Chapter 21: Class Meeting

20K 1.9K 19
                                    

Riuh suara teriakan para murid di tribun terdengar memenuhi gedung olahraga yang saat ini digunakan oleh kelas 10 MIPA 2 dan 11 MIPA 5 bertanding futsal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Riuh suara teriakan para murid di tribun terdengar memenuhi gedung olahraga yang saat ini digunakan oleh kelas 10 MIPA 2 dan 11 MIPA 5 bertanding futsal.

Ruangan yang tergolong luas itu tak hanya penuh dengan para siswa SMA Nuri, para karyawan yang sudah menyelesaikan pekerjaan menyempatkan diri untuk ikut menonton pertandingan futsal itu. Bahkan, beberapa guru ikut menonton di sela-sela kesibukan mereka mengurus nilai-nilai rapot. Suara kak Sigit dan pak Rio, guru honorer yang paling hits di sekolah ditambah musik yang disetel melalui pengeras suara semakin meramaikan suasana.

Di tengah lapangan, Arka menggiring bola yang diberikan oleh Reza. Dalam waktu singkat, Arka lagi-lagi berhasil mencetak gol. Suporter beberapa kelas yang mendukung tim Arka langsung bersorak heboh. Apalagi para perempuan yang langsung berteriak histeris ketika melihat Arka yang tersenyum senang sambil menyisir rambutnya ke belakang.

Udin yang berada di lapangan memberikan finger heart-nya. Arka tertawa dan menoyor Udin, tapi sedetik kemudian mereka berpelukan.

"Aaa! Udin kiyowo banget, sih. Gemesin, ya, ampun!" ujar Lala yang disetujui oleh Naura.

Galuh yang duduk di samping Lala menoleh ke arah gadis itu.

Naura terkekeh saat Udin kembali bertingkah dengan menyatukan kedua tangannya ke atas membentuk love kepada para penonton. Membuat mereka semua tertawa.

"Skornya jadi berapa, nih, Ra?" tanya Lala kepada Naura.

"Berapa, ya? 2-3?"

"4-3," ucap Galuh membenarkan.

"Whoah! Siapa yang 4?"

"MIPA 2."

"Gila. Hebat banget!"

Suara peluit tanda berakhirnya pertandingan terdengar. Para suporter yang mendukung tim Arka pun semakin bersemangat mengetahui Arka dan teman-temannya masuk ke babak berikutnya.

"Udah feeling, sih. Anak-anak kelas MIPA 2 hebat banget kalau udah turun ke lapangan," komentar Lala.

"MIPA 1?" tanya Naura.

"Hebat juga, dong."

Lala menoleh ke arah Galuh, Farih, Putra, dan anggota yang lainnya. "Pokoknya harus semangat. Enggak apa-apa nanti kalau harus lawan timnya Arka. Yang penting, kita menang. Oke?"

Galuh tersenyum. Gadis itu terlihat sangat lucu.

"Oke, guys. Kita udah dipanggil. Turun ke lapangan sekarang," ucap Putra memimpin timnya.

Setelah bersiap-siap mereka pun akhirnya turun dari tribun. Suporter dari kelas X MIPA 1 menyemangati para perwakilan kelasnya itu.

"MIPA 1!!! SEMANGAT!" teriak anak-anak kelasnya menyemangati mereka.

Pemain dari kelas X MIPA 1 dan X IPS 4 berkumpul di tengah-tengah lapangan. Mereka berjejer sesuai tim. Di antara dua tim, ada Kak Edo yang berdiri sebagai wasit. Fiko sebagai perwakilan dari ekskul fotografi mengambil gambar mereka sebelum dimulainya pertandingan.

Mantan Rasa Pacar [END]Where stories live. Discover now