(🌿) una in perpetuum

1.2K 173 46
                                    

🍀 ㅡ[Setelah banyak kali mengulangi ingatan Kiandra, Vikram secara alami cepat menangkap kondisi di mana ia terlempar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍀 ㅡ[Setelah banyak kali mengulangi ingatan Kiandra, Vikram secara alami cepat menangkap kondisi di mana ia terlempar. Hingga pembiasaan seperti saat awal-awal tidak lagi diperlukan.

Ini ingatan ketika sehari sebelum lamaran resmi Vikram ajukan pada orang tua Kiandra. Satu hari yang berat diteror bayang-bayang calon mertua. Tapi Vikram ingat juga jika pagi itu Kiandra datang membawa makanan dan bilang ingin menumpang bermain.

"Lo grogi?"

Panggilan lama ini terasa sangat akrab. Namun juga asing. Nada Kiandra sangat ceria dan riang, dan hal itu melembut ketika mereka sudah berbagi atap tinggal.

Vikram melirik Kiandra di sebelahnya. Lelaki pirang itu menggonta-ganti siaran televisi. Di meja ada lima kotak susu kemasan berperisa stroberi yang tadi sekalian dibelinya. "Enggak lah."

Vikram di masa itu juga berdenial dengan pilihan kata yang sama.

"Bohong banget. Aneh, tau." Kiandra sengit, ada suara susu yang tandas dari kotak kemasan habis itu.

"Sumpah." Vikram tertawa dalam hati. Ia ingat bagaimana gemetarnya membayangkan akan bertemu calon mertua waktu itu. Sampai tidak nafsu makan. Sampai berkali-kali menyakan apakah ia cukup tampan untuk meminang Kiandra pada cermin di kamar. Nyaris gila rasanya. Tapi Vikram yang ini, kan, berbeda. Ia sudah melewatinya bertahun-tahun yang lalu. "Yang aneh itu elo. Dekat-dekat hari lamaran bukannya diem di rumah tapi malah keluyuran."

Kiandra menusuk sekotak baru dengan sedotan. Ia mendecak cuek. "Gue kan bukan cewek yang harus pake acara diem-diem di rumah segala. Lagian, gue kan keluyuran ke rumah calon suami."

"Ngelesnya bisa banget."

"Tapi, gue ke sini tuh juga mau pamer sesuatu."

Iya tahu, kok. "Apa?" sahut Vikram.

Kiandra mendekatkan telinga kiri, Vikram melihatnya dengan jelas, lalu mengangguk. "Oh, nambah tindikan lagi nih?"

Kiandra balas mengangguk. "Pas resepsi gue rencana mau pake antingnya sepasang."

"Bagus kalo gitu. Makin kayak cewek dah..."

"Sembarangan! Suara macho gini."

"Tapi wajah lo itu, lho... " Vikram membuat gestur jari telunjuk yang memutari seluruh wajah, "cantik parah."

Kiandra menatap datar laki-laki di depannya. Ia minum kembali susu kotak di tangan. "Besok aja bilang gitu ke mama, biar gampang luluhnya."

Vikram sejatinya sudah tahu perihal apa saja yang akan terjadi besok. Ternyata tidak seburuk yang ia bayangkan. Ia memang telah berkenalan dengan keluarga Kiandra sebelumnya, dan mereka welcome. Tapi yang menakuti pikiran Vikram masa itu adalah, memberi restu untuk sang pacar yang akan menikahi anak mereka tidak segampang mengiyakan izin pergi kencan.

✔HABROMANIA; hyunjin ft. felix || hyunlixWhere stories live. Discover now