Murder

28 8 5
                                    

Bunyi bel menggema di setiap sudut rumah kediaman Tuan Yilmaz.

"I am comiing, biar ayah yang buka," ucap tuan Yilmaz saat Ayya beranjak bangun dari duduknya.

Saat pintu itu terbuka berdiri dua orang pria sambil mengeuarkan tanda pengenal dari kepolisian.

"Günaydin, selamat pagi, benarkah ini tempat tinggal nona Selma?"

"Gunaydin, iya betul, " sahut Tuan Yilmaz.

"Bisa bertemu dengannya, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan berkaitan dengan...." Belum selesai pria itu menyampaikan maksud. Tuan Yilmaz mempersilakan kedua polisi itu masuk dan duduk.

"Ada apa mencari keponakan saya Selma?" tanya tuan Yilmaz.

Kedua polisi itu saling menatap kemudian mereka kembali menatap tuan Yilmaz.

"Oh maaf saya sampai lupa memperkenalkan nama, saya Demir dan ini rekanku dari kepolisian Amir. Kebetulan kami sedang menyelidik kasus kematian seseorang yang diduga nona Selma mengenalnya." jelas Demir.

Saat mendengar penjelasan dua polisi itu raut muka tuan Yilmaz berubah. Masih bingung apa sangkut pautnya dengan Selma.

"Maksud kalian, keponakanku terlibat kriminal?"

"Oh tidak begitu maksudnya, kami hanya membutuhkan informasi dari nona Selma. Dan untuk itu ijinkan kami membawa Selma sebagai saksi." ucap Amir.

Akhirnya Tuan Yilmaz mengijinkan kedua polisi itu membawa Selma.

Suasana kantor polisi siang itu cukup lengang. Duduk seorang gadis berambut sebahu tergerai yang dari tadi tak henti menangis. Di hadapannya dua orang polisi bergantian menginterogasi gadis itu.

"Jadi kamu mengenal pria bernma George?" tanya Demir.

Selma mengangguk pelan wajahnya pucat pasi saat mengetahui kekasihnya telah meninggal.

"Apa hubungnmu dengan pria itu," tanya Demir kembali.

"Hampir setahun diam-diam aku menjalin kasih denganya, mohon jangan sampai paman dan bibiku tau dengan hubunganku ini," pinta Selma sambil menunduk dalam-dalam.

Demir menoleh ke arah Amir yang dari tadi berdiri di sampingnya.

"Baik Selma, kami janji tidak akan memberitahu keluargamu, tapi kami butuh informasi lebih mengenai identitas George untuk mengungkap siapa pembunuh di balik kematian George," jelas Amir.







Full Story In Cappadocia (RAWS FESTIVAL 2019 / PROSES REVISI)Where stories live. Discover now