kembalikan senyumku Ayah/empat

455 33 3
                                    

Yura juga ikut tersungkur ke depan karena bus yang di tumpangi Yura mengerem mendadak di karenakan ada seorang ibuk ibuk menyebrang jalan tanpa melihat.

Yura terkejut mendengar suara orang yang famililiar di telinga nya, iya siapa lagi kalau bukan Elang dirgantara orang beberapa hari ini mengganggu kehidupan Yura.

"Lo kok disini?" Tanya Yura dengan nada dingin.

"Emang nya angkutan umun ini punya lo," sahut elang tak mau kalah.

Yura tak menghiraukan ucapan Elang Yura kembali fokus kedepan tanpa melihat kesamping, Elang dibuat kesal dengan sikap cuek Yura. Tak lama bus pun kembali berjalan dan Yura pun tak menggubriskan ucapan Elang yang sedang mengajak dia bicara.

"Emmm lo udah makan?" tanya Elang pada Yura tanpa ada kegugupan sedikit pun. agar tidak ada keheningan diantara mereka

"Bukan urusan lo!" ketus Yura.

"lah ya itu jadi urusan gue sekarang, karena kan gue suka sama lo," ucapan Elang tanpa jeda.

"Elah gue bilang apa tadi, ARGHH goblok ngapain gue bilang gitu, Yura bisa tau goblok! ni mulut gak bisa di rem apa gas mulu lo mulut," batin Elang sambil merutuki dirinya atas apa yang ia ucapkan tadi ke Yura.

"Lo bilang apa tadi," sahut Yura sinis pada Elang.

"Hmm gue gak bilang apa apa kok, lo - lo salah denger kali," balas Elang agak gugup kepada Yura

"Gue masih bisa denger, lo ulang gak," Ancam Yura pada Elang.

"Nggak gue gak bilang apa apa, gue cuma bilang ' kita itu kan temen trus terserah gue dong mau nanyain kabar lo itu tandanya gue baik'," ucap Elang sambil memerkan giginya, dan Yura yang melihatnya pun memutar bola matanya malas dan tidak mengubris lagi perkataan Elang.

Selang beberapa menit bus yang di tumpangi Yura berhenti di halte dekat rumah Yura, dan Yura pun turun dari bus lalu Yura pun memasuki rumah nya.

◾◾◾◾◾◾


Yura memasuki rumah nya lagi dan lagi Yura disambut dengan pemandangan ibu tiri Yura, Luna sedang duduk di sofa sambil meletakkan kaki nya ke atas meja sangat tidak sopan bukan.

Gue yang melihatnya pun memutar bola mata gue malas dan berjalan memasuki kamar gue tanpa menyahut panggilan Luna.

Setelah sampai di kamar Yura mandi, setelah beberapa menit Yura pun selesai mandi dan berjalan menuju balkon kamar nya lalu Yura duduk di kursi yang ada di balkon itu sambil memandangi langit yang mendung dan menandai hujan sebentar lagi turun, betul saja setelah beberapa menit hujan pun turun dengan lebat disertai oleh petir.

'Yura jadi kangen ayah biasanya kalau hari hujan pasti Yura minum teh bareng ayah, dan sekarang gak ada lagi bahkan Yura rasa setengah hidup gue rasanya udah gak ada lagi' batin Yura sambil menangis mengingat ayah nya.

Setelah tenang Yura pun menghapus air mata nya dan berjalan menuju ranjang lalu Yura berbaring dan terlelap dalam mimpi Nya.

◾◾◾◾◾◾

Elang berjalan memasuki rumah dengan senyum mengembang di bibir nya, "kenpa kamu senyum senyum ngak jelas?" tanya mami Elang yang ikut tersenyum melihat anak semata wayang nya tersenyum, biasa nya Elang setiap pulang sekolah murung tidak ada senyum di bibir nya.

"Nggak ada kok mi," sahut Elang.

"Benaran ni yang lagi kasmaranan," ujar Ghea mami nya Elang dengan wajah menggoda anak sulung nya itu.

"Apan sih mi," jawab Elang dengan raut wajah kesal kepada Ghea, Elang segera jalan ke kamar nya untuk bersih bersih kan tubuh nya, menghiraukan ocehan mami nya.

Sampai di dalam kamar, Elang langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya sekitar 10 menit Elang keluar dari kamar mandi dengan pakaian kaus oblong warna hitam polos dan celana jeans selutut.

Habis keluar kamar mandi Elang berjalan menuju balkon kamar Elang sampai  disana Elang kepikiran kejadian tadi siang kok bisa ya Elang keceplosan ya tentang perasaan nya.

Kenapa Gue melihat Yura beda sama cewek lain, pertama gue lihat wajah cantik Yura perasaan gue beda gitu sama cewek lain. " Apa iya ya gue suka sama Yura? kalau memang gue suka sama dia apa mungkin dia juga suka sama gue?" Tanya Elang ke diri nya sendiri. Tetapi setiap gue lihat Yura, Yura nggak pernah senyum ya apalagi dengan sikap dingin Yura ngalahin es batu, tetapi Elang lihat wajah Yura menyimpan kesedihan yang amat dalam Elang lihat.

"ARHG, GUE GAK TAU LAGI SEKARAAAAAAANG, YURA GUE SAYANG LOOOOOOOO," Teriak Elang frustasi pada diri nya sendiri.

Tak lama pintu kamar Elang kebukak dan ternyata Ghea datang dengan membawa panci sama pisau, Elang  pun langsung sembunyi di selimut.

"Elang kamu ngapain si di sana ?" tanya Ghea bingung.

"Mami yang ngapain disana?" tanya Elang balik pada mami gue dengan wajah ketakutan.

"Mami ngapain bawa pisau sama panci, mami mau bunuh Elang?, jangan mi Elang masih mau hidup mi....." tambah Elang  dengan memegang selimut gue erat erat.

"Kamu apaan Elang mami tu kesini bukan mau bunuh kamu!" ralat Ghea.

"trus ngapain," Tanya Elang dan memberanikan diri untuk membuka selimut nya dari wajah nya.

"Mami kesini itu karena kamu tadi, ngapain teriak teriak tadi mami kan lagi masak," Gerutu Ghea.

"Elang kirain ngapain."

"Hm mami salah denger kali, Elang gak triak triak kok, Elang tadi lagi latihan nyanyi soal nya bulan depan di SMA Elang mau ada lomba antar kelas." jawab Elang cepat agar mami gue gak tau kalau Elang lagi ada masalah.

"Oooh kirain mami ngapain, jangan ngulangin lagi ya awas aja kamu sampai ngualangin lagi mami bakalan beneran buat goreng kamu!" ancam Ghea.

"kejam amat ama anak sendiri," gerutu batin Elang. setelah itu mami Elang pergi dari kamar Elang. Elang pun langsung tidur untuk nenangin hati gue sejenak.

◾◾◾◾◾◾

Tbc......

Vote and komen guys

Jangan lupa follow ig gue ya

💕mutia2951💕

See you next time ya 💖

Kembalikan Senyumku AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang