23% Everything

21 2 0
                                    

__

Aku tidak pandai mengatakan rasa, aku hanya bisa membuatmu tertawa.
-Deffano Syaquile-

__

•••

Siang ini cukup ramai di sekolah Perla, banyak sekali murid dari sekolah lain yang ingin menyaksikan pertandingan futsal yang berada di lapangan sekolahnya.

Perla juga harus memastikan Deffan sehat agar memenangkan pertandingan. "Kaki kamu sakit?" Tanya Perla pada Deffan yang terlihat tampan dengan seragam tim futsalnya.

Deffan menutup botol minum dan menelan minumannya terlebih dahulu untuk menjawab Perla. "Engga sayang, aku sehat jasmani, rohani, cintawi."

"Apaan sih cintawi?" Perla mencubit lengan Deffan.

"Ya kamu, cintawi surgawi."

Keduanya terus bergurau, Raisa yang berada tidak jauh dari keduanya membuang pandangannya pada Mini yang terlihat sedih. "Sabar Min, gue janji kok sama lo, gue bakal deketin lo sama kak Deffan."

Mini menoleh pada Raisa. "Percuma deh Rai, dia kayanya suka sama Perla."

"Ya jelas-jelas kak Deffan suka sama Perlalah, orang dua-duanya udah mphh-

Dila menutup mulut Oca yang entah sejak kapan berada di belakang Mini dan Raisa. "Udah apa?" Tanya Mini dengan wajah memelas.

Dila mencubit lengan Oca, membuat Oca kesakitan di buatnya. "Ca, jangan bikin gosip gak jelas dah."

"Ya emang benerkan Dil? Perla sering ciuman sama kak Deffan."

"Oca!"

Raisa membuka mulutnya terkejut sekaligus sebal. "Boong lo."

"Ngapain gue harus boong?" Oca menepis tangan Dila yang memintanya untuk berhenti berbicara. "Ih udah gak papa Dil, biar kita kasih tau dia, biar gak comblang-comblangin temennya sama kak Deffan, udah jelas-jelas kak Deffan sama Perla saling suka, saling sayang."

"Tap-

"Diem, nih ya asal kalian berdua tau, kak Deffan sama Perla itu tetanggan, garis bawahin ya TETANGGAN, jadi itu berdua udah sering maen tiap hari, di kamar berdua ya lo tau sendirilah, kalo cewek sama cowok di kamar berduaan, apalagi sedeket itu." Oca menunjuk Perla yang sedang bersandar di bahu Deffan. "Pasti ciuman." Lanjut Oca asal.

Sebenarnya, Oca dan Dila tidak tahu persis kedekatan Perla dan Deffan di rumah, hanya saja semanjak Perla bercerita di malam Deffan memberinya kalung berlian, keduanya suka menebak-nebak hubungan Perla dan Deffan sejauh apa.

"Ca udah, nanti malah ribut. Malu tau banyak anak sekolah lain." Dila menarik tangan Oca meninggalkan Raisa yang semakin emosi dan Mini yang semakin sedih.

"Inget ya, gak usah banyak mimpi." Ucap Oca menoleh pada keduanya.

"Sarapannya udah kenyang?" Tanya Perla mengusap dahi Deffan yang sudah berkeringat.

"Kenyang dong, sandwich buatan kamu mantap betul."

"Nanti, makan lagi ya, aku bawa mie goreng buatan aku sendiri."

Notsuitable [COMPLETED]Where stories live. Discover now