(🌿) hiraeth: lonely together

1.9K 253 48
                                    

🍀 "Sarapannya udah siap~!" dari dapur, suara ceria Vikram terdengar menggema

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

🍀 "Sarapannya udah siap~!" dari dapur, suara ceria Vikram terdengar menggema. Di tangannya terdapat baki ukuran sedang berisi semangkuk besar nasi goreng dan tumpukan piring. Bocah kecil lima tahun yang tadinya masih asik tiduran di sofa sembari menonton kartun seketika berlari ke meja makan. Ada senyum di sela wajah mengantuk, dan itu terlihat dipaksakan. Tangannya bergerak meraih sendok, kakinya berayun-ayun di bawah meja.

"Arez laper banget."

"Kalau gitu makan yang banyak, oke?"

"Siap, kapten!"

Vikram menyodorkan seporsi nasi takaran anak-anak ke depan Rezvan, kemudian menyendok sepiring lagi untuknya. Rezvan sudah hendak menyuapkan satu sendok ke mulut sebelum ia menyegat pergerakan Vikram dengan panggilan ragu,

"Ayah..."

Manik Vikram mengerjap cepat, kemudian ia melirik berulang kali antara piring Rezvan, piringnya sendiri dan satu piring lagi yang masih ia pegang. Satu sendokan nasi goreng baru saja jatuh di atasnya.

"Ah..."

Mereka cuma berdua sekarang.

Tidak ada lagi Kiandra.

Satu kursi di samping Rezvan kosong melompong.

Pembiasaan mereka masih mentah.

Rezvan dan Vikram terdiam cukup lama. Mata mereka terpaku pada satu piring nasi goreng tiada bertuan di atas meja. Uap panasnya masih mengepul, aromanya lezat.

Vikram menghembuskan nafas. Ia beranjak dari tempatnya bersama piring yang berlebih satu, kemudian diletakkan di atas lemari dekat televisi. Di tempat foto Kiandra berada. Mata Rezvan mengantar langkah layu sang ayah hingga tujuan.

Vikram menoleh, "Papa bisa ngomel kalau nggak kebagian juga, kan?"

Manik Rezvan menangkap senyum ayahnya yang hambar. Anak lelaki itu ikutan tersenyum, kemudian diam menatap makanannya. Selanjutnya ia mengambil gelas air minum miliknya yang belum tersentuh, lalu berjalan cepat menghampiri Vikram.

Rezvan mengangkat gelasnya tinggi-tinggi, lelaki dewasa di depannya menjinjitkan alis.

"Papa bisa keselek kalau nggak dikasih minum juga, yah."

Mereka berdua tergelak berbarengan, namun kembali ke meja makan dengan lebih diam. Masing-masing khidmat menikmati sarapan, dentingan alat makan tidak dapat menepis kesepian. Apalagi menepis kenyataan bahwa di rumah ini kini hanya tersisa dua laki-laki.

.
.

Dapur mereka diisi wangi teh. Vikram yang menyeduhnya pagi itu. Niatnya agar pagi ini diawali dengan ketenangan yang manis, tapi anaknya Rezvan berputar-putar seperti mencari sesuatu. Vikram yang sedikit terusik memutuskan bertanya.

"Rezvan lagi nyari apa?"

"Buku gambar Arez, yah." ia menjawab dengan terburu.

Dahi Vikram berlipat bingung. "Di kamar Rezvan nggak ada?"

✔HABROMANIA; hyunjin ft. felix || hyunlixOù les histoires vivent. Découvrez maintenant