Am I jealous?

1.4K 92 15
                                    


Hari minggu tiba...

"Heh, kalau nguap tutup dong!" Mamanya menghampiri Gun.
"Halo, Ma" sapa Gun sambil mencomot kentang goreng yang tersedia di meja makan.
"Kamu kok bangun jam segini sih?"
"Ngantuk, Ma. Mama, Off mana?" Gun celingukan. Biasanya sepupunya itu sudah nongkrong di depan televisi.

"Tidak tahu. Waktu Mama bangun dia sudah nggak ada."
"Nggak ada? Lho? Kemana?"
"Yah, mana Mama tahu. Mungkin jalan jalan. Sudah ah, Mama mau siap siap dulu. Mau belanja bulanan bareng Papa, sekalian jalan jalan. Kamu mau ikut?"

"Nggak ah, males."
"Ya sudah, tapi jangan keluyuran ya!" Mamanya mengacak acak rambut Gun.

Mmm... sepi juga kalo nggak ada Off. Off ke mana ya? Kata Mama, dari pagi dia sudah nggak ada. Mama kan biasa bangun jam lima, berarti Off sudah pergi dari subuh. Kok dua nggak kasih tahu aku sih mau pergi pagi pagi?

Sambil berpikir, Gun mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk. Menyantap makanan secepat kilat. Setelah kenyang, lalu menguap lagi. Huh, sepi banget sih di rumah. Nggak ada yang nemenin.

Gun ingin balik ke kamar, tapi kakinya malah menuntunnya ke kamar Off.

Kamar itu sedikit berantakan. Selimutnya belum di lipat dan ada beberapa helai baju di atas tempat tidur. Mejanya pun agak berantakan. Gun merapikan sedikit kamar itu. Tak sampai sepuluh menit, ruangan itu sudah rapi dan enak dipandang.

Tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya di situ, Gun membanting tubuhnya ke tempat tidur. Tangannya meraih kemeja putih yang ada di situ lalu memeluknya. Ia bisa mencium aroma tubuh Off yang masih melekat.
Bau maskulin bercampur aroma tubuh alaminya yang segar membuat Gun tiba tiba kangen dengan pria tampan itu.

Tak lama kemudian Gun tertidur sambil memeluk kemeja Off.

.
.

Off membunyikan klakson untuk yang ketiga kalinya, namun tetap tidak ada yang membukakan pintu pagar untuknya. Penghuni rumah pasti tidak mendengar bunyi klakson karena hujan belum berhenti.
Terpaksa pria itu turun dari mobil, berlari lari kecil untuk membuka pagar. Sebentar memang, tapi begitu kembali lagi kr mobil, badannya basah kuyup.

Ia memasukan mobil ke garasi, buru buru masuk ke kamarnya. Mengigil, ia membuka baju, lalu mengeringkan badan dengan handuk. Setelah itu ia hendak mengambil baju, ia melompat laget karena mendengar teriakan dari belakangnya.

Off berbalik dan mendapati Gun sedang duduk di tempat tidurnya dengan rambut sedikit berantakan. Pria mungil itu menutup wajah dengan kedua tangan, malu kareba melihat Off tidak pakai apapun ditubuhnya. Gugup, Off mengambil baju dan celana dengan asal dan memakainya secepat kilat. Lalu Off menghampiri Gun.

"Hei" serunya. "Kamu sedang apa?"
Gun membuka tangan dan menghela napas lega. "Nggak ngapa ngapain kok!"
"Terus?"
"Terus apa?"
"Yah, terus kamu ngapain di tempat tidurku?" Off duduk di sebelahnya.

Gun memekik lagi sehingga tangan Off refleks mendekap mulut pria mungil itu. "Sst! Kamu kenapa sih? Seperti di dekati setan aja! Kalau kamu teriak teriak kayak gitu, nanti dikira aku ngapa ngapain kamu!"
"Hmp..." Gun melepas tangan Off. "Nggak ada siapa siapa kok."

"Ngapain juga sih kamu tidur disini? Pakai diselimutin segala, kan aku jadi nggak tau ada kamu di sini."
"Aku ketiduran" jawab Gun sambil merapikan rambut.

"Oh, kamu nyariin aku, ya? Kenapa? Kangen?" tanya Off. Nadanya sedikit ketus.
Gun memandang Off beberapa saat. "Siapa bilang aku kangen sama kamu? Huu"

"Kalau gitu kamu keluar gih, jangan tidur di sini lagi. Masuk masuk kamar orang sembarangan." Off beranjak untuk menjemur handuk di kursi.
Gun mengernyit, heran kenapa Off jadi sinis.

WILL BE REPLACED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang