Bab 9

2.1K 237 11
                                    

"Aku kaget kau ingin bicara denganku'' Kabuto meneguk soda dalam kaleng yang tadi dibelinya di salah satu vending machine, memutar - mutarnya sebentar lalu meletakan begitu saja di pegangan bangku yang tengah dia duduki ''Nah... apa ini tentang Naruto?''

Sedikit memiringkan tubuhnya agar bisa lebih leluasa menatap pemuda yang duduk di sampingnya.

Sasuke menelan ludah. Duduk dengan kepala menunduk dan tangan memainkan sekaleng minuman bersoda yang dibelikan Kabuto untuknya. Dia belum meminumnya, otaknya terlalu lelah karena sejak tadi terus berpikir dan menimbang apa yang akan dia lakukan.

Keduanya duduk di bangku. Di pinggir jalan, di depan sebuah minimarket dua puluh empat jam. Sasuke hanya datang sebentar ke kafe, meminta tolong pada Kakashi agar memberinya kontak milik Kabuto. Bosnya itu terlihat ragu awalnya, tapi setelah Sasuke mengatakan kalau dia ada urusan dengan pria itu dan ini berkaitan dengan Naruto, membuat Kakashi memikirkan kembali permintaan Sasuke. Cukup sulit meyakinkan Kakashi, baru setelah Sasuke berbohong dengan mengatakan kalau Naruto sendiri yang memintanya untuk menemui Kabuto, Kakashi akhirnya memberikan apa yang diminta Sasuke.

"Kau...'' suara Sasuke tercekat di tenggorokan ''Apa yang kau ceritakan tentang Naruto, kau tahu darimana?''

Kabuto memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman, mengeratkan jaket yang membalut tubuhnya. Matahari sudah tenggelam beberapa saat yang lalu, dan kini semilir udara malam mulai menyelimuti kota.

"Aku sudah berteman lama dengannya. Tentu aku tahu''

Sasuke memicingkan mata, menatap tidak yakin pria yang kini tengah menghabiskan minuman sodanya.

"Oke.. kau boleh tidak percaya padaku, tapi memang itu kenyataannya'' Kabuto memasukkan kaleng minumannya yang sudah kosong ke tempat sampah yang kebetulan ada di dekatnya.

"Kau sudah tahu seperti apa Naruto dan masih berani berteman dengannya?''

Kabuto mengangkat bahu ''Dia hanya sedikit tidak umm...'' Bola mata Kabuto berputar sedang memikirkan kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan Naruto ''maksudku... dia hanya unik''.

"Dia bisa mencelakai orang dan kau sebut itu... unik'' Sasuke tidak percaya dengan pendengarannya. Apa yang dikatakan Kabuto baginya tidak masuk akal.

"Naruto bisa saja menjadi psikopat gila, tapi selama ini dia tidak pernah benar - benar mencelakai orang, setidaknya tidak fatal. Dan lagi untuk apa aku takut, Naruto hanya akan bersikap seperti itu pada orang yang menarik perhatiannya. Aku jelas tidak masuk kriterianya, kau pernah lihat kan bagaimana sikapnya padaku''

Sasuke ingin membantah namun urung dilakukan karena tidak menemukan kata yang tepat untuk melawan ucapan Kabuto.

"Lalu... kenapa kau berpikir kalau Naruto tertarik padaku?''

Kembali Kabuto memutar bola matanya, namun kali ini karena merasa jengkel dengan pertanyaan Sasuke. Bukankah dia sudah memberi tahu alasannya tempo hari kenapa masih bertanya lagi.

"Aku sudah pernah bilang kan padamu alasanya''

"Tapi buatku itu sama sekali tidak meyakinkan'' Sasuke masih tidak habis pikir kenapa ini terjadi padanya.

"Lalu apa yang bisa meyakinkanmu?'' Kabuto menyondongkan tubuhnya lebih dekat ke Sasuke.

"Aku...''Sasuke mengacak rambutnya ''Aku.. tidak tahu'' lanjutnya lirih, terdengar sangat putus asa. Dia tidak ingin percaya dengan apa yang tengah dialaminya. Tidak mungkin dia menarik perhatian seorang psikopat, sial sekali nasibnya.

Kabuto menatap Sasuke dengan pandangan prihatin. Sebenarnya Naruto tidak akan melewati batas seandainya orang yang disukai Naruto mengerti keadaan pemuda itu. Hanya memang siapa yang mau hubungan sosialnya dibatasi.

EPHITYMIAWhere stories live. Discover now