakanya yang lucu ini sulit bangun?

"Banun~"

Dongpyo mengerjapkan matanya ketika di rasa seseorang memukul tangannya pelan. Matanya melihat ke arah tangan gempal yang dia tebak itu Hyeongjun dengan kepala yang menyembul dari bawah hingga batas hidungnya

Ingin rasanya Dongpyo langsung tertawa jika saja nyawa nya sudah terkumpul sepenuhnya.

Pagi-pagi sudah di suguhi pemandangan manis

"Pagi baby pagi baby pagi baby" ucap Dongpyo menggendong Hyeongjun dan memangkunya setelah nyawanya sudah terkumpul

"Hehehe"

Lemon BabyWhere stories live. Discover now