UNCH [12]

264 31 3
                                    

"Naik"

Dingin bgt dah lu Eyza!! Gaada romantis-romantisnya,-

"Iya"

Tanpa membuang waktu Acel langsung menaiki kendaraan beroda dua milik Eyza itu.

"Gausah peluk, malu"

"Hei bitch! Gue ga meluk lo geer banget, yatuhan empet banget siiii mau naik ojol aja gue😭"

Ntah lah apa yang ada dipikiran cowok blasteran yang dingin banget kaya Kutub Utara.

"Dah?"

Tanya Eyza yang seraya menengok sedikit kebelakang, melihat posisi gadis manis tersebut.

"Iya udah"

Eyza langsung menyakalan motor mahal nya itu, Acel kesal sekali banyak cewek-cewek yang menatapnya sinis, dan banyak cowok-cowok yang bersaut-sautan menggoda keduanya.

Seperti biasa, Eyza tidak perduli.

Diperjalanan mereka berdua hanya membisu, bukannya canggung, Eyza memang sangat irit berbicara. Seperlunya saja jika ingin berbicara.

Acel juga membisu, ia muak sekali disuruh pulang bersama Eyza, andai saja ia berani melawan Dimas,
Tapi sayangnya Acel anak yang penurut, jadi ya mau tidak mau, harus mau.

15 Menit perjalanan, mereka masih hening, tidak ada yang membuka obrolan, hanya ada suara motor, dan suara kendaraan yang lain.

CIIIITTTTTT

Pundak Acel pun bertabrakan dengan pundak Eyza, Kaget benar-benar kaget, entah apa yang menyebabkan cowok dingin itu ngerem mendadak!

"GIMANASIH!"

"Turun"

Nada yang terdengar cool tapi dengan nada yang rendah, seolah-olah Acel merasa dirinya sedang disuruh melakukan sesuatu.

"Hah? Minta maap kek apa kek sakit tau, gabisa bawa mot..."

"Turun denger ga?"

Eyza mengulang perintahnya sekali lagi,dan menegaskan kata-katanya.

"lah? ngapain sih"

Acel turun dari motor Eyza, jalanan memang sedang sepi, cuma ada beberapa motor yang berlalu lalang.

Acel turun dan merapihkan roknya karena telipat-lipat saat duduk dimotor Eyza.

"Pindahin tuh, kasian"

Eyza menunjuk dengan dagu kearah depan ban motornya,

"Apaan?"

Acel bercelingukan heran, iapun jalan sedikit menuju depan ban motor Eyza, dan ternyata

"Iiihh lucu nyaaaa"

"Pindahin cepet"

"Sebentar kali, kasian deh, lucu ih"

Anak Kucing! Anak kucing ditengah jalan yang hampir saja ditabrak oleh Eyza, andai saja tidak direm mendadak. Huft--

Acel mengangkatnya secara perlahan, dan menimangnya, lalu Acel dan anak kucing itu menuju tepi jalan.

Eyza tetap ditengah jalan, ntah apa yang ada dipikiran anak itu, serasa ia yang punya jalan hadeh--

"Babay sayang kuu, baik-baik ya jangan ketengah jalan, dadahh"

Acel melambaikan tangannya, saat ia sudah meletakan anak kucing itu, lalu Acel menuju tengah jalan, tempat si Eyza berdiam diri itu.

Acelpun menaiki motor Eyza, tanpa Ba Bi Bu Eyza langsung melanjutkan perjalanannya, dingin banget!

ALRAFAEYZAWhere stories live. Discover now