2 Nov : Bangunan Tua

186 66 63
                                    

Di ujung gang sempit samping rumah, terdapat bangunan yang sudah lama ditinggalkan. Entah siapa pemilik tanah dan bangunan itu. Luas tanahnya tidak seberapa. Namun, bangunannya yang telah ditumbuhi tanaman rambat memiliki kesan negatif.

Sewaktu kecil, aku dan teman-teman dilarang bermain dekat sana. Kata para orang tua, sering terdengar suara aneh dari dalam bangunan. Kami, anak-anak tentunya selalu takut akan cerita seram. Jadilah kami tak ada yang mendekat.

Namun, saat ini, aku berada di sini. Di dalam bangunan di ujung gang sempit.

"Pus ... sini, sini," panggilku pada makhluk kecil berbulu putih yang tak mau keluar dari celah tembok dan kayu. Kayunya sangat berat, sulit dipindahkan.

Anak kucing itu terluka. Ekornya putus saat tak sengaja Paman Rudi melindas ekornya dengan ban sepeda. Maklum saja, bayi kucing tak selalu bisa terlihat di tengah jalan oleh seorang pria tua rabun jauh.

Aku bermaksud membawanya ke klinik hewan. Tapi, sesaat sebelum tanganku berhasil menangkapnya, si dia yang ekornya telah putus itu berlari sangat kencang menuju bangunan ini.

Makhluk itu tetap diam di sana dengan tubuh gemetar. Sudah lebih 10 menit waktu berlalu. Dan, seketika sensasi aneh menjalar di punggungku. Kutelan saliva, teringat akan peringatan para orang tua di masa lalu.

Ah, jangan takut. Hantu itu tidak ada. Hantu itu muncul dari sugesti manusia.

"Ah, kasihan."

Aku terlonjak. Suara asing berasal dari balik punggungku. Dia gadis remaja, memakai gaun one piece. Mengingatkannku pada sosok Menma dalam anime Anohana.

"Siapa kau?" Dia mengabaikanku. Mendekati si anak kucing. "Percuma, dia tidak--." Dan aku terkejut, dia berhasil membujuk si kecil dalam sekali rayuan.

Dia tersenyum, menampilkan dekik di kedua sisi pipinya. Si kecil berekor putus berada dalam genggamannya.

"Ini, rawatlah dia baik-baik."

"Terima kasih." Kuterima kucing kecil itu.

Kemudian, aku mendahuluinya keluar dari bangunan.

"Baiklah, selamat tinggal," ucapnya.

Aku berbalik ke arahnya. Namun, sosoknya telah lenyap.

November Stories #RAWSFestival2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang