EH [9]

321 44 12
                                    

Setelah pertanggung jawaban Acel kepada Eyza diselesaikan, ia merasa lega dihari-hari berikutnya karena ia tidak perlu repot-repot melayani ketua Avangers itu.

Namun, sepertinya ia lupa masih mempunyai masalah dengan... Inggrid.
Ya! Cewek sok hits itu, Inggrid masih memiliki dendam kepada Acel, apalagi pengikutnya, behh Julid semua.

"Hi Ly!"

Acel membuka obrolan kepada Sherly saat ia baru memasuki kelas.

"Haiii Ceelll tumben charming ni udah lega ya?"

Sherly menduga-duga dengan wajah yang sumringah nya itu.

"Woaahhh iyanih gue bersyukur banget dong bisa lepas dari nusakambangan!"

"HAHAHAHAHA!"

keduanya pun tertawa terbahak-bahak.

"eh udah takut mata-matanya ada yang dengernih!"

Sherly memberhentikan tertawanya.

"ah udah selowwww ajaaa"

Acel menyepelekan perkataan temannya itu, sambil mengurangi nada tertawa nya.

***

"eh si Acel ko ga keisni ya?"
Tanya Eyza bingung.

"lah bukannya udah lu selesaiin kontrak nya si Acel?"
Tanya Rama dengan Heran.

"Ehiya deh lupa"
keluh Eyza sambil menghela nafas berat.

"Kangen lu?"
ledek Izal kepada Eyza.

"Iy..EH! apesi kaga, kan enak aja kalo ada dia bisa disuruh-suruh!!"
Secepat mungkin Eyza mengelak dari kata pertamanya itu.

Emang sebelumnya Eyza udah taro harapan ya? :(mb

"Yailah udahsi ngaku aje woy!! HAHAHAHA"
Izal menertawakan muka Eyza yang seperti orang kebingungan.

"Galucu bego"
Eyza pergi meninggalkan teman-temannya dikantin yang sedaritadi menertawakan dirinya.

"ko perasaan gue tiba-tiba kaya gini ya?
ini gue kenapasi woi tolong!
kenapa tibatiba ada perasaan? sedangkan awalnya gue kesel banget sama dia, si anak nyolot itu!
dih gamau dah gue kalo suka sama anak nyolot itu"

Hati dan Pikiran Eyza pun Heran, mengapa ia menyukainya?

***

Eyza merogoh saku seragamnya, dan mengeluarkan ponsel miliknya lalu membuka Line. Matanya tertuju kepada satu nama,

@alrfyz.f
"Eh besok mau ngomong, lo ke kantin aja ya!"

@archlla.z
"Lah? Kenapa ga skrng aja? Mumpung gue jamkos"

@alrfyz.f
"Besok!"

@archlla.z
"oh, 👌👌"

Entah apa yang ingin Eyza lakukan kepada gadis cantik tersebut, ia ingin sekali menemuinya esok hari.

***

"Guys! INI SI EYZA NGAPAIN PC GUA LAGI HUAAAA"
dengan muka memelas sekaligus heran, Acel memandangi terus menerus layar handphone nya itu dengan ekspresi melas nya itu.

"Gila lo! Gimana coba liattt"

Acel menaruh handphonenya di tengah meja dan mulai dikrubungi oleh ketiga sahabat nya.

"ih gimana dong?
dia mau ngapain gue?
gue salah apaan lagi ih"

Isi kepalanya sudah dipenuhi oleh pikiran negatif Acel, ia menerka-nerka bahwa besok ia akan disiksa kembali oleh Eyza dan teman-temannya itu.

lalu dengan wajah yang heran mereka saling bertatap-tatapan seolah-olah saling bertanya apa maksudnya cowok tersebut.

Mungkin karena Eyza terkenal orang yang gak bener jadinya mereka panik kalo Eyza ingin berbicara atau bertemu dengan orang-orang, apalagi sahabatnya.

***

"Assalamualaikum"

Sesampainya dirumah Acel membuka pintu dan mulai melangkah kedalam, tetapi sebelumnya ia melihat diluar rumah sedang ada motor, tapi bukan pemilik orang rumah, dan sepatu , sepertinya bukan tamu orang tuanya.

"lah siapa nih? temennya Bang Dimas kali ya"

Ia menduga bahwa itu teman kakak laki-lakinya.
Acel pun masuk kedalam dan sampai diruang tamu, ia melihat laki-laki berawak tinggi, putih, dan berambut acak-acakan itu masih mengenai pakaian sekolah.

"Cel, sini"
Panggil Dimas, kepada adik perempuannya itu sambil mengayuh telapak tangannya pertanda Acel harus menghampiri dirinya, Acel pun mengangguk.

"ELO?"
ucap Acel dan laki-laki itu barengan seolah apa yang barusan terjadi adalah ketidakmungkinan yang pernah dibayangkan sebelumnya,

"Hei kalian udah saling kenal?"
Dimas kaget dengan keduanya, karena ia baru saja ingin mengenalkan kepada adiknya, Acel.

"Lu ngapain disini?"
Tanya Acel judes sambil melipat tangan didepan dada dengan dagu diangkat dan diturunkan kembali.

"Lah lu? Ini rumah lu?"
cowok itu berdiri sambil menunjuk kearah bawah, dengan wajah heran lalu keduanya terdiam sejenak.

"Cel udah jangan judes-judes, ini Eyza"

"dah kenal--"

Acel memotong pembicaraan Dimas yang sedang mengenalkan laki-laki yang sudah tidak asing baginya.

"Eyza lu juga udah kenal nih? Daripada gue jelasin ntar dipotong lagi"

Dimas menghela nafas panjang lalu kembali duduk ditempatnya.

"Udeh duduk lagi Za"
Dimas mempersilahkan teman adiknya itu duduk kembali.

"Iya bang"
Lalu Eyza pun duduk.

"Cel Acell anak maniss tolong bikinin minum nih tamuu"
Nada suara yang agak tinggi supaya didengar oleh Acel yang baru saja beranjak ke kamar tidurnya.

"KAN ADA BI ASIH"
Teriak Acel kesal karena ia merasa capek dan ingin langsung istirahat.

"Gak ada ke warung lagi belanja Bi Asih"

"IYAAA BAWELL SEBENTARRR!!"

EH KAYANYA SEGINI AJA DULU WKWK MAAF YAAA KEPENDEKAN :( LAGI PAS NII JADI KURANG ADA WAKTU UNTUK NULIS HEHE SORRY READERS ♡

ALRAFAEYZAWhere stories live. Discover now