7

6K 334 42
                                    

Terkadang, marahnya seseorang bukan berarti tak peduli lagi. Hanya saja, itu sebagai peringatan agar kepeduliannya dihargai.

fthmrni

______________________________________________

Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Bella memasuki kelas sambil sedikit berlari. Fahira melihat ke arah Bella dengan tatapan heran.

"Fahira!!" teriak Bella.

"Astaghfirullah ... Kenapa, Bel?" jawab Fahira

Bella duduk di sebelah Fahira, "Huh ... Itu, siapa, aduh ... Siapa, sih," ucapnya yang masih ngos-ngosan.

"Tarik nafas dulu, Bel."

Bella menganggukkan kepalanya, perlahan mengatur nafasnya. "Itu, siapa, kamu dicariin sama kak Fadhil," ucapnya dengan nafas yang mulai teratur.

"Oh ...."

"Oh? Oh doang? Kamu beruntung loh, Fa, dicariin cowok setampan, semanis se-cool, sebaik se-care, se--"

"Udah ya, Bel. Kak Fadhil nyariin Fa, karena sekarang ada rapat rohis dan Fa lupa hehe ... Fa duluan, ya, bye ..." ucap Fahira memotong ucapan Bella meskipun apa yang Bella bilang itu memang benar, tapi Fahira rasa itu agak berlebihan. Fahira pergi meninggalkan Bella dengan buru-buru karna ia memang benar-benar lupa bahwa hari ini ada rapat rohis.

Fadhil menjabat sebagai ketua pengurus rohis tahun ini yang wakilnya adalah Rendi. Beberapa hari lalu, pemilihan pengurus rohis dilaksanakan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap ketua rohis lama waktu itu, karena Reyhan yang notabenenya ketua OSIS, tidak dapat mengikuti rapat tersebut.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Seperti yang saya bilang, tepat hari ini akan diumumkan siapa saja yang terpilih menjadi pengurus."

"Saya harap, siapa pun yang terpilih, harus berusaha menjalankan tugas sebaik mungkin, tetap amanah, dan utamakan kekompakan ketika ada hal penting yang harus dilakukan," ucapnya. "Baiklah, kalo begitu, saya akan mengumumkan siapa yang terpilih menjadi wakil ketua OSIS dan pengurus rohis baru. Untuk wakil ketua OSIS, yaitu, Reza kelas sepuluh IPA satu. Selanjutnya, pengurus rohis tahun ini adalah Fadhil dari kelas sebelas IPA dua, sebagai ketua, Rendi sepuluh IPS empat, sebagai wakil, Fika sepuluh IPS empat sebagai sekretaris, dan Fahira sepuluh IPA satu, sebagai bendahara. Sudah jelas semuanya? Bagi yang tidak terpilih jangan berkecil hati. Bagi yang terpilih, semoga bisa jaga amanah masing-masing," lanjutnya mengumumkan siapa saja yang terpilih menjadi pengurus. Tidak ada pertanyaan apapun dari mereka.

Setelah pengumuman itu, pada hari senin 3 hari lalu, sudah diumumkan kepada seluruh siswa/i sekolah, siapa saja yang menjadi pengurus baru agar mereka tidak perlu susah mencarinya ketika ada keperluan.

Saat ini, Fahira baru saja sampai di ruang rapat rohis. Ia merasa tidak enak karena hanya dirinya sendiri yang terlambat ikut rapat. Semoga saja ia tidak dapat hukuman atau sejenisnya.

"Assalamu'alaikum," ucap Fahira.

"Wa'alaikumussalam ... Kenapa telat?" tanya Fadhil.

"Maaf Kak, Fa benar-benar kelupaan kalo hari ini ada rapat," ucapnya jujur.

"Ya udah, lain kali, bikin jadwal supaya gak lupa," ucap Fadhil dengan lembut tanpa ada amarah sedikitpun, meski Fahira telat sekitar 10 menit.

"Hehe ...." Fahira terkekeh malu mendengar ucapan Fadhil. Sebenarnya ia memang sudah bikin jadwal, tapi yang namanya manusia bisa saja tiba-tiba lupa.

Cuek? Bodo amat!! [TERBIT - Tersedia versi E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang