5% Jatuh Cinta?

107 7 0
                                    

___

Sialan, gua jadi suka sama lu.
-Deviano Arkan-

__

•••

"Cantik dia bang, imut."

Kalimat itu seolah-olah berputar-putar di kepala Arkan, bundanya tidak salah mengucapkan kalimat itu, memang benar adanya kalau di lihat lama-lama Perla begitu menggemaskan apalagi sedang tertidur seperti ini.

Arkan menoleh melihat Perla yang tertidur, sepertinya posisi tidur Perla akan membuat beberapa bagian tubuhnya pegal.

Arkan menghentikan mobilnya di tepi jalan, kemudian menarik tubuh Perla untuk tertidur di pelukannya.

Entah mengapa, Arkan ingin sekali melepaskan ikat rambut Perla, membuat rambut panjang Perla berjatuhan di bahunya.

Arkan tersenyum saat melihat Perla semakin cantik dengan rambutnya yang di biarkan tergerai.

Arkan menyelipkan helain rambut Perla di telinganya lalu mendekat menelusupkan wajahnya di leher jenjang Perla, menghirup wangi Perla yang khas.

Hidung mancungnya menyentuh kulit leher Perla hingga membuat si pemilik leher itu sedikit menggeliat.

Saat merasa Perla menggeliat, Arkan segera menjauhkan wajahnya dari leher Perla.

Arkan terkekeh sendiri lalu menyalakan mesin mobilnya dan kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Mengendarai mobil dengan satu tangan memang cukup sulit, apalagi dengan Perla yang tertidur di pelukanya.

Arkan merasa menjadi orang berbeda untuk hari ini, hanya karena satu cewek yang baru saja di kenalinya Arkan melakukan hal sebodoh ini.

Arkan tidak pernah mencari akun sosial media seseorang di ponselnya seperti tadi sore, Arkan juga tidak pernah sesering ini tersenyum pada seorang cewek. Apa lagi, Arkan tidak pernah melakukan hal bodoh seperti saat ini untuk seorang cewek.


Tapi hal aneh dan bodoh itu Arkan lakukan hanya untuk seorang cewek bernama Perla ini. Sungguh luar biasa.

•••

Arkan menghentikan mobil di perkarangan rumah sederhana berwarna abu-abu itu.

Yang Arkan ingat dari ucapan Mia, rumah Perla berwarna abu-abu. Dan rumah berwarna abu-abu di komplek yang di sebutkan Mia tadi hanya ada satu.

Semoga saja Arkan tidak salah rumah.

Dengan sangat berhati-hati Arkan menjauhkan tubuh Perla dari tubuhnya, berniat untuk keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu penumpang.
Untuk Menggendong Perla kembali.

Arkan mengangkat tubuh Perla sambil berjalan seolah tidak ada beban sedikitpun, kemudian menekan tombol di samping pintu rumah berwarna abu-abu itu.

Tak membutuhkan waktu lama, pintu yang senada dengan warna cat rumah tersebut terbuka menunjukan wanita yang memakai daster berwarna hijau tua dengan wajah cemasnya.

Wanita itu terkejut setelah melihat Perla yang tertidur di rengkuhan Arkan.

"Assalamu'alikum bu, apa bener ini rumah Perla?" Tanya Arkan sebelumnya

Notsuitable [COMPLETED]Where stories live. Discover now