Setahun Yang Lalu

16 6 2
                                    

Sejak kejadian di persimpangan jalan. Selma mencoba mengingat apa yang di maksud pria berkepala plontos itu.

Serahkan barang itu? aku yakin kau memilikinya.

Apa yang mereka cari? barang apa yang mereka maksud? bathin Selma.

Selma menghela napas panjang sambil terbaring ia menutup wajahnya dengan bantal. Sambil memainkan liontin. Dimana di malam itu saat ia dikejar salah satu pria bermasker berhasil menarik liontinnya hingga putus.

Selma bangkit dari tidurnya dan membuka laci nakas di samping tempat tidurnya lalu mengambil kotak kayu dan meletakkan liontin putus ke dalam kotak.

Beberapa saat kemudian pintu kamarnya diketuk Tuan Yilmaz muncul dari balik pintu dan menghampiri Selma.

"Detektif Demir ingin bertemu denganmu, paman antar kamu ke sana, bersiap-siap lah!" ucap Tuan Yilman saat memandang keponakannya masih mengenakan piyama.

"Baik paman." Dahi Selma mendadak berlipat.

Suasana kantor polisi terlihat lengang, Detektif Demir membawa Selma ke sebuah ruangan yang tdak terlalu luas, ruangan itu berdinding kaca besar mirif seperti studio karena di lengkapi sound sistem dan speaker.

Di balik kaca besar itu Selma bisa melihat seseorang mengenakan seragam narapidana sedang berdiri dengan di lehernya menggantung blangko nama.

"Kau mengenalnya?" tanya Detektif Demir berdiri di samping Selma.
Selma mencoba mengingat.

"Aku pernah melihatnya," mata gadis itu melebar. "Pria itu pernah aku lihat bersama George," sahut Selma.

"Kapan kamu melihatnya?" Detektif Demir balik nanya.

Selma teringat setahun yang lalu di tepi kafe Dedeli Könak.

"Saat itu George mengajakku kencan dan membawaku ke kafe yang dekat daerah Göreme," jelas Selma.

"Apa yang mereka lakukan?"

"Tak jelas mereka sedang membicarkan apa, saat itu aku sudah berada di dalam mobil, sedangkan George masih berbicara dengan pria itu."

"Ada lagi yang kau ketahui?" selidik Demir, pria bercabang dengan perawakan tubuh tinggi besar.

Selma ragu untuk memberitahu berkaitan dengan kejadian di persimpangan jalan. Namun ia penasaran dengan barang yang di maksud pria plontos itu.








Full Story In Cappadocia (RAWS FESTIVAL 2019 / PROSES REVISI)Where stories live. Discover now