BAB 13 (Kertas Lusuh)

159 23 10
                                    

“Kata orang Nada itu pembunuh, kalau kata gua Nada itu cantik!”
-Karel Ghifari-

***

Nada menuju kelas. Baru saja kakinya menginjakkan kelas sebelas IPA dua itu, dirinya sudah disambut oleh cowok yang tengah tersenyum di sana. Karel, sudah duduk di bangkunya sepagi ini.

Nada memang selalu berangkat pagi karena sangat malas menghadapi orang-orang yang selalu mengejeknya ketika menuju kelas, jika ia berangkat pagi, sekolah masih sepi, dan dirinya bisa berjalan ke kelas dengan tenang.

Biasanya Nada menjadi orang pertama yang hadir di kelas ini, namun kali ini berbeda, kehadiran Karel sepagi ini sudah membuat Nada berpikir harinya tidak akan tenang.

“Nada!” seru Karel sambil melambaikan tangan. “Duduk,” katanya seraya menepuk kursi di sebelahnya yang memang merupakan tempat duduk gadis itu.

Nada menghela napas pelan dan menuju bangkunya, tanpa ekspresi dan sepatah katapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nada menghela napas pelan dan menuju bangkunya, tanpa ekspresi dan sepatah katapun.

“Nggak capek ya jutek mulu?” tanya Karel sambil mengikuti pergerakan tubuh Nada menuju tempat duduk itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Nggak capek ya jutek mulu?” tanya Karel sambil mengikuti pergerakan tubuh Nada menuju tempat duduk itu.

“Nggak capek ya banyak omong?” Pertanyaan balik Nada itu malah membuat pemuda bernama Karel Ghifari menggaruk tengkuknya dan tertawa cengengesan.

“Gua tahu kok, lu aslinya asyik!” seru Karel lagi yang masih mencoba akrab dengan cewek itu.

Tanpa menanggapi Karel, Nada meraih sesuatu dari dalam tasnya, apalagi kalau bukan origami?

“Origami lagi?” tanya Karel dengan wajahnya yang sangat bosan karena terus melihat kertas origami di sekitar Nada.

“Origami ini udah jadi temen gue, dia emang nggak bisa ngomong, tapi dia mengajarkan tentang kesabaran dan kekuatan menjalani hidup.” Nada yang biasanya malas menanggapi Karel, kali ini entah kenapa dia sangat ingin bicara, apalagi kalau menyangkut origami.

Endless Origami [END]Where stories live. Discover now