Cinta melenakan

35 10 14
                                    

Terdengar suara pintu di ketuk.

"Kak Selma...." Dari balik pintu muncull wajah imut celinguk ke kanan ke kiri mencari seseorang yang ia panggil.

Selma yang masih saja mematung depan jendela kamar menoleh ke arah pintu saat namanya di panggil. Ia menyusut butir air mata yang menggenangi kelopak matanya.

"Ya , Ay, masuklah," sambut Selma sambil memutar tubuhnya lalu duduk disofa.

Ayya langsung membuka pintu lebar- lebar dan perlahan masuk mendekati sepupunya  Selma.

"Ehm, aku boleh nanya kak? tanya gadis belia itu hati-hati.

Selma sekilas melihat ke arah Ayya dan  menganguk kemudian ia kembalii sibuk dengan ponsel digenggamannya.

"Ada apa, Ay, ayo duduk!"suruh Selma sambil menepuk-nepuk sofa.

"Ada yang ngajak ngedate week end ini," ucap Ayya sambil tersipu malu.

"Whattt..wait, wait," pekik Selma dengan wajah mendadak mengkerut dan ia menghentikan aktivitas dengan ponselnya.

"Apakah ada yang salah dengan ucapanku," tanya Ayya penasaran karena melihat kaka sepupunya mendadak panik, terdengar dengan jelas nafasny tak beraturan.

"Dengar Ayya, menjalin hubungan, tak seindah yang kamu bayangkan, diluar sana banyak cowok brengsek yang bisa mempermainkanmu ," jelas Selma.

"Termasuk pria yang jemput kaka waktu itu?" tanya Ayya.

"Pria yang mana yang kau maksud?" selidik Selma.

"Aku melihat kaka dijemput seseorang yang mengendarai mobil sedan hitam, dia pacar kaka?" Ayya balik nanya.

"Sttt..pelan-pelan bicaranya," desis Selma sambil bangkit lalu menutup pintu kamar rapat-rapat.

"Dengar Ayya, aku mohon padamu jangan bilang tentang semua ini pada bibi dan paman, mereka tidak boleh tahu," bisik Selma.

Ayya langsung memberi isyarat janji akan tutup mulut.

"Ay, aku tahu kau sedang masuk masa-masa tertarik terhadap lawan jenis, tapi di sisi lain kamu harus bisa menjaga diri," ucap Selma.

"Aku bisa jaga diri," sela Ayya mencoba menjelaskan bahwa ia pun sudah dewasa.

"Hati-hati, Ay, dengan cinta, bisa melenakanmu." Selma menunduk dalam-dalam, sepertinya ia menyembunyikan sesuatu. Perlahan mukanya memanas dan dadanya terasa sesak.

(naskah Terabbel)

Ditunggu vote dan komennya yah.😊

Full Story In Cappadocia (RAWS FESTIVAL 2019 / PROSES REVISI)Место, где живут истории. Откройте их для себя