Hurt Me

4.8K 411 13
                                    

20
Hurt Me


Beryl menatap lekat gadis yang baru saja keluar dari ruang make up. Mata emeraldnya memancarkan kekaguman yang mendalam. Gadis itu tampak penuh gemintang yang terang. Ia berjalan pelan mendekati Beryl yang mematung dibuatnya. Gadis itu berbalut gaun panjang berwarna biru muda dengan aksen kain tipis putih berbalut indah.

Beryl tersadar sudah terpesona beberapa saat, ia mengalihkan pandangannya dan menahan ekspresi wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beryl tersadar sudah terpesona beberapa saat, ia mengalihkan pandangannya dan menahan ekspresi wajahnya. Tapi, segurat senyum tak bisa ia sembunyikan.

 Tapi, segurat senyum tak bisa ia sembunyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ... aku aneh begini?" tanya Gwen ragu. Penata rias juga menggulung rambutnya jadi satu hingga lehernya tampak jenjang dan ramping, memberikan kesan elegan yang menawan.

"Ehem," Beryl berdehem sebelum menjawab. "Ya, lumayan," jawab Beryl tanpa menatap wajah Gwen.

"Hei!" Gwen protes. "Sebenarnya kita mau ketemu siapa? Kenapa kamu mendadaniku begini? Apakah ini tampak memalukan? Hei lihat aku!" Gwen merengek menarik lengan Beryl, tapi Beryl bersikukuh tak mau menatap Gwen.

"Ah, sudah-sudah! Cepat ke mobil!" serunya dan berjalan meninggalkan Gwen. Gadis itu hanya mendengkus kesal. Ia berjalan perlahan mengikuti bosnya itu.

Kuta Paradise, sebuah hotel super mewah yang menjulang di kawasan Kuta Beach. Mobil berhenti di lobi. Menurunkan Beryl dan Gwen. Hari sudah petang. Matahari bahkan telah turun ke peraduannya, Sunset Road Street tampak lengang. Beryl melengkungkan tangan kirinya, meminta Gwen melingkarkan tangannya. Dengan ragu Gwen melakukan hal itu dan keduanya berjalan pelan memasuki hotel. Bellboy segera menyambut mereka. Menunjukkan ballroom mewah yang akan mereka tuju. Sebuah pesta megah digelar.

Gwen terkejut sesaat, apa ia pantas memasuki acara semewah ini? Tapi dengan yakin Beryl memapahnya. Ia tak menunjukkan apa-apa untuk masuk, tapi penjaga di pintu segera membungkuk melihat kedatangan Beryl.

"Tuan sudah menunggu anda, Tuan Muda," ucap sang penjaga. Beryl hanya mengangguk kalem. Sementara Gwen masih diliputi rasa bimbang tak menentu. Tapi, lagi-lagi Beryl menyentuh tangan Gwen untuk menenangkannya.

"Jangan banyak bicara dan tetap di sampingku," lirih Beryl memperingatkan Gwen.

Keduanya berjalan di red karpet. Beberapa tamu yang sudah datang menatap sepasang muda-mudi itu dengan tatapan berbagai rupa. Ada yang tersenyum tapi banyak pula yang menatapnya sinis.

After Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang