26. Jadi.....

24.7K 1.2K 12
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, salam hangat

Reedzt.

......

Jeno mengendong Revani sesaat setelah dia sampai di kos kosan milik Farel, dia bersyukur setidak nya Farel adalah sepupu Reva jika tidak mungkin Revani akan pulang dengan keadaan mengenaskan melihat betapa sexy nya gadis itu dengan keringat yang membanjiri wajah dan juga kemeja putihnya yang kini menampilkan bra berwarna hitam yang nampak samar dari luar.

"Egghh." lenguhan Revani membuat Jeno bergegas memasukan gadis itu kedalam mobilnya dan segera membawanya ke rumah.

Menurut Ayu, Ibunda Revani. Gadis itu jika sedang sakit maka pasti akan berlaku manja dan tiba tiba saja menjadi sosok berbeda.

Ayu berkata pada Jeno bahwa pola makan Revani benar benar harus benar dan teratur, gadis itu lemah dalam lambung karna pernah terkena penyakit di lambung nya dan sampai hampir di operasi.

"Panassh." ucap Revani tanpa sadar di sebelah kemudi Jeno, gadis itu bergerak gelisah lalu tangan nya membuka kaca mobil, membiarkan angin malam menerpa tubuhnya yang berkeringat.

Jeno yang melihat hal itu berusaha fokus dengan jalanan, pasalnya ekspresi gadis di sebelahnya sungguh membuatnya ingin segera menerkam gadis itu saat ini juga.

"Tutup kaca jendelanya, nanti masuk angin." Jeno menatap ke depan.

Revani diam, membiarkan Jeno berbicara sendiri karna jujur rasa kesal masih belum hilang bahkan sedikitpun tak berkurang.

"Kamu denger saya kan!!!." intonasi Jeno mulai naik, Reva memutar bola matanya malas, kesal juga semobil dengan makhluk yang satu ini.

"Saya lagi ke panasan." jawab Reva datar.

Suasana kembali hening, keduanya sangat irit bicara membuat Reva menjadi kesal sendiri, tidakkah Jeno meminta maaf pada nya atau paling tidak cowok itu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi tadi di ruangan nya.

Apakah Jeno benar benar tak merasa bersalah atas sikapnya itu.

"Tutup kaca mobilnya, apa gunanya AC kalau begitu."

Kini Reva tak menjawab, meniruti nya pun tidak, alhasil Jeno mentutup kaca mobil Reva dari kemudinya.

Gadis itu diam, Rasanya Reva ingin mencekik Jeno saat ini karna bertingkah seolah tak ada yang terjadi dengan mereka saat ini.

..........

Jeno merutuki nasib sialnya kali ini, setelah mengendong Reva dati kos kosan Farel ke mobil kini pria itu juga harus mengendong gadis itu lagi untuk menuju kamar nya apalagi letak kamar mereka berdua berada di atas dan itu artinya Jeno harus menaiki anak tangga.

Saat tiba di depan kamar milik Reva, Jeno mengernyit binggung, pintu nya di kunci dan gadis itu sedang tertidur tak mungkin kan kalau Jeno nekat dan mencari kunci tersebut di kantong gadis ini dan menyentuh hal yang tidak tidak nantinya.

Akhirnya setelah berfikir cukup lama Jeno berjalan menuju kamar nya, satu tangan nya membuka knop pintu dan mulai masuk kedalam kamar bernuansa hitam putih itu.

Dia membaringkan tubuh Reva dengan hati hati ke atas kasur lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mandi karna peluhnya juga berjatuhan karna mengendong istrinya, asal tau saja walaupun terlihat kecil tapi Revani cukup berat bagi Jeno.

"Mamah, Mahhh...." racau Reva tak jelas.

Kesadaran nya sedang tak baik saat ini, gadis itu terus meracau membuat Jeno yang berada di kamar mandi segera menyelesaikan aktifitasnya dan keluar dari ruangan privasi tersebut.

Dosen Rangkap Tiga (END)-Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang