Sergap

3.8K 374 12
                                    

19
Sergap

Jangan menangkapku di siang terik
Aku letih dan tercekik
***

Gwen manahan napas saat rombongan calon pengantin memasuki ruangan. Hari ini adalah gladi bersih acara pernikahan yang tinggal dua hari lagi.

"Kathrina nggak bisa datang," terang asistennya. Gwen mengangkat wajahnya melihat sekitar dan ternyata Saga memang datang sendiri. "Dia malam ini ada undangan nyanyi jadi, tadi buru-buru ke bandara," terangnya.

"Ya sudah, latihannya sama Gwen saja," jawab Kak Dara salah seorang staf dari Tan Kadek Wedding Organizer.

"Hah?" Gwen kaget tapi Saga langsung mengiyakan.

"Nggak masalah 'kan, Gwen?" Gwen menggeleng tapi Kak Dara langsung ambil peran.
"Ayo mulai, sudah sore juga!"

Lagi-lagi Gwen harus menahan napas saat latihan berjalan dengan tangan melingkar di lengan Saga.

"Kenapa aku senang, ya?" bisik Saga bangga.

Gwen benar-benar kesal.

"Please, Gwen ini cuma untuk memastikan berapa langkah untuk sampai altar, jangan manyun gitu dong!" tegur Dara saat melihat wajah Gwen yang ditekuk.

"Tenang, Gwen nggak ada Pak Beryl," ledek salah seorang staf event membuat Gwen semakin kesal.

Gwen ingin sekali segera mengakhiri adegan konyol ini. Ah, benar-benar menyebalkan!

"Ya, cukup! Nanti kita lanjut untuk mengukur langkah dan memastikan tempat pendamping saat di rooftop ya!" Dara benar-benar penuh semangat. Ia bahkan lupa kalau calon mempelai wanitanya tak ada di sana.

"Apa-apaan ini?" Beryl setengah berteriak saat gladi bersih di rooftop ia kunjungi. Matanya tercengang melihat Gwen melingkarkan tangan di lengan Saga. "Apa-apaan kamu, Gwen?" Beryl menarik lengan Gwen sehingga tangannya terlepas dari lingkaran lengan Saga.

Saga menatap sengit pada Beryl, yang ditatap pun tak kalah membalas dengan lemparan ujung tombak. Gwen jadi salah tingkah karena ia penyebab dua mata elang itu saling beradu pandang. Saling berkilat bak gesekan pedang perak dalam duel para samurai.

"Eh, tunggu-tunggu! Keep calm, guys! Gwen cuma gantiin posisi Kathrina aja, 'kan sulit kalau Saga sendiri?" Dara mencoba menengahi, tentu saja dia melihat kedua lelaki itu yang saling mendelik.

"Kenapa tidak kamu saja?" jawab Beryl tanpa intonasi, hanya kalimat datar dan selanjutnya menarik lengan Gwen dan pergi dari rooftop. Meninggalkan semua orang yang mematung menatapnya.

"Kamu sengaja, 'kan?" Beryl melepas tangan Gwen setelah menuruni anak tangga.

Gwen menatap lelaki itu kesal. Apa coba tuduhannya? Kenapa memuakkan sekali.

"Ini soal pekerjaan, kenapa kamu marah?" Gwen mencoba membela diri. Terang saja dia kesal.

"Jangan lakukan hal semacam itu lagi! Jangan mau! Jangan pernah mau! Kamu lupa siapa Saga? Apa kamu sengaja biar dekat lagi dengannya? Sudah kubilang, lupakan dia-lupakan dia!" Beryl berteriak. Beberapa orang yang melewati koridor itu pun melihat ke arah dua muda mudi yang berseteru.

"Kenapa kamu marah?" Gwen menjawab. Ia kini berani menatap Beryl, mempertanyakan alasan untuk apa Beryl sampai berteriak memperingatkan Gwen.

"Oh, baik! Aku memang nggak punya alasan." Beryl berlalu meninggalkan Gwen yang kini mematung melihat punggung Beryl.

After Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang