Di Simpang Jalan

64 33 25
                                    

Mereka berdua duduk di pojok lapangan bola sore itu.

"Tio, sudah telepon Papa? Apa katanya?" tanya Maya.

"Katanya, pulang dulu, bicara di rumah," gumam Tio.

Mereka kembali menekuri lapangan bola.

"May ...."

Maya menoleh mendengar suara Tio yang biasanya tegas terdengar ragu.

"... kalau aku nggak di sini lagi .... "

Maya menunggu dalam bingung.

"May ...."

"Ya ... ?"

Tio menarik napas seperti mengusir keraguan.
"May, aku suka kamu. Cuma bareng kamu bikin aku tenang."

Maya mencondongkan tubuhnya ke arah Tio.
"Tio ... ini tanggal berapa?"

"Dua puluh dua."

"Kita jadian sekarang?"

Tio mengangguk, menatap mesra wajah gadisnya.

"Memang yang selama ini kamu anggap aku ini apa?"

" .... "

Butterflies in My StomachWhere stories live. Discover now