5

7.4K 404 16
                                    

Pukul sepuluh malam, orang tua mereka sudah sampai di rumah. Arsen langsung mendapatkan pidato dari bundanya saat bundanya baru saja sampai.

"Apa?! Kenapa kamu gak bilang kalo adek kamu udah ketemu!"

"Kamu tau gak, Bunda khawatir banget. Kalo seandainya  adek kamu gak ketemu gimana? Baru juga sehari ditinggal udah gini kejadiannya, gimana kalo seminggu," omel Bundanya.

"Gimana mau bilang sih, Bun, Bunda aja gak bisa dihubungi setelah itu."

"Bunda kan khawatir, Arsen, gimana sih. Terus, gimana bisa Fa sampai hampir hilang gitu?"

Arsen menceritakan semuanya, mulai dari Fahira marah padanya karena kejahilannya, hingga Fahira yang menenangkan diri di taman dan ditemukan oleh Reyhan.

"Makanya kalo jahilin adek kamu jangan kelewatan. Bunda gini karena Bunda gak mau kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi," lirih Zahra ketika teringat kejadian beberapa tahun lalu.

Seorang gadis kecil yang berusia 6 tahun, tengah duduk bersama kakaknya di sebuah taman. Saat itu kakaknya sudah berusia 8 tahun. Mereka ditemani dengan kedua orang tuanya, tapi pada saat itu orang tua mereka sedang berbicara dengan rekan bisnis mereka dengan jarak yang cukup jauh, meskipun masih bisa kelihatan kedua anak mereka tersebut.

"Kak Sen, temenin Fa ke toilet, yuk. Kebelet nih ..." ucap gadis tersebut dengan mukanya yang lucu.

"Ya udah, yuk." Disaat sedang menunggu, Arsen memutuskan untuk meninggalkan adiknya sebentar untuk membelikan adiknya es krim.

Setelah membelikan es krim, ia kembali ketempat dimana ia menunggu adiknya tersebut. Setelah itu keluar seorang gadis kecil dari dalam toilet, tapi gadis itu bukan adiknya yang ia tunggu. Lalu, dimana adiknya itu? Kemudian ia bertanya pada gadis kecil yang baru saja keluar dari dalam toilet itu. Gadis itu berkata jika sebelumnya memang ada anak perempuan seusianya yang mondar-mandir dengan air mata yang berlinang.

"Jadi, kamu lihat gak, dia ke arah mana?"

"Enggak," ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya udah, kalo gitu, makasih ya."

"Iya Kak, sama-sama."

Disisi lain, gadis kecil itu kebingungan mencari kakaknya. Ia sudah mencari sampai ke tempat dimana orang tuanya sedang berdiskusi. Namum, ternyata orang tuanya sudah tidak ditempat tersebut karena kakaknya sudah memberi tahu bahwa ia menghilang dan orang tuanya memutuskan untuk mencarinya. Tapi gadis itu tidak tau jika orang tuanya nya sedang mencarinya.

Setelah 5 jam mencari, namun hasilnya nihil, gadis itu tidak ditemukan sama sekali keberadaannya. Mereka memutuskan untuk istirahat dahulu sejenak. Tetapi, ketika istirahat mereka melihat kerumunan orang di jalan raya. Mereka menghampiri kerumunan orang tersebut, dilihatnya sedang terjadi kecelakaan. Ternyata, yang kecelakaan itu adalah putri kecil mereka. Ibu dari anak tersebut menangis sejadi-jadinya karena sang anak sudah terbaring lemah tak sadarkan diri dan berlumuran darah. Dengan cepat mereka membawa gadis kecil itu ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Dokter memberitahukan bahwa ada sedikit pendarahan di kepalanya. Gadis itu koma dalam waktu yang cukup lama. Setelah sekitar 3 minggu, akhirnya gadis kecil itu sadar.

"Maaf ya, Bun, arsen udah bikin bunda panik," ucap Arsen memecahkan lamunan Bundanya yang mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

"Ya udah, lain kali jangan diulangi."

"Iya, Bun."

"Bunda mau lihat adek kamu dulu. Kamu tidur juga, gih, besok sekolah, nanti kesiangan." Arsen mengangguk lalu berjalan ke dalam kamarnya.

Cuek? Bodo amat!! [TERBIT - Tersedia versi E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang