Contract Agreement - 14

34.7K 1.4K 19
                                    


"Dongeng yang bagus" ucap seseorang dibelakang Casey yang membuat keduanya menoleh menatap siapa dia.

"Dongeng yang membuat orang memandang kasihan terhadap dirimu, Cassandra " ucap dia, Sarah.

"Ternyata ada guna-nya jika aku datang kemari" ucap Sarah sambil tersenyum smirk.

"Ternyata sebegitu dramatis-kah hidupmu huh? Ck,ck.. Aku kasihan melihatmu sebenarnya. Tapi apa boleh buat memang itu pantas untukmu" ucap Sarah dengan angkuhnya.

Casey bangkit dari duduknya ia berusaha memadamkan apinya yang ingin membara. Ia mengepalkan tangannya lalu menarik nafasnya perlahan untuk meredakan emosinya.

"Dengar, Sarah.. Aku tak mau membuat masalah denganmu jadi berhentilah mengusikku. Jika kau masih berani mengangguku, 'clek..' akan kupatahkan lehermu seperti garpu ditanganku ini dengan tangan kosongku. Apa kau mengerti?!" ucap Casey lalu mengambil tasnya dari atas meja dan berjalan meninggalkan Sarah yang tak percaya dengan ucapan Casey barusan.

"A-apa? Dia dengan berani-beraninya mengancamku dengan omong kosong seperti itu? Dia kira aku takut huh?" ucap Sarah sambil melihat Casey yang sedang menyebrang.

"Ck..ck.. Sepertinya kau ini perusak rumah tangga orang, bukan begitu?" ucap Stella sambil mengetuk-ngetukkan jemarinya diatas meja.

"Jika jawabanku 'iya' memang apa urusanmu?" tanya Sarah sambil memandang rendah kearah Stella.

"Brakk.." bunyi pukulan meja yang berasal dari Stella.

"Jika itu menyangkut Casey, berarti itu adalah urusanku juga" ucap Stella dengan meninggikan nada suaranya.

"Ck, mau menjadi pahlawan kesiangan kah dirimu? Hingga harus mengurusi urusan orang lain?" ucap Sarah.

"Ck, apa kau tak sadar diri jika kau juga mengurusi urusan orang lain, seperti dirimu yang mengusik kehidupan Casey dan juga suaminya?" ucap Stella yang tepat pada sasarannya mengenai hati Sarah.

"Uh, kau benar-benar menyebalkan!" ucap Sarah sambil menghentakkan kakinya.

"Terserah" ucap Stella.

"Tapi sebelum itu, apa kau mau jika membantuku untuk merebut Darren darinya?" tanya Sarah sambil langsung duduk dihadpaan Stella saat ini.

"Bukankah kau juga sangat tergila-gila dan sangat menyukai Darren?" ucap Sarah lagi sambil tetsenyum smirk.

Stella diam sejenak, lalu ia langsung menyunggingkan senyumnya sambil menatap Sarah rendah.

"Aku memang menyukainya, tapi itu dulu. Saat aku tahu jika dia telah dimiliki oleh orang yang kusayangi, aku relakan dia dengannya" ucap Stella.

"Dan mengenai tawaranmu untuk membantumu mendapatkan Darren, maaf itu tak akan pernah terjadi didalam diriku. Karena menurutku itu adalah pekerjaan yang paling rendahan" ucap Stella lalu bangkit dari duduknya dan berlalu pergi dari hadapan Sarah.

Lalu tiba-tiba langkah Stella berhenti.
"Jika kau masih saja mengganggu mereka berdua, aku tak akan segan-segan mengganggu kehidupanmu juga" ucap Stella lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Cuih, tak akan kuhiraukan ancaman murahan kalian berdua itu" gumam Sarah.

_________

"Dasar wanita itu, apa dia kira akan bermanfaat jika mengurusi kehidupan orang lain?" gumam Casey sambil berjalan masuk kearah perusahaan Darren.

"Tunggu-tunggu, untuk apa aku kemari lagi? Bukankah sudah jelas jika nanti aku masuk kedalam dengan otomatis akan bertemu dengan biang kerok dari semua ini. Jadi untuk apa bukan?" ucap Casey lalu ia kembali memutar arah jalannya lalu dengan kemudian berdiri disebuah pohon untuk menghindari cuaca tetik karena hendak memanggil taksi yang akan lewat.

Contract Agreement✅Where stories live. Discover now