Kastil yang Menjulang ke Langit

846 120 20
                                    

Pagi yang cerah.

Saint bangun mengerak-gerakkan badan nya, rasanya sudah sangat lama ia tidak tidur sepulas ini.

Mengingat kejadian semalam bahwa ia sudah menandatangi kontrak dengan Perth. Apakah dengan begini hidup nya akan menjadi lebih baik. Ia berusaha melakukan semuanya dengan tulus. Ya, setidak nya sampai 3 bulan masa kontraknya.

" apa yang ku pikirkan.. " gumannya.
Ia memikirkan wajah manis Perth saat di ruang kelas, atau saat menatapnya sambil menghisap darahnya.

' ah. Apa aku mesum.. ' mengeleng-gelengkan kepala ya.

Setelah mandi dan berganti pakaian saint turun dari kamarnya menatap kamar di depannya.

Seorang pelayan sudah menyambutnya, mengarahkannya ke meja makan panjang. Tapi ia tak menemukan keberadaan Perth mau pun Pond.

Ia hanya memakan sarapan yang sudah di siapkan oleh pelayan. Kemudian pelayan kembali mengantarnya ke mobil.

SAINT POV.
Kemana bocah itu, sejak semalam aku tidaak melihatnya. Dia juga tau kan aku sudah menandatangi kontrak itu. Jadi harusnya dia berterima kasih padaku.

" silahkan tuan.. " ucap pelayan yang membukakan pintu mobil untuk ku.

Aku terkejut dari lamunan ku, tapi entah mengapa perasaanku menjadi lebih baik saat ku lihat sosok itu di dalam mobil.

" selamat pagi.. " ucapnya dengan wajah polos tanpa dosa.

Ya, dia berdosa hari ini karena aku tidak melihatnya di meja makan.
Ku pilih mengabaikannya langsung duduk di sebelahnya.
Mobil melaju saat sopir memasuki nya.

" ehm.. saint bagaimana ini.. ? Apa kau suka ? " ia memperlihatkan tablet berisi gambar sebuah sepeda dengan harganya. Mataku hampir keluar melihat harganya.

' dasar orang kaya.. '

Untuk apa dia membeli sepeda ?

" bagus.. " ucapku.

" kau suka.. ?" tanya lagi.

" kenapa tanya aku.. ?" ucapku.

" karena aku akan membelikannya untuk mu.. " ucap nya.

" untuk ku.. ? Kenapa ?" ucapku.

" aku tau kau tidak suka pergi ke sekolah bersama ku. Kata Pond sebaiknya aku membelikan mu sepeda.. " jawabnya.

Kenapa aku sedikit sedih. Apa dia tidak ingin pergi sekolah bersama ku lagi. Ada apa dengannya, saat aku ingin dekat dengannya, dia seolah mendorong ku menjauh.

" ya.. aku tidak suka pergi sekolah dengan mu.. !!" apa intonasiku terdengar marah. Terserahlah.

" aku tau.. " ucapnya sedih.

Aku sedikit luluh. Jika kau sedih kenapa meminta ku naik sepeda padahal aku tidak meminta.

Sepanjang jalan suasana nya semakin hening. Seperti biasa aku minta turun jauh dari gerbang, tapi kali ini ia tidak turun bersama ku.

'ada apa dengannya?' apakah karena kontrak itu. Karena aku terikat kontrak jadi dia pikir aku tidak akan kabur dari nya. Karena itu dia tak peduli lagi padaku.

Ku tendang kerikil yang tak berdosa di jalan seolah dia yang membuat mood pagi ku memburuk.

" Saint.. !! " Plan menghentikan sepeda tua nya di depanku.

" cepat naik.. atau kau akan terlambat.. pagi ini kita ada kuis.. " lanjutnya.

Oiya, aku hampir lupa. Tanpa pikir panjang ku naik di belakang Plan seperti yang sering aku lakukan dulu.

RAISING A VAMPIREWhere stories live. Discover now