Menepati Janji

2.3K 95 6
                                    

Seperti yang sudah Clare janjikan saat Axel ikut terbang bersamanya dan Bimo, hari ini ia akan memenuhi janjinya tersebut. Kebetulan Bimo juga sedang tidak ada pekerjaan.

"Mas, hari ini kita anterin Axel ke toko mainannya ya?" ujar Clare menghampiri Bimo yang masih baru bangun.

Bimo mengangguk, "Iya, Sayang. Nanti sekalian makan siang diluar aja gimana? Kan kita udah lama gak makan siang bareng diluar."

Clare mengangguk, "Ya sudah, kalau begitu sekarang mas mandi dulu, udah jam 11. Mau aku siapin teh hangat?"

"Boleh."

Clare bergegas meninggalkan Bimo yang masih mengumpulkan nyawanya untuk menyiapkan teh dan biskuit kesukaan suaminya tersebut.

Axel menghampiri Clare yang baru saja turun tangga. "Nda, kita jadi mau beli mainan?" tanyanya dengan mata yang berbinar.

Clare tersenyum, "Jadi, Nak. Sekarang, Axel siap-siap dulu yang ganteng, nanti kalau Ayah sudah selesai, kita langsung berangkat, oke anak pinter?"

"Siap, Nda! Cel ke kamar dulu, ya!" ujar Axel langsung berlari menuju kamarnya.

———

Saat mengitari toko mainan, terdapat bagian baju bayi dan terlihat banyak baju bayi perempuan yang menggemaskan.

"Nda, Cel mau punya princess kecil," ujar Axel melihat baju bayi perempuan.

Bimo tersenyum, "Ayah juga mau, Nak. Gimana, langsung proses aja apa, Bun?" ujar Bimo menggoda Clare.

Clare menggelengkan kepala sembari tertawa kecil, "Emang deh, anak sama ayah sama aja. InsyaaAllah kalau dikasih rezekinya ya."

Axel menarik tangan Bimo ke salah satu lorong yang ada di toko mainan tersebut. Sedangkan Clare hendak melihat perlengkapan bayi untuk ia berikan kepada Zalya yang sebentar lagi melahirkan.

"Nda, Cel mau mainan ini boleh?" ujar Axel menarik ujung baju Clare.

Clare menyejajarkan tubuhnya dengan badan Axel. "Coba sini Bunda lihat." Axel memberikan mainan tersebut kepada Clare. Clare tersenyum bangga, "Boleh, Sayang. Ini bagus untuk Axel."

"Ayo bayar, Nda," ujar Axel yang dijawab dengan dehaman Clare. "Sebentar ya, Nak, Bunda lagi cari kado untuk dedek bayinya Tante Zal. Axel kalau mau cari mainan lagi, boleh sayang."

"Cel mau ini aja. Mau Cel bantu gak Nda?" ujar Axel.

Clare menganggukan kepalanya, "Untuk dedek princess ya, Nak."

Mencari hadiah untuk Zalya membuat Clare menjadi semakin ingin memiliki anak perempuan, terlebih lagi perlengkapan dan pakaian yang sangat banyak bentuk dan coraknya. Axel kembali ke hadapan Clare membawakan beberapa perlengkapan bayi yang menggemaskan.

"Ini apa, Nak?"

"Ini selimut untuk dedek biar gak kedinginan, Nda. Kalau yang ini, boneka untuk menemaninya. Cel pilih warna pink karena kata Nda dedeknya princess. Terus ini bonekanya lucu dan Cel yakin adeknya akan suka." ujar Axel.

Lagi-lagi, Clare dibuat bahagia dengan tingkah laku anak laki-lakinya tersebut. Semakin hari, Axel semakin pintar, dan termasuk anak yang dewasa walaupun ia masih terhitung balita. Semoga saja ia akan diberi kepercayaan lagi untuk dititipkan anak kedua.

"Bunda, karena Axel udah dapet mainannya, sekarang boleh kan giliran Ayah yang beli sesuatu?" ujar Bimo merangkul Clare.

"Ayah gimana sih? Kan hari ini spesial untuk nemenin jagoan kecil kita," ujar Clare yang sedang mengawasi Axel. Axel sudah tidak mau digandeng ditempat umum, sehingga Clare harus lebih ekstra mengawasinya, walaupun Axel terbilang anak yang sangat tenang dan nurut.

Cinta Diatas Awan [REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن