Magical Family ; SEVENTEEN [✓]

26 : Jealously

"Panas ya," kata Wonu.

Mingyu yang berdiri disebelahnya setuju.

"Iya, kayak liat dia sama yang lain."

Wonu langsung natap Mingyu yang lebih tinggi, ngedongak hehe.

"Kenapa deh, Gyu?" Tanya Wonu.

Mingyu ngegeleng, "gapapa kok kak."

"Serius?"

Mingyu ngangguk, "iya serius, emang aku kenapa?"

"Kamu kayak gimana gitu."

Mingyu senyum dan ngelus-ngelus kepalanya Wonu, "gapapa kok, cuma capek."

Perasaan aku juga gaenak, kak. - mingyu

Wonu ngangguk dan senyum nanggepin kata-kata Mingyu.

"KAK NONU MAU PULANG GA?! KALO GA KITA TINGGAL NIH!" Seru Seungkwan.

Sekedar informasi, mereka udah tiba di korea saat ini.

Semuanya pada buru-buru, pengen cepet pulang katanya- kangen kasur.

"Ayo, Gyu!" Seru Wonu dan narik tangan Mingyu.

Mingyu senyum tipis waktu liat betapa menggemaskannya Wonu bagi dia.

Tangan kecilnya Wonu yang genggam tangan besar-nya Mingyu, gimana tadi dipesawat Wonu ngedusel sama dia terus, ah intinya segala dalam diri Wonu itu menggemaskan bagi Mingyu.

Mingyu jadi makin sayang.

"Kak jangan lari, nanti jat-TUH KAN!" Seru Mingyu panik waktu Wonu yang buru-buru lari sambil narik tangannya dia kesandung dan jatuh.

Seungkwan sama yang lain yang udah di taksi ga ada yang sadar, asik sendiri.

Mingyu panik, pastinya.

"Seungkwan!" Panggil Mingyu.

Seungkwan noleh, "kenapa bang?!"

"Lo sama yang lain pulang aja duluan ya! Entar gue sama kak Wonu mesen taksi sendiri!"

"Serius?!" Tanya Seungkwan.

Mingyu ngangguk, "udah sana!"

Seungkwan ngangguk dan ngasi tau yang lain, dan akhirnya mereka balik duluan.

"Kak? Kakak gapapa?" Tanya Mingyu.

Wonu nunduk, Mingyu noleh ke kaki-nya Wonu.

Lecet, dipegelangan kakinya juga biru.

"Kakak? Sakit ya? Mau Gyu gendong?" Tawar Mingyu.

Wonu ngegeleng, matanya udah berkaca-kaca.

Dia mencoba berdiri, sambil megang tangannya Mingyu.

Pas dia nyoba berdiri,

"AKH! s-sakit.."

Wonu nangis, keliatan banget kakinya sakit.

"Yang mana yang sakit? Obatin dulu ya? Ayo sini Gyu gendong," kata Mingyu terus jongkok depan Wonu.

Wonu ngangguk, dan naik ke gendongannya Mingyu.