SixTeen

5.4K 426 4
                                    

Jungkook kini telah berada di sebuah taman kecil dibelakang sekolah. Ada kolam ikan juga disana dan disamping kolam tersebut ada beberapa tempat duduk yang kini salah satunya telah ditempati oleh Jungkook.

Pikirannya penuh. Jungkook hanya butuh sesuatu buat pengalihan. Dan disinilah tempat yang dituju, agak jauh juga dari club tempat Taehyung berlatih, dan itu membuat Jungkook kembali merasakan nyeri di pergelangan kakinya.

"Su-sunbae?" Jungkook menoleh kebelakang mendapati sosok tadi yang bersama Taehyung yang sekarang malah menunduk salah tingkah ditatap oleh Jungkook.

"Kau temannya Taehyung?" Jungkook bertanya dan dibalas anggukan olehnya.

"Namaku Min Yoongi, salam kenal sunbae." Yoongi membungkuk memperkenalkan diri. Jungkook tersenyum lembut, ternyata Taehyung memiliki teman juga. Karena Jungkook sempat khawatir Taehyung dengan sikap dinginnya akan sulit memiliki seorang teman.

"Duduklah kemari Yoongi-ah." Jungkook mempersilahkan Yoongi duduk disampingnya. Jungkook tak bertanya apa yang membuat Yoongi teman Taehyung bisa menemuinya ditempat ini kalau bukan karena teman-temannya. Ya Jungkook yakin pasti Jimin dan Hoseok yang menyuruh mengejarnya.

"Ma-maafkan aku tadi mendengar semua pembicaraan sunbae dengan Taehyung." Yoongi menunduk agak takut. Dan lagi-lagi Jungkook tersenyum dibuatnya.

"Tak apa. Panggil saja aku hyung, Yoongi-ah. Tak usah sungkan seperti itu." Yoongi melihat raut wajah Jungkook tak sekeruh tadi. Ada sedikit perasaan lega.

"Apa Taehyung bersikap dingin kepadamu juga?" tanya Jungkook sambil melihat ikan-ikan yang berada dikolam. Rautnya seketika berubah menjadi sedih lagi.

Yoongi melihatnya, sedikit ia juga bisa merasakan apa yang Jungkook rasakan. Dan ia sekarang tiba-tiba jadi merindukan hyungnya.

"Taehyung memang bersikap dingin kepada siapa saja. Tapi, yang kutahu ia baik kepada siapapun. Bahkan ia selalu mendengarkan kala aku sedang bercerita padanya. Dan aku yakin, Taehyung pasti kini menyesal karena berbicara seperti itu padamu, hyung." mata Yoongi berkaca-kaca. Melihat Taehyung tadi, seperti melihat dirinya sendiri. Jungkook begitu menyayangi Taehyung. Begitu mengkhawatirkannya. Walaupun bukan saudara kandung. Yoongi bisa melihat pancaran kesedihan dimata Jungkook. Hatinya pasti sakit sekali karena sudah tak dianggap oleh Taehyung.

"Eh? Kau menangis? Yoongi-ah kau menangis? Astaga." Jungkook kelabakan saat melihat Yoongi menangis disebelahnya. Perasaan tadi Jungkook yang sedih, kenapa jadi Yoongi yang menangis?

"Ma-maaf hyung." hanya itu yang terucap pada bibir Yoongi. Jungkook yang tak mengerti akan maksudnya masih berusaha untuk menenangkan Yoongi. Sampai Jungkook frustasi sendiri dan akhirnya memilih untuk memeluknya, mengusap punggungnya. Begitu menenangkan bagi Yoongi dan tak lama tangisnya sudah tak terdengar lagi.

"Terimakasih, hyung." ucap Yoongi masih diposisi dipeluk oleh Jungkook. Yoongi membalas memeluk Jungkook. Erat sekali.

"Taehyung bodoh sekali menyia-nyiakan kebaikan Jungkook hyung. Kenapa bukan Jungkook hyung saja yang menjadi hyungku? Aku kangen hyungku." Jungkook sempat terkaget dengan Yoongi yang berubah menjadi cerewet. Tak lama kemudian Jungkook tersenyum melihat Yoongi yang mengeluarkan air matanya lagi.

"Taehyung memang bodoh. Kamu benar Yoongi. Ayo jadi dongsaeng hyung saja. Haha..." Jungkook tertawa, lantas Yoongi langsung mendongakkan kepalanya menatap Jungkook.

"Hyung serius?" tanya Yoongi polos. Dan Jungkook kembali tertawa melihat wajah lucu Yoongi lalu mengusak lembut rambutnya sambil mengangguk.

"Sudah sore, pulang sana gih." ucap Jungkook setengah memerintah. Yoongi hanya mengangguk patuh lalu berdiri dari duduknya.

"Jungkook hyung sudah tidak apa-apa 'kan? Kutinggal sendiri disini yakin tak apa?" Yoongi masih memandang cemas kearah Jungkook.

"Tidak apa-apa Yoongi-ah. Hyung masih ingin disini. Sebentar lagi juga pulang." Jungkook tersenyum menenangkan. Dan akhirnya Yoongi beranjak pergi meninggalkan Jungkook sendiri.

Jungkook terdiam menatap pandangan didepannya. Kepalanya kembali pusing mengingat kejadian tadi dengan Taehyung. Ingin sekali dirinya beranjak dan segera pulang. Tapi apa daya, otot-otot ditubuhnya seolah lemas tak bisa digerakkan.













"Belum pulang?"





°°°°




Jimin dan Hoseok setelah melakukan pembicaraan singkat dengan Taehyung, segera mencari keberadaan Jungkook. Dengan bantuan beberapa murid ekskul yang belum pulang dari sekolah, mereka segera menemukannya. Dilihatnya Jungkook sudah bisa kembali tertawa bersama teman dari Taehyung tadi. Dan akhirnya Jimin dan Hoseok bisa bernafas lega dan memutuskan untuk kembali saja membiarkan mereka bercengkrama.

Taehyung? Ia memilih untuk melakukan kegiatan club. Sempat dimarahi Mingyu karena telat masuk. Tapi tak dihiraukan oleh Taehyung, ia segera mengganti bajunya dan berlatih bersama teman-temannya yang lain guna mengalihkan segala pikiran buruk tentang Jungkook dengan dirinya.





°°°°




"Apa yang kau lakukan disini?" Jungkook berucap sinis sambil melirik kearah seseorang dibelakang tubuhnya.

"Tidak ada, hanya berjalan-jalan disekitar sini dan tak sengaja menemukan seekor kelinci tersesat." mata Jungkook berkilat tajam.

"Jaga ucapanmu, brengsek!!" Jungkook sudah diliputi oleh amarah. Kalau ia tak ingat kakinya sedang sakit, ia pasti sudah menghampiri sosok tersebut dan memukulinya.

"Hoho... Santai kawan. Dan oh ya, ternyata adikmu menyenangkan juga ya, hahaaa..." Jungkook mengepalkan tangannya erat. Berusaha meredam emosinya yang bisa membludak kapan saja.

"Jauhi Taehyung, Park Jin Young!! Dia tak ada hubungannya denganmu." sosok tersebut, Jin Young menyeringai sambil berjalan kearah Jungkook yang masih betah duduk di kursi taman.

"Oh ya? Bagaimana kalau kau berlutut memohon kepadaku? Aku tak akan mengganggu adik sayangmu itu lagi kalau kau mau melakukannya." seringai Jin Young menatap kearah manik mata Jungkook yang masih menatapnya tajam.













'Brengsek!!'









TBC 。^‿^。

StepBrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang