🍀 [n.] delusions of happiness.
...
Cuma sepuluh menit, dua puluh menit. Tapi di waktu yang sesingkat itu selalu ada kamu. Kamu yang bernafas, tersenyum, kamu di sisiku, kamu yang... Hidup.
...
Finis vitae sed non amoris.
Tempus fugit, amor manet.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍀 Di suatu buku, Vikram membaca hal semacam ini:
Tuhan ahli memutar balikkan hidup manusia. Dia menciptakan macam-macam emosi, lalu merekatkannya hingga seringkali membuat bingung. Rasa bersalah dan penyesalan lebih sering dirasakan manusia daripada bentuk rasa syukur atau terima kasih.
Rasa bersalah dan penyesalan, direkatkan pada suatu emosi sedih.
Emosi sedih direkatkan pada kehilangan.
Sampai terciptanya suatu hubungan sebab-akibat.
Sampai detik ini pun Vikram tidak berniat untuk menemui Dr. Tristan lagi. Baginya, tiada yang harus susah-susah untuk diteliti. Cukup saja Dr. Tristan turut merahasiakan peristiwa yang menimpanya, dan cukup pula bagi Vikram untuk menikmati keadaannya kini.
Ketika Habromania terjadi, rentang waktunya sebentar. Hanya berkisaran puluhan menit. Tapi selalu ada Kiandra, yang bernafas, yang tersenyum, yang bergerak, yang hidup. Kiandra yang tertawa lepas. Kiandra yang menggenggam tangannya. Kiandra yang memeluknya hangat. Kiandra dan dirinya yang berciuman, bermesraan. Kiandra yang teramat sangat ia rindukan.
Vikram bukannya datang ke masa lalu seperti di buku-buku fiksi ilmiah atau film-film fantasi, dengan tujuan untuk merubah masa depan dunia. Vikram hanya kembali, untuk mengulangi, kenangan-kenangan yang susah payah diingat Kiandra kala Demensia ganas menyerang. Dengan bantuan perkara efek samping ghaib dari butir-butir obat yang ia konsumsi secara tidak sengaja.
Hanya kenangan-kenangan bahagia di ingatan Kiandra. Hanya kenangan-kenangan indah di dalam Hiraeth yang makin banyak tergaris stabilo.
Tidak sekalipun ia membeberkan fakta bahwa Vikram pernah mengabaikannya berbulan-bulan saat penyakit memasungnya kejam.
Vikram tentu tidak bisa merubah masa lalu, karena yang akhirnya ia sadari adalah masa sekarang yang ia miliki adalah hasil dari masa lalunya tersebut. Mungkin benar banyak dialog baru yang tercipta, dan tambahan-tambahan adegan tak terduga, tapi semua itu tak bisa lepas dari jeratan rekam ingatan Kiandra yang ia tulis dalam Hiraeth.
Penyesalan memang selalu datang belakangan. Itu perkara usang, yang mengejek Vikram karena tetap berhasil memerangkapnya.
Bicara soal Hiraeth,
Hiraeth berasal dari bahasa Welsh yang memiliki makna; perasaan rindu yang kita rasakan terhadap sebuah rumah atau kenangan masa lalu yang romantis.
Vikram baru sempat browsing tentang hal itu pagi ini. Penamaan Hiraeth ternyata bukan tanpa alasan. Kiandra cerdas sekali, bahkan meski ketika Demensia sudah mulai melumpuhkan syaraf-syaraf otaknya.
Perasaan rindu yang dirasakan terhadap rumah. Apa ini berarti jika Vikram adalah tempat Kiandra untuk berpulang? Vikram adalah rumahnya. Tempatnya bersandar kala lelah, tertawa, menangis, bahagia. Tempat teraman dan paling nyaman di dunia.
