SIAPA DIA? [16]

304 26 10
                                    

Libur sekolah udah selesai, hari memaksa seluruh murid untuk singgah lagi untuk beberapa jam di gedung yang membosankan ini, menurut banyak orang.

"Bro? Jalan sama Acel kemaren?" Tepukan tangan Fahrizal yang membuyarkan lamunan Eyza,

"Baru dateng bukannya duduk dulu, rese lo!" Eyza menyingkirkan tangan sahabatnya itu.

"Iyeee elahh, tapi bener gak nihh?" Fahrizal duduk dibangku depan Eyza yang hanya dibatasi jarak oleh meja Eyza, Tangan Fahrizal ditumpuk diatas meja tepat didepan dada bidangnya seolah menanti jawaban yang tak sabar ia dengar.

"Jadi gini..."

"Wah iya jalan-jalan kan? Pasti nih? Gimana lancar?"

"Jangan dipotong dulu bego, gua belom ngomong!"

"Maap woy pagi-pagi udah emosi, cepet mati lu"

"Iya gue jalan-jalan, disuruh abangnya,.."

"AH MAUNYA ELO KALIIII!!!" Fahrizal mesem-mesem menuduh sahabatnya itu, ada kepuasan tersendiri membuat sahabatnya itu malu.

"Apaansi lo" Eyza berdiri dari tempat duduknya,

"Baperan lu kaya cewe, lanjut lah, ga gue potong lagi!" Nada bicara Fahrizal yang seolah menyuruhnya duduk kembali.

"Kebelet" Eyza pergi meninggalkan si mulut kaleng rombeng itu, ia fikir, ini tidak lucu, apalagi soal jalan-jalan berdua, pasti banyak yang mengira mereka ada perasaan.

"kok bisa ya si Eyza jalan ama Acel, perasaan dulu kenal gegara punya trouble, apa emang jodoh yak kaya di wattpad-wattpad gitu?"
Batin Fahrizal masih memikirkan sahabatnya itu, yang habis menikmati liburan dengan bekas musuh nya dulu.

"Kenapasih orang-orang terlalu ngurusin hidup gue? Beban banget, kaya selebritis, jalan-jalan disorot, ribut, disorot bolos disorot, ngerokok juga! Padahal mereka ga gue bayar, ribet banget si, gue cuma pengen..."

BUGHH

hatinya berhenti berbicara saat ia tahu bahwa ia sudah menabrak orang yang berlawanan arah dikoridor, bajunya terkena minuman, yang ditabraknya pun bajunya hampir kena minuman yang berwarna itu,

"Eh, bang sorry bang"

"Ii..Iii..Iyaaa"

"Gue minta maaf banget bang, sorry, lo Eyza kan bang, gue anak baru disini, maaf bang, jangan apa-apain gue bang" Ia menunduk, wajahnya memerah, bukan karena digombali, ia merasa takut, ia sudah kenal siapa Eyza, jabatannya apa diantara kelompok terkenal disekolah ini.

"Gue yang salah, sorry ya, baju lo ganti aja minta sama anak osis suruh gue bilang"

"Hah?"

"Iya gue ga apa-apain lo, gue cabut ya"

"BANG EYZAAAAA MAKASIHHH!!!"
Suara Mia terdengar menggema dikoridor kelas yang tidak terlau ramai, sedari tadi mereka menjadi bahan sorot mata para siswa dan siswi, siswi-siswi yang julid langsung mendesis, dan siswa-siswa yang suka keributan berharap mereka bertengkar.

namun semuanya dibuat plongo, mengapa Eyza tidak mempermasalahkan ini? Rama, sahabatnya yang baru dateng juga menyaksikan kejadian ini, Ia merasa ada yang aneh dengan sahabat nya itu.

"Broo!! Tunggu!!"
Sekarang suara Rama yang menjadi pusat perhatian siswa dan siswi, Mila sudah meninggalkan tempat kejadian itu lalu langsung keruangan Osis untuk mengganti seragam nya yang terkena tumpahan Jus Alpukat.

Rama mengejar Eyza yang sudah lumayan diujung koridor, ia berlari kecil, dan menyamakan langkahnya,

"kayanya ada yang lagi banyak pikiran nih"
Nafas Rama masih tersendat-sendat karena lumayan jauh ia mengejar Eyza.

"berisik"
Eyza mempercepat langkahnya,tak menghiraukan dugaan sahabatnya itu, ingin sekali ia cerita, tapi rasanyaaa, tidak mungkin.

Tujuan pertamanya ialah, kantin.
Padahal jam pertama pelajaran sudah dimulai, tetapi Eyza memilih untuk meninggalkannya, Rama yang menyadari Eyza sedang butuh wadah untuk membuang keluhannya, akhirnya Rama meninggalkan jam pelajaran yang pertama juga.

***

"Cel? Tau gak? Tadi ada anak baru, Mia namanya! Cantikkkkkk bangetttttt!!!"

"Terus kenapa? Mau oplas mirip muka dia?"

"Gagitu anjir!"

"Ya apaansih rese lu Ly"

"Masalahnya..Tadi dia nabrak Eyza cel! Kayak lo dulu!"

"Wah dapet masalah tuh anak baru, duh, gatega, mana cakep"

"Engga bege, dimaafin sama Eyza, padahal baju nya juga kecipratan Jus Alpukat punya dia. Anaknya malah disuruh ke ruangan Osis buat ganti baju, nah si Eyza malahan minta maap"

"Lah? Gimana? Sama gue aja dihukum, air putih doang padahal, dia gakena, kesel ga si?"
Acel merasa dirinya benar-benar dipermainkan saat kejadian itu, dirinya benar-benar dimanfaatkan.

"Gatau ah, pokonya nih ya dimaaf.."

"WEEEHH DIEEMM ADA GURUUUU MAU MASUKKK"
Airin sang toa masjid memberhentikan percakapan Sherly dan Acel.

"Masasih dimaafin? Paling juga nanti pulang kena masalah!! Eh tapi jangan nethink anjir cel, tapi masa sama gue aja perhitungan banget, ah! mungkin karena cantik, eh gue mikir apasih?"
Batinnya memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang harus ia sendiri juga yang jawab.

------------------------------------------------------------------------

J A N G A N L U P A V O T E

D A N

C O M M E N T M Y L U V R E A D E R S ♡

------------------------------------------------------------------------

ALRAFAEYZAWhere stories live. Discover now