Contract Agreement - 20

37.5K 1.4K 25
                                    

"Huh, sudah kubilang berapa kali kepadamu, bahwa aku baik-baik saja" ucap Casey sambil memutar bola matanya malas. Bagaimana tidak? Darren menanyakannya entah sudah berapa puluh kali.

"Aku hanya khawatir denganmu" ucap Darren yang sukses membuat jantung Casey berdebar dua kali lebih cepat.

Deg

"Ada apa dengan jantungku? Apa aku memiliki riwayat sakit jantung sehingga jantungku berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya?" batin Casey dalam hati.

"Ck, sudah kuduga dia akan bertingkah seperti ini" batin Darren sambil menatap Casey.

Darren lalu duduk disamping Casey yang membuatnya tegang dengan begitu saja. Casey kemudian langsung bangkit dari duduknya namun tertahan dengan Darren yang langsung menariknya dan... Duduk diatas pangkuannya.

"Demi apa?! Bunuh aku sekarang juga! Ada apa dengan pria aneh ini" batin Casey menundukkan kepalanya tak berani menatap Darren. Karena jika ia melihat Darren saat ini mungkin dia akan terlihat gugup dihadapannya saat ini. Dia tidak mau hal itu sampai terjadi.

Casey bangkit dari atas pangkuan Darren, karena jujur, ia benar-benar tidak nyaman. Namun takdir berkata lain, Darren tahu pergerakan Casey yang ingin bangun darinya lalu Darren tambah memeluk erat pinggang Casey agar dirinya tak bisa bangun. Casey hanya menghela napasnya pasrah.

"Siapa yang menyuruhmu untuk bangun" ucap Darren.

"Jadi, tetap dalam posisi seperti ini" ucap Darren sambil menatap Casey yang sedang menunduk saat ini.

"Aku tahu kau sedang gugup saat ini, bukan begitu?" ucap Darren yang membuat Casey tambah dalam untuk menundukkan kepalanya.

"Apa kau tahu Cassandra, jika mungkin saat ini aku 'sedikit' tertarik denganmu" ucap Darren yang membuat Casey bersemu merah ditengah-tengah ia sedang menunduk.

"Kenapa kau menunduk? Malu heh?" ucap Darren sambil menggoda Casey.

"Cukup, jangan kau lontarkan lagi kata-kata bualanmu Darren, aku sudah tak sanggup lagi untuk mendengarnya" ucap Casey sambil bangkit dari pangkuan Darren.

Darren hanya menyunggingkan senyumnya lalu ia kembali menatap Casey.

"Aku sedang tidak membual, tapi memang itu kenyataannya" ucap Darren dengan nada bicara santainya.

"Lalu, siapa yang menyuruhmu untuk bangun dari pangkuanku?" ucap Darren lalu kembali menarik Casey kepangkuannya, namun kali ini Casey jauh lebih dekat dengan wajah Darren sehingga membuat deru nafas keduanya menjadi terdengar satu sama lain.

"Kau sedang apa?" tanya Casey dengan jantung yang berdegup karena dirinya sedari tadi ditatap terus oleh Darren, membuat deru nafasnya menjadi tidak beraturan.

"Aku sedang.. Memandangimu" ucap Darren yang sedari tadi tak hentinya memandangi Casey.

Casey membalas menatap Darren, keduanya hanya saling beradu pandangan, ntah siapa yang akan menang nantinya.

Darren memperhatikan wajah Casey dari dekat jauh lebih cantik dari yang biasanya dia lihat. Alisnya tebal, matanya yang indah, dan jangan lupakan tentang bibir sexy nya itu yang rasanya manis seperti cherry.

Sebenarnya Darren ingin sekali mengecup bibir pink itu, tidak, bukan hanya mengecup. Kecupan tidak akan cukup baginya. Mungkin, beberapa lumatan. Begitulah isi pikiran Darren saat ini.

Casey lalu memilih membuang pandangannya kearah lain, dia menundukkan kepalanya. Lalu Darren langsung menaikkan dagunya untuk menatap lagi matanya. Tapi bukan hanya menatap baginya. Tapi..

Contract Agreement✅Where stories live. Discover now