Mereka berdua duduk di pojok lapangan bola sore itu.
"Tio, sudah telepon Papa? Apa katanya?" tanya Maya.
"Katanya, pulang dulu, bicara di rumah," gumam Tio.
Mereka kembali menekuri lapangan bola.
"May ...."
Maya menoleh mendengar suara Tio yang biasanya tegas terdengar ragu.
"... kalau aku nggak di sini lagi .... "
Maya menunggu dalam bingung.
"May ...."
"Ya ... ?"
Tio menarik napas seperti mengusir keraguan.
"May, aku suka kamu. Cuma bareng kamu bikin aku tenang."Maya mencondongkan tubuhnya ke arah Tio.
"Tio ... ini tanggal berapa?""Dua puluh dua."
"Kita jadian sekarang?"
Tio mengangguk, menatap mesra wajah gadisnya.
"Memang yang selama ini kamu anggap aku ini apa?"
" .... "
YOU ARE READING
Butterflies in My Stomach
Short StoryButterflies in My Stomach adalah kumpulan cerita mini (flash fiction) yang ditulis untuk meramaikan Raws Festival dari @RawsCommunity asuhan bunda @AryNilandari Baca kisah-kisahnya dan rasakan sensasi kupu-kupu beterbangan di perutmu!